x

Albert Einstein (sumber starslnsider-SSDarindo)

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Selasa, 1 Agustus 2023 08:38 WIB

Perjalanan Interdimensi Einstein: dari Operation Rainbow ke The Philadelphia Experiment

Kisah “Eksperimen Philadelphia” adalah kisah liar yang penuh dengan kapal tak terlihat, UFO, misi rahasia, penyamaran pemerintah, dan bahkan keterlibatan Albert Einstein. Namun, pertanyaannya tetap: Apakah cerita seputar USS Eldridge benar-benar tipuan atau manifestasi fiksi ilmiah yang luar biasa?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menurut laman Curious Historian, Eksperimen Philadelphia konon terjadi di Galangan Kapal Angkatan Laut Philadelphia di Pennsylvania, sekitar 28 Oktober 1943. Seorang mantan pelaut pedagang bernama Carl M. Allen mengaku telah menyaksikan sebuah kapal Angkatan Laut AS benar-benar lenyap dan kemudian terwujud kembali di galangan kapal beberapa menit kemudian.

Selama bertahun-tahun, berbagai versi dugaan percobaan telah beredar dalam literatur paranormal dan mendapatkan popularitas melalui film, seringkali menampilkan narasi yang saling bertentangan. Angkatan Laut A.S., di sisi lain, berpendapat bahwa tidak ada eksperimen semacam itu yang dilakukan. Mereka berpendapat bahwa detail ceritanya bertentangan dengan fakta-fakta mapan tentang USS Eldridge dan bahwa prinsip-prinsip ilmiah yang diduga mendasari percobaan itu tidak ada.

Apa yang kita ketahui sebagai Eksperimen Philadelphia sebenarnya adalah dugaan proyek rahasia pemerintah dengan nama sandi Operation Rainbow  atau Operasi Pelangi, yang dipimpin tidak lain oleh Albert Einstein sebagai semacam tes untuk teori medan terpadunya bersama dengan dugaan teknologi tembus pandang alien yang akan membuat kapal AS tidak terlihat oleh musuh. radar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada apa yang diyakini para ahli sebagai tanggal 28 Oktober 1943, USS Eldridge dilengkapi dengan teknologi alien di Galangan Kapal Angkatan Laut Philadelphia. Segera setelah eksperimen dimulai, Eldridge mulai bergetar sambil memancarkan cahaya biru kehijauan sebelum menghilang ke udara.

Kisah The "Philadelphia Experiment" atau  "Eksperimen Philadelphia" dimulai pada akhir 1955 ketika seorang pedagang laut bernama Carl M. Allen secara anonim mengirimkan sebuah paket ke Kantor Riset Angkatan Laut AS. Paket tersebut berisi sebuah buku berjudul The Case for the UFO: Unidentified Flying Objects oleh Morris K. Jessup.

Buku ini penuh dengan catatan tulisan tangan di pinggirnya, ditulis dengan tiga corak tinta biru yang berbeda. Catatan itu sepertinya menjadi perbincangan antara tiga orang, dengan hanya satu orang bernama "Jemi".

Catatan tersebut membahas ide Jessup tentang bagaimana piring terbang bisa bergerak, berbicara tentang ras alien yang berbeda, dan menyatakan keprihatinan bahwa Jessup terlalu dekat untuk menemukan teknologinya.

Allen mengklaim bahwa dia secara pribadi menyaksikan apa yang kemudian dikenal sebagai Eksperimen Philadelphia saat bertugas di SS Andrew Furuseth. Menurut Allen, kapal pengawal perusak menjadi tidak terlihat dan tanpa peringatan diteleportasi ke Norfolk, Virginia, selama beberapa menit sebelum muncul kembali di galangan kapal Philadelphia.

Seolah-olah hilangnya Eldridge secara tiba-tiba tidak cukup aneh, kapal itu konon terwujud kembali 200 mil jauhnya di Galangan Kapal Angkatan Laut Norfolk di Virginia sebelum menghilang lagi.

Jika cerita ini benar maka Eksperimen Philadelphia akan sukses besar. Generator tidak hanya membuat seluruh kapal pengawal perusak kelas Cannon tidak terlihat, tetapi juga berteleportasi ke galangan kapal lain dan kembali lagi. Namun, mungkin bukan itu masalahnya.

Eksperimen itu diduga didasarkan pada aspek teori medan terpadu Einstein, sebuah istilah yang dia buat untuk menggambarkan kelas teori potensial yang mencoba menggambarkan sifat saling terkait dari gaya elektromagnetisme dan gravitasi melalui matematika. Pada dasarnya, Einstein mencoba menyatukan dua bidang yang saling terkait ini menjadi satu bidang.

Sekelompok peneliti tak dikenal percaya bahwa dengan memanfaatkan teori Einstein, adalah mungkin untuk memanipulasi cahaya menggunakan generator listrik yang kuat. Manipulasi ini akan menyebabkan cahaya membelok di sekitar objek, yang pada dasarnya membuatnya tidak terlihat sama sekali. Menyadari signifikansi militer dari kemampuan potensial ini, Angkatan Laut diduga memutuskan untuk mendukung dan mendanai eksperimen tersebut. ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu