x

Gambar oleh Sasin Tipchai dari Pixabay

Iklan

Alfiansyah

Advokat dan Penggemar Sepak Bola
Bergabung Sejak: 10 Juli 2023

Senin, 10 Juli 2023 19:46 WIB

JIS: Standar FIFA yang Mana?

Jakpro, pengelola JIS mengklaim stadionnya telah memenuhi standar FIFA. Hal ini bertentengan dengan klaim pemerintah bahwa JIS tidak memenuhi standar FIFA.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Konser perdana band internasional Coldplay di Indonesia terancam terganggu. Hal ini disebabkan karena pada tanggal 23 Juni 2023, FIFA secara resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17. Penunjukkan FIFA terkesan tiba-tiba dan bahkan tidak terduga oleh sejumlah stakeholder terkait. Penunjukkan tersebut banyak pengamat sepak bola yang mengatakan bahwa untuk “mengobati” rasa kekecewaan pemerintah maupun masyarakat Indonesia yang sebelumnya Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan di Indonesia.

Piala Dunia U-17 berdasarkan jadwal akan diselenggarakan pada tanggal 10 November 2023 hingga 2 Desember 2023 yang bersamaan dengan konser Coldplay tanggal 15 November 2023. Yang menjadi permasalahan adalah venue yang digunakan oleh Coldplay adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) yang merupakan stadion utama dan bersejarah di Indonesia sehingga tentunya stadion GBK sangat cocok digunakan untuk menjadi stadion utama Piala Dunia U-17 di Indonesia.

Dengan konser Colpday tanggal 15 November 202 di stadion GBK membuat pertandingan Piala Dunia U-17 kemungkinan kecil dilaksanakan di stadion GBK karena telah di sewa oleh Coldplay dan penyelenggaran konser Coldplay pun butuh waktu berhari-hari untuk melakukan persiapan di stadion GBK.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdebatan pun tidak dapat dihindari antara penggemar Coldplay yang telah jauh-jauh hari membeli tiket Coldplay dengan penggemar sepak bola. Penggemar sepak bola mengatakan bahwa stadion GBK fungsi utamanya adalah untuk pertandingan sepak bola, sedangkan penggemar Coldplay mengatakan bahwa Coldplay telah lebih dulu menyewa stadion GBK sebelum Indonesia ditunjuk jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17.

Perdebatan tersebut membuat Ketua PSSI sekaligus Menteri BUMN yakni Bapak Erick Thohir angkat bicara. Erick Thohir mengatakan akan mengajak duduk bersama promotor event Coldplay dan mencari jalan tengahnya. Kemudian Erick Thohir akan mengajukan stadion lainnya apabila GBK tidak dapat digunakan seperti Jakarta International Stadium (JIS), Gelora Bung Tomo (GBT) maupun stadion-stadion besar lainnya.

Dibandingkan stadion lainnya, JIS terlihat seperti stadion yang cocok untuk menggantikan stadion GBK untuk stadion utama Piala Dunia U-17 karena letak JIS yang masih di Ibu Kota sama seperti GBK dan arsitektur sama fasilitas JIS yang terlihat mewah seperti stadion-stadion di Eropa.

JIS saat ini dikelola oleh Jakpro yang merupakan BUMD DKI Jakarta. Pembangunan JIS di mulai pada tanggal 14 Maret 2019 dan selesai pada pertengahan tahun 2022. Gubernur DKI Jakarta pada saat itu adalah Bapak Anies Baswedan, sehingga tidak sedikit yang mengatakan bahwa JIS merupakan salah satu keberhasilan Anies Baswedan membangun stadion international di Jakarta.

JIS disebut sebagai stadion international dikarenakan Pihak Jakpro yang diwakilkan oleh Project Director JIS, Ary Wibowo mengatakan bahwa stadion sudah bersandar FIFA karena dari awal pembangunannya sudah berpedoman dengan FIFA. Tak hanya lapangan, semua fasilitas yang ada di sana disebutnya juga sudah berstandar FIFA. Bahkan berdasarkan dokumen Pemprov DKI, JIS meraih tiga rekor Muri, yakni lifting struktur atap stadion dengan bobot terberat, stadion pertama yang menggunakan sistem atap buka-tutup, stadion 'green building' dengan sertifikasi platinum pertama di Indonesia (detik, 12/10/2022).

Berbeda dengan Jakpro, Pemerintah Pusat dan PSSI menyatakan bahwa JIS belum memenuhi standar internasional bahkan berstandar FIFA yang membuat hingga kini PSSI tidak pernah mengadakan pertandingan sepak bola internasional antara tim nasional Indonesia melawan negara lain di JIS. Pemerintah Pusat beranggapan akses dan sarana prasarana JIS tidak memadai untuk menggelar pertandingan sepak bola tingkat internasional yang akan dihadiri oleh puluhan ribu suporter sepak bola.

Bagaimana standar FIFA untuk stadion sepak bola? Apakah JIS sudah memenuhi standar FIFA?

Untuk mengetahui apakah suatu stadion sudah sesuai standar FIFA atau belum, FIFA merilis sebuah panduan yang diberi nama FIFA Football Stadiums Guidelines. Dalam panduan tersebut terdapat berbagai kriteria yang harus dipenuhi supaya stadion dikatakan sesuai standar FIFA. Berikut kriteria secara garis besar untuk stadion berstandar FIFA:

  1. Memiliki akses yang mudah baik untuk masuk dan keluar stadion serta memilki jaringan transportasi yang memadai untuk menuju stadion.
  2. Memiliki kapasitas stadion standar FIFA sebanyak minimal 40.000 kursi penonton.
  3. Memiliki rambu-rambu yang jelas sebagai petunjuk arah untuk memastikan bahwa penonton dapat dengan mudah menemukan area yang dicari.
  4. Memiliki lapangan dan fasilitas yang sesuai dengan standar FIFA.

Berdasarkan kriteria di atas, JIS nampaknya telah memenuhi sejumlah kriteria tersebut. Di mulai dari kapasitasi stadion JIS sebanyak 82.000 kursi penonton yang membuat JIS menjadi stadion terbesar di Indonesia.

Dari segi lapangan, mengutip dari CNBC Indonesia (04/07/2023), Arry Wibowo mengatakan Field of play atau lapangan utama di JIS, dari segi ukuran JIS sudah memenuhi standar FIFA. Kemudian JIS memiliki sejumlah fasilitas mewah dan lengkap pun ada di JIS yaitu memiliki 4 ruang ganti pemain untuk home dan away, warming up room, dan press conference room yang langsung terhubung dengan media room hingga fasilitas kesehatan.

Selain itu, akses seperti celah atau lorong di JIS juga sudah dirancang sesuai dengan standar FIFA, utamanya dalam proses evakuasi pada keadaan darurat JIS akan dapat mengevakuasi seluruh penonton yang sebanyak 82.000 dapat keluar stadion dalam waktu singkat.

Tetapi terkait akses, pemerintah pusat punya pendapat lain bahwa JIS belum memiliki akses yang memadai karena JIS hanya memiliki 1 pintu utama yang seharusnya standar FIFA memiliki 4 pintu utama. Kemudian sarana prasarana pendukung seperti kantong parkir, transportasi umum dan jalan menuju stadion belum sesuai standar. Hal ini dapat dilihat pada saat konser grup band Dewa pada bulan Februari 2023, banyak penonton Dewa yang mengeluh kelelahan setelah konser selesai karena harus jalan kaki berkilo-kilo meter dan susah mendapatkan transportasi umum.

Baru-baru ini juga pemerintah pusat melihat kondisi rumput di JIS. Menteri PUPR, Bapak Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa rumput JIS tidak memenuhi standar FIFA, maka rumput di JIS akan diganti semua untuk digunakan dalam 3 bulan kedepan. Hal itu bertentangan dengan pernyataan Jakpro bahwa rumput JIS telah standar FIFA dengan menggunakan hybrid grass yang ditanam di karpet seperti rumput lapangan-lapangan di Eropa. Pernyataan Jakpro juga didukung oleh Sekjen PSSI, Bapak Yunus Nusi (13/09/2022) yang mengatakan bahwa stadion JIS megah layaknya stadion di Eropa, demikian juga rumput stadion, yang semuanya berstandar FIFA.

Jakpro dan Pemerintah Pusat mempunyai klaim masing-masing mengenai standar JIS. Padahal Jakpro dengan Pemerintah Pusat dapat duduk bersama dan menilai bersama sesuai dengan panduan yang telah dibuat oleh FIFA. Tetapi seakan-akan masing-masing pihak yakin dengan klaimnya sendiri, membuat masyarakat pun curiga apakah ada unsur politik yang ditarik dalam sepak bola khususnya dalam pembangunan stadion JIS.

Seperti yang diketahui, JIS dibangun dan disahkan oleh Anies Baswedan sehingga JIS sangat identik dengan Anies Baswedan. Sedangkan, Anies Baswedan saat ini menjadi pihak oposisi “penguasa”, sejumlah Menteri maupun pejabat saat ini pun sudah berulang kali bertentangan dengan Anies Baswedan, sehingga tidak heran jika penguasa tidak ingin JIS dikatakan berhasil yang dapat membuat elektabilitas Anies Baswedan meningkat di masyarakat.

Bahwa berbeda pandangan dan kepentingan politik itu sah dan wajar tapi jangan sampai merusak nama Bangsa Indonesia di mata dunia. Apapun itu, JIS adalah hasil buah karya anak bangsa Indonesia dan bila ada perbaikan untuk kebaikan wajib dan patut di dukung karena juga untuk nama Bangsa Indonesia.

Maka, untuk menentukan JIS apakah sudah sesuai standar FIFA atau tidak, FIFA sendiri harus segera menentukannya, bukan PSSI maupun pihak-pihak lainnya sesuai dengan pernyataan Erick Thohir pada saat melihat kondisi rumput di JIS (04/07/2023), akan menyerahkan semuanya ke tim verifikator FIFA. Semoga hasil dari FIFA akan menjawab dan menyelesaikan semua perselisihan saat ini.

Ikuti tulisan menarik Alfiansyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

17 jam lalu

Terpopuler