x

Iklan

BungRam

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 31 Juli 2023 07:45 WIB

Kurangi Sampah Plastik Melalui Refill Station mas ECO

Alat ini diciptakan untuk mengurangi penggunaan kemasan botol plastik sekali pakai sekaligus menggiatkan masyarakat untuk menggunakan wadah sendiri untuk mengurangi permasalahan sampah dengan konsep reduce dan reuse.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Tahukah Anda, setiap kita membeli minuman kemasan, sekitar 80 % kita mengganti biaya produksi kemasan plastiknya. Kemudian kita juga akan menyumbang sampah plastik yang kemungkinan akan berakhir di berbagai tempat dan menjadi bagian dari permasalahan sampah di Indonesia.

Berdasarkan data capaian kinerja pengelolaan sampah di SIPSN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2022, timbulan sampah nasional mencapai 20.719,586,43 ton. Sementara penanganan sampah yang sudah dilakukan baru mencapai 10,245,755,34 ton. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sangat diperlukan perhatian dan kesadaran dari setiap masyarakat mengatasi masalah sampah plastik ini. Kemudian juga semangat mengurangi sampah plastik yang notabene menjadi isu besar lingkungan di dunia.

Tahun 2021, SATU Indonesia Awards memberikan apresiasi kepada salah satu putra bangsa atas inovasinya di bidang teknologi untuk megurangi sampah plastik. Dede Nurdiansyah, Sarjana Teknik dari ISTN Jakarta membuat alat inovatif untuk memfasilitasi pembelian air minum tanpa kemasan botol plastik.

Permasalahan daur ulang sampah plastik

Ketika kita membicarakan upaya pengelolaan sampah, maka terlintas di benak kita tentang konsep 3 R – Reduce, Reuse, Recycle. Sesungguhnya konsep 3 R itu tidak sederhana sebagaimana dikampanyekan berbagai kalangan.

Konsentrasi masyarakat tentang penggunaan dan pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik kebanyakan pada bagaimana menggunakan ulang atau mendaur ulang sampah plastik. Tetapi pada kenyataannya hal itu amatlah tidak mudah. Kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah plastik tidak berbanding lurus dengan upaya pengelolaan sampah plastik yang efektif.

Ada hal yang mendasar tentang pengurangan sampah plastik ini, yaitu kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah plastik, dan kebiasaan dalam memilah sampah plastik dan non plastik.

Pasalnya perusahaan daur ulang plastik memiliki permasalahan dalam produksi barang hasil daur ulang plastik karena sebagian besar sampah belum terpilah dengan baik. Sehingga mereka justru mengimpor sampah plastik dari luar negeri. Ironi!

Dengan inovasi teknologi yang digagas oleh Dede Nurdiansyah ini, paling tidak, upaya mengurangi sampah plastik, yang dimulai dari proyek Refill Station Mas ECO dapat terwujud.

 

Refill Station, inovasi isi ulang air minum berbasis teknologi

Refill Station mas ECO merupakan teknologi yang memungkinkan suatu produk dibeli tanpa menggunakan kemasan botol plastik. Alat ini diciptakan untuk mengurangi penggunaan kemasan botol plastik sekali pakai sekaligus menggiatkan masyarakat untuk menggunakan wadah sendiri untuk mengurangi permasalahan sampah dengan konsep reduce dan reuse.

Teknologi ini digagas oleh Dede Nurdiansyah pada Maret 2019. Saat itu ia membeli minuman dengan botoh plastik dan setelah minuman habis, botol kemasan tidak digunakan lagi dan menjadi sampah. Dede sangat menyayangkan bahwa hanya dengan satu produk berkemasan plastik yang dibelinya, sampah botol plastik bertambah.

Saat ini Refill Station mas ECO masih berbentuk prototipe dan akan terus dikembangkan. Prototipe Refill Station mas ECO saat ini digunakan oleh Universitas Sampoerna. Unit yang digunakan adalah dispenser air minum dengan menggunakan koneksi Wifi.

 

Yang menarik dari inovasi teknologi ini adalah sebagaimana diliput oleh Narasi TV di salah satu kampus di bilangan Bintaro, saat peliput mencoba membuktikan sejauh mana penggunaan alat - dispenser mas ECO ini selain memberikan solusi untuk mengurangi sampah botol kemasan air minum, juga harga jualnya yang jauh lebih murah. Selengkapnya bisa ditonton di kanal berikut; https://m.youtube.com/watch?v=MweJ6yA4qbQ&t=5s .

Ke depannya, inovasi teknologi ini dapat terus berlanjut untuk memfasilitasi penggunaan mesin refill bagi barang-barang lainnya seperti sampo, sabun cair dan lain-lain. Sehingga kampanye masalah sampah plastik dapat terus dilakukan dan memberikan solusi yang kongkret bagi pelestarian lingkungan.

Dengan banyaknya perusahaan yang memanfaatkan inovasi refill station mas ECO memungkinkan konsep ini tersosialisasi lebih luas ke masyarakat dan sampah botol plastik dapat lebih banyak dikurangi.

Bagi perusahaan, konsep ini dapat menjadi tren baru dalam menjual produknya tanpa menggunakan kemasan botol plastik. Sambil tentu saja mengajak pembeli untuk menjadi pribadi yang lebih sedikit menghasilkan sampah.

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik BungRam lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

10 jam lalu

Terpopuler