x

Pecihitam.org

Iklan

Anggi Canser

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Selasa, 29 Agustus 2023 11:05 WIB

Kritik Atas Festival Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia

Festival atau perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia berbasis pada dukungan pemerintah yang sedang berkuasa tidak terlepas dari berbagai persoalan. Momen penting tersebut dimanfaatkan untuk kampanye atau penyebaran pesan yang mendukung agenda sepihak, potensi penyisipan kepentingan politik praktis, juga soal transparansi sumber pendanaan dan pelaporan penggunannya pada publik. Apa dampak negatifnya bagi publik dan pemerintah itu sendiri?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia bisasaja ditafsirkan berbeda. Pasalnya, Kamus Besar Bahasa Indonesia menyediakan banyak pilihan kata yang boleh dipilih sesuai selera. Terkait hari kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia misalnya, terjemahannya paling tidak ada dua. Pertama, perayaan, dan kedua, peringatan. Perayaan identik dengan pesta; gembira; bahagia. Sedang peringatan, identik dengan teguran; catatan; maupun perenungan diri.

Dalam hal pesta, bolehjadi kita menikmati peraayaan hari kemerdekaan tersebut dengan cara berjoged-joged untuk menikmati kegembiraan yang sifatnya sesaat. Sedangkan dalam hal teguran atau catatan mendorong kita untuk selalu eling lan waspada dengan bertanya tentang hal penting apa yang telah dicapai bangsa dan negara ini setelah berpuluh-puluh tahun usia kemerdekaannya.

Jamaknya, orang-orang memaknai hari kemerdekaan Republik Indonesia sebagai perayaan dan seremonial, namun ada juga yang menghayatinya sebagai peringatan dan jeweran. Hal itu sah-sah saja, tergantung siapa yang memaknainya, di mana posisinya, sejauhmana tingkat pemahamannya, bagaimana cara ia memahaminya, dan juga kepentingannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makanya tidaklah mengherankan, di usianya yang tak lagi muda itu, perayaan hari kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia tidak terlepas dari berbagai persoalan yang melingkupinya. Misalnya yang baru-baru ini ramai diperbincangkan dan diperdebatkan di ruang publik, juga diangkat dan disiarkan oleh stasiun televisi TV One dalam acara berjudul Catatan Demokrasi (22/8/2023) ialah soal pemilihan dan penempatan lagu Rungkad dengan Putri Ariani sebagai penyanyinya. Dimana, oleh salah satu pihak dianggap kurang tepat, bahkan dapat menodai makna sejati perayaan hari penting nasional tersebut. Akan tetapi pihak lainnya menilai hal itu sebagai sesuatu yang sudah tepat dan tidak mengurangi nilai kesakralannya.

Oleh karena itu, perlu kiranya suatu tinjauan kritis atas perayaan hari kemerdekaan tersebut. Salah satu tujuannya untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin tersembunyi di balik perayaan tujuh belasan Republik Indonesia tahun 2023 kemarin. Hal ini tentu bermanfaat, selain sebagai bentuk penyadaran publik, juga dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam merencanakan maupun menyelenggarakan perayaan hari penting nasional ke depannya.

Sebelum membahas konten seni pertunjukan yang diperdebatkan di atas lebih lanjut. Pertama-tama, kita perlu menjernihkan masalah tentang perbedaan konteks perayaan hari penting nasional dengan yang non-nasional, baik yang bersifat individual, komersial, maupun keluarga kecil.

Perbedaan perayaan hari penting nasional dengan non-nasional

Setidaknya ada beberapa jenis festival atau perayaan suatu hari penting yang dapat ditinjau dari banyak segi. Bila dirumuskan, empat diantaranya yaitu a) perayaan yang berbasis pada dukungan keluarga (family support) contohnya merayakan hari ulang tahun seorang anak kecil, b) perayaan yang berbasis pada dukungan individual (individual support) contohnya merayakan hari pernikahan, c) perayaan yang berbasis dukungan komersial (commercial support) contohnya konser musik, dan d) ) perayaan yang berbasis pada dukungan pemerintah (government support) contohnya merayakan hari kemerdekaan nasional. Kendati konteksnya sama-sama merayakan satu hari penting, akan tetapi peristiwa-peristiwa itu dapat dibedakan dalam tema, ruang lingkup, tujuan, pendanaan, arti penting, substansi, tingkatan, dan juga batasannya. 

Pada perayaan ulang tahun seorang anak usia lima tahunan misalnya, tentulah pendanaan acaranya berbasis pada dukungan keluarga (family support). Batasannya berada di lingkungan kecil keluarga dalam hubungan antara orang tua dan anak, mengundang teman sebaya, juga kerabat terdekatnya. Arti penting perayaanya bolehjadi untuk membangun kedekatan emosional antara ayah-ibu dan anak, juga mengajarkan nilai-nilai sosial pada anak lewat aktivitas berbagi hadiah, kue, ataupun hanya sekedar makan bersama dengan keluarga dan teman seusianya.

Sedangkan perayaan hari pernikahan lebih dikhususkan pada sepasang kekasih dalam hubungan antar sesama manusia yang saling berikrar satu sama lain (individual/engagement Support). Misalnya mengulang momen bersejarah lewat sulangan segelas wine atau tequila di atas kasur empuk bertabur mawar dengan tembang “can’t help falling in love with you” sebagai musik latar untuk menambah keromantisannya.

Adapun perayaan konser musik yang berbasis pada dukungan komersial, biasanya bersifat hiburan dan lebih ditujukan pada kalangan penikmat musik tertentu. Dimana sumber pendanaan acaranya bergantung pada pengunjung yang membayar karcis maupun sponsor yang mendukung acara tersebut.

Perayaan Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia

Berbeda dengan ketiga jenis perayaan sebelumnya. Perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia tentulah berbasis pada dukungan pemerintah (government support) yang sedang berkuasa. Adalah suatu hari penting yang ditujukan untuk semua kalangan tanpa pandang bulu, mulai dari lapisan bawah hingga paling atas, dan diselenggarakan mulai dari tingkat lokal, regional, sampai nasional.

Beberapa tujuannya antara lain yaitu a) mengingatkan tentang pentingnya menjaga cita-cita nasional negara Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur (Pembukaan UUD 1945); b) untuk menghormati pengorbanan dan perjuangan para pahlawan bangsa yang telah gugur di masa lalu (suara.com; detik.com); c) untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme masyarakat di masa kini (kompas.com); d) mempererat ikatan sosial-budaya antar warga negara (kompas.com); e) juga memastikan bahwa nilai-nilai perjuangan dan kemerdekaan terus diwariskan kepada generasi yang lebih muda secara berkelanjutan (suara.com; mediaindonesia.com).

Sehubungan dengan acara perayaan HUT Ke-78 Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2023. Berdasarkan “Surat Edaran Mensesneg tentang Pedoman Peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI Tahun 2023”, bahwa pertunjukan kesenian termasuk bagian dari rangkaian acara pokok pada perayaan hari kemerdekaan nasional tersebut. Di dalam lampiran lamannya juga dijelaskan bahwa perihal pembentukan panitia pelaksana pada hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2023 ditetapkan berdasarkan keputusan menteri sekretaris negara (Mensesneg) selaku ketua panitia negara perayaan hari-hari nasional (setneg.go.id).

Adapun tugas ketua pelaksana yakni Kepala Sekretariat Presiden, selain menyusun pedoman pelaksanaan HUT Ke-78 RI tahun 2023, dan memberikan laporan kepada presiden dan wakil presiden melalui Mensesneg, juga mengoordinasikan pelaksanaan tugas para ketua bidang termasuk ketua bidang seni dan budaya. Yang mana pada poin ketiga butir ke 7 huruf d disebutkan, ketua bidang seni dan budaya mempunyai tugas untuk “melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ketua Pelaksana”. Artinya secara hierarki kepanitiaan, ketua pelaksana memiliki peran signifikan dalam hal pemberian tugas. Dimana “tugas-tugas lain” itu bisasaja ditafsirkan bermacam-macam yang bolehjadi tidak seiring-sejalan dengan kepentingan nasional.

Analisis dan identifikasi masalah

Sesungguhnya bukan hanya Putri Ariani yang tampil di acara perayaan HUT Ke-78 RI tahun 2023. Namun untuk menjelaskan motif tersembunyi di balik pemilihan dan penempatan lagu Rungkad dengan Putri Ariani sebagai penyanyinya, bisa kita ajukan beberapa pertanyaan. Antara lain, mengapa harus lagu Rungkad, dan mengapa harus Putri Ariani. Bukankah masih banyak lagu nasional yang bisa didangdutkan? Bukankah masih ada musisi muda berkualitas lainnya yang juga bisa dengan apik menyanyikan lagu tersebut?

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa  Putri Ariani adalah sosok musisi muda yang sedang naik daun setelah mengikuti ajang America’s Got Talent tahun 2023. Sedang lagu Rungkad belakangan kian hits di kalangan pemilih muda. Lebih-lebih sejak dinyanyikan Salma di ajang Indonesian Idol beberapa waktu lalu, yang mana per hari ini (26/8/2023) telah ditonton lebih kurang 12 juta kali di channel youtube bernama Indonesian Idol 2023. Artinya, publik menduga bahwa pemilihan atau pengkurasian tersebut di atas sedikit-banyak digantungkan pada tingkat popularitas nama dan viralitas karya seseorang.

Sehingga, hal tersebut menunjukkan setidaknya dua indikasi. Pertama adanya perlakuan diskriminatif, dimana untuk mendapatkan apresiasi secara khusus dari pemerintah, maka anak-anak muda berbakat harus berjuang untuk viral lebih dulu. Kedua, adanya potensi penyisipan kepentingan dan agenda politik praktis.

Selain itu, ada beberapa fenomena penting lainnya yang dapat diamati melalui tayangan ulang perayaan HUT Ke-78 RI tahun 2023 namun tidak ditemukan penjelasannya di dalam lampiran maupun laman setneg.go.id, juga pemberitaan di media massa. Sehingganya hal itu bisasaja dianggap sebagai masalah di balik perayaan tujuh belasan tersebut. Yaitu terkait dengan a) soal transparansi pendanaan acara perayaan kemerdekaan, baik berkaitan dengan sumber dananya maupun pelaporan penggunaannya pada publik; b) penjelasan soal pemanfaatan momen penting tersebut untuk kampanye atau penyebaran pesan yang mendukung agenda sepihak misalnya promosi pembangunan “Ibu Kota Negara” baru; c) penggunaan alat musik drumband atau marching bermerek asing yakni “Ludwig” dari Amerika (Ludwig-drums.com; Citraintirama.com) dan “Premier” dari London, Inggris (Premier-Percussion.com); dan d)  masalah lainnya yang luput dari pengamatan penulis (channel youtube “CNN Indonesia”).  

Kesimpulan

Dengan demikian, meski di satu sisi perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia dapat membawa dampak positif dalam memupuk semangat nasionalisme dan memperkokoh persatuan antar warga. Di sisi lain, juga dapat membawa dampak negatif karena minimnya penjelasan dan pemberitaan terkait hal-hal penting yang perlu disampaikan pada publik sehingga mengundang prasangka negatif.

Tentu hal tersebut di atas, karena masih bersifat indikasi dan identifikasi. Maka perlu penelitian lebih lanjut, juga konfirmasi dan penjelasan dari pihak pemerintah selaku penyelenggara acara perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2023. Bila pemerintah tidak menjelaskan hal-hal penting yang berkaitan dengan penyelenggaraan, publikasi, maupun konten acara perayaan publik tersebut, maka hal itu bisa membuat publik kehilangan kepercayaan pada pemerintah yang berkuasa, sekaligus mengancam kredibilitas penguasa itu sendiri.

Ikuti tulisan menarik Anggi Canser lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 jam lalu

Terpopuler