Kedaireka merupakan akronim dari Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka. Kedaireka diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk membangun suatu platform kerja sama antar perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri serta pihak-pihak yang terkait. Platform Kedaireka Kampus Merdeka diharapkan menjadi pusat komunikasi dan pertemuan antara inovator di dunia perguruan tinggi dan sektor industri, karena kerja sama merupakan faktor penting dalam mendukung proses pembelajaran tingkat perguruan tinggi. Hal ini terjadi melalui hubungan yang terjalin antara tiga entitas utama, yaitu perguruan tinggi, industri, dan pemerintah.
Kolaborasi ini memungkinkan perguruan tinggi untuk menghasilkan inovasi dan mengembangkan infrastruktur pengetahuan. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri mengacu pada interaksi antara berbagai pihak dari dunia pendidikan tinggi dan industri, yang bertujuan untuk memperkuat pertukaran pengetahuan dan teknologi. Kerja sama ini diperlukan karena terdapat tekanan yang dialami oleh kedua belah pihak, baik perguruan tinggi maupun industri. Bagi industri, mereka menghadapi tekanan seperti perubahan teknologi yang berlangsung cepat, siklus hidup produk yang semakin singkat, dan persaingan global yang semakin ketat. Di sisi lain, perguruan tinggi juga menghadapi tekanan seperti kemajuan dalam pengetahuan dan tantangan terkait biaya serta masalah pendanaan ketika berusaha untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar. Kerjasama antara perguruan tinggi dan industri juga merupakan salah satu strategi yang efektif dalam penerapan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
Bentuk kerjasama ini bisa mencakup penyusunan kurikulum bersama, program magang, serta penelitian bersama. Beberapa aktivitas yang melibatkan kolaborasi bisa dilakukan antara perguruan tinggi dengan industri. Aktivitas tersebut mencakup pertemuan dan jaringan kerja sama, komunikasi, pelatihan, mobilitas personel, dan pekerjaan. Melalui kolaborasi, pemikiran dan gagasan mahasiswa yang tertuang dalam bentuk penugasan Case Base Learning dan Project Base Learning bisa langsung ditelaah oleh praktisi dan industri yang mengarah pada pemecahan masalah yang terjadi pada dunia kerja. Dengan demikian, lahir sebuah solusi dan kontribusi nyata.
Salah satu contoh kegiatan kedaireka yang mendapatkan Bantuan Pendanaan Program Matching Fund adalah rekan saya dari Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa dengan Judul "Digitalisasi Teknologi Perikanan melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sebagai Wujud Nelayan Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional" yang bekerja sama dengan KSU. Turin. Saya sendiri masih berusaha untuk bisa lolos seleksi ini, oleh karena itu saya masih terus mengasah kemampuan saya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Kedaireka Academy. Beberapa kegiatan telah dilaksanakan untuk mendukung Digitalisasi Teknologi perikanan ini, diantaranya adalah Workshop dan Implementasi Teknologi Bioreeftech, Implementasi dan Digitalisasi Perikanan Tangkap melalui Teknologi Android, Edukasi Diversifikasi Olahan Produk Perikanan sebagai Wujud Pemulihan Ekonomi Nasional, dan Penyuluhan Pengolahan Kue Kastengel Ikan Tuna. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa dapat diberdayakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih kritis, kreatif, dan inovatif. Dalam pelaksanaan kerjasama ini, perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan pendidik yang memiliki kualitas unggul dalam menyelenggarakan pendidikan, sehingga lulusan mereka siap menghadapi tantangan zaman, terutama di era digital yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Peran dosen sebagai pendidik memiliki signifikansi penting dalam mencapai tujuan pendidikan ini, dan oleh karena itu, kompetensi dosen perlu terus ditingkatkan agar dapat mencetak lulusan yang berkualitas.
Ikuti tulisan menarik SRI WULANDARI lainnya di sini.
