x

Sistem pertanian terpadu bisa meningkatkan taraf hidup petani (sumber gambar Habib dalam RadioIdola)

Iklan

Dewi puspa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 1 September 2023 07:10 WIB

Ide Pertanian Terintegrasi ala Ahirul untuk Tingkatkan Perekonomian Warga Desa Nanga Sayan

Siapa bilang menjadi petani dengan lahan terbatas tidak bisa makmur? Para petani bisa mencoba menggunakan konsep sistem pertanian terpadu atau sistem pertanian terintegrasi untuk meningkatkan penghasilannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siapa bilang menjadi petani dengan lahan terbatas tidak bisa makmur? Para petani bisa mencoba menggunakan konsep sistem pertanian terpadu atau sistem pertanian terintegrasi untuk meningkatkan penghasilannya. Sistem ini sukses dijalankan oleh kelompok tani Kabeh Bertuah yang digagas oleh Ahirul Habib Padilah di Desa Nanga Sayan, Kecamatan Sayan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

Apa itu sistem pertanian terintegrasi? Sistem pertanian terintegrasi adalah sistem pertanian yang menggabungkan beberapa sektor lainnya seperti peternakan dan perikanan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan, meningkatkan perekonomian, dan juga mendukung konservasi lingkungan.

Skema sistem pertanian terintegrasi bisa disesuaikan dengan karakteristik lahan dan minat dari para petani. Misalnya ia bisa memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk dan biogas. Sedangkan limbah pertanian bjsa digunakan untuk pakan ternak dan pakan ikan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Skema Pertanian Terintegrasi (sumber gambar: rogodadi.kec-buayan.kebumenkab.go.id)

Konsep pertanian terintegrasi dijalankan oleh kelompok yang didirikan dan diketuai Ahirul  Habib, atau yang akrab disapa Habib, di persawahan Desa Nanga Sayan. Desa ini memiliki aliran sungai alami dan lokasinya berada di antara dua bukit, sehingga memiliki bagian hulu dan hilir. Rata-rata petani hanya memiliki 15 petak sawah

Dulu para petani hanya bertanam padi setahun sekali sehingga pendapatan untuk keluarga sungguh terbatas. Setelah menerapkan sistem pertanian terintegrasi, mereka bisa menggunakan sawah untuk membuat kolam. Kolam akan dikeringkan saat hendak digunakan untuk bertanam padi. Lalu saat padi sudah mulai tumbuh, maka ikan-ikan seperti lele, ikan mas, dan manila dilepaskan ke kolam di persawahan tersebut.

Selain ikan, di sekitar persawahan juga ada kandang ayam pedaging. Kotoran ayam yang hanyut dan masuk ke persawahan bisa dimanfaatkan untuk menjadi pupuk alami bagi padi, juga makanan para ikan. Sedangkan kotoran ayam yang ditampung bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman sayur mayur dan cabe yang ditanam oleh para petani.

Habib sendiri sebenarnya tak punya ilmu tentang pertanian. Ayahnya adalah penyadap karet dan ia sendiri memiliki latar ilmu politik. Namun, ia peduli terhadap nasib para petani di daerahnya dan ingin mereka juga berhasil serta taraf kehidupan mereka meningkat. Ia belajar secara otodidak tentang pertanian dan praktik langsung tentang sistem pertanian terintegrasi tersebut.

Nyatanya upayanya berhasil sehingga ia bisa mendirikan kelompok tani Kabeh Betuah. 
Kelompok ini digagasnya sejak Mei 2019. Dengan sabar ia mencoba mengubah pola pikir masyarakat setempat agar tak hanya bisa bertanam padi sekali setahun, tapi bisa lebih mengoptimalkan lahan mereka, dengan bertanam ikan dan beternak ayam sekaligus. 

Ia kemudian melakukan riset pasar untuk menjalin kerja sama agar para petani bisa menjual hasil ternak ayam dan sayur-mayur mereka. Ia berhasil bekerja sama dengan pedagang pasar di Kota Nanga Pinoh, sehingga para petani bisa menjual sebagian hasil kebun, ikan, dan hasil ternak mereka ke pasar. 

Kini anggota kelompok tani Kabeh Betuah telah lebih dari 20 petani lokal dan terus bertambah. Kelompok tani mereka menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya di Kecamatan Sayan. Banyak petani dari desa-desa sekitar yang tertarik untuk belajar dan mengadopsi sistem pertanian terintegrasi tersebut. 

Berkat skema pertanian terintegrasi kini pendapatan para petani  di desa Nanga Sayan menjadi meningkat. Mereka juga bisa mencukupi kebutuhan karbohidrat, sayur-mayur, dan protein dari jerih payah mereka sendiri. 

Berkat jerih payah dan kontribusinya, Habib pun berhasil meraih penghargaan Satu Indonesia Awards untuk bidang lingkungan. Prestasi Habib bisa jadi suri teladan untuk diikuti pemuda pemudi lainnya untuk terus berkontribusi bagi lingkungan sekelilingnya. 

Ikuti tulisan menarik Dewi puspa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

18 jam lalu

Terpopuler