Bukti transaksi merupakan dokumen yang menjadi bahan utama untuk pencatatan dalam proses menulis laporan keuangan. Bukti transaksi dibedakan menjadi dua kategori yaitu bukti intern dan bukti ekstern. Bukti internal merupakan bukti transaksi yang berfungsi mencatat semua transaksi yang terjadi di dalam perusahaan dan tidak berkaitan dengan pihak eksternal Perusahaan. Sedangkan bukti ekstern adalah bukti transaksi yang mencatat semua transaksi yang dilakukan perusahaan dengan pihak lain di luar perusahaan. Bukti transaksi pada umumnya terbagi 12 jenis, yaitu:
- Bukti kas masuk
Bukti kas masuk berfungsi untuk mencatat masuknya uang tunai ke dalam kas Perusahaan.
- Bukti kas keluar
Kebalikan dari buku kas masuk, buku kas keluar mencatat uang yang keluar dari kas Perusahaan.
- Faktur
Faktur digunakan saat terjadinya transaksi secara kredit. Faktur terbagi menjadi dua yaitu faktur pembelian dan faktur penjualan. Faktur pembelian disimpan oleh pembeli sedangkan faktur penjualan disimpan oleh penjual itu sendiri.
- Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan dokumen yang berisikan perintah dari pembayar kepada bank untuk mentransfer sejumlah uang kepada pihak yang menerima pembayaran.
- Kwintansi atau Nota Kontan
Kwintansi berfungsi sebagai bukti terjadinya transaksi dalam kegiatan jual beli.
- Nota Debit
Nota debit diterbitkan jika terjadinya retur pembelian dan nota ini dibuat oleh pembeli saat melakukan retur barang kepada penjual
- Nota Kredit
Sedangkan nota kredit adalah kebalikan dari nota debit. Nota kredit diterbitkan apabila terjadi retur penjualan dan nota ini diterbitkan oleh penjual.
- Cek
Cek merupakan alat pembayaran yang dimana pemilik dana memerintahkan bank untuk menyerahkan uang dengan nominal yang tertera pada cek kepada pembawa cek.
- Memo
Memo berisikan transaksi internal yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan
- Rekening Bank
Rekening bank berisikan laporan arus kas yang terjadi pada rekening nasabah atau perusahaan
- Bukti Setoran Bank
Berfungsi untuk pencatatan setoran yang terjadi pada rekening nasabah atau perusahaan.
- Faktur Pajak
Dokumen ini dibuat oleh pengusaha kena pajak (PKP) sebagai bukti terjadinya pungutan pajak atas barang kena pajak (BKP) dan jasa kena pajak (JKP).
Sebelum menentukan akun untuk bukti transaksi, kita perlu:
- Mengidentifikasi jenisnya.
- Kemudian perhatikan tanggal transaksi itu dilakukan.
- Setelah itu kita periksa pihak yang terlibat dari transaksi tersebut seperti informasi Perusahaan atau informasi pelanggan.
- Lalu kita perlu membaca deskripsi pada dokumen transaksi itu dengan teliti agar tidak ada kesalahan dalam menentukan akun.
Bukti transaksi kas masuk atau biasa disingkat BKM. BKM merupakan dokumen yang berisi pernyataan uang masuk ke dalam kas perusahaan. Bukti kas masuk bersumber dari pembayaran tunai, pembayaran cicilan, investasi dan sebagainya. BKM digunakan untuk penyusunan jurnal penerimaan kas.
Contoh transaksi BKM
- Salon Cantik menerima cek dengan nomor BKM12-1 dari Ny. Ria pada tanggal 3 Desember 2021 sebesar Rp. 2.000.000,00 dengan keterangan: Pelunasan faktur F11-12 tertanggal 25 November 2021. Maka cara menentukan nama akun untuk pencatatan di jurnal penerimaan kas adalah:
- Identifikasi jenis transaksi tersebut
Transaksi di atas merupakan bukti penerimaan kas dengan nomor BKM12-1 dan dokumen tersebut diperoleh dari cek yang diterima oleh Perusahaan.
- Lihat tanggal terjadinya transaksi
Pada transaksi tersebut tertera tanggal transaksinya pada tanggal 3 Desember 2021
- Periksa pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut
Pihak yang terlibat dalam dokumen tersebut adalah salah satu customer dari Salon Cantik.
- Perhatikan keterangan pada transaksi tersebut
Keterangan yang tercantum pada transaksi tersebut adalah pelunasan faktur f11-12 tertanggal 25 November 2021.
Setelah menganalisis transaksi tersebut kita dapat mengetahui bahwa Salon Cantik menerima pelunasan piutang dari Ny. Ria sebesar Rp. 2.000.000,00. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut.
Date |
Invoice |
Description |
Debit |
Credit |
Des 3 |
BKM12-1 |
Cash in Bank |
Rp. 2.000.000,00 |
|
|
|
Account Receivable |
|
Rp. 2.000.000,00 |
Itulah penjelasan mengenai analisis bukti transaksi penerimaan kas.
Cininta Nareswari Pratiwi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya
Ikuti tulisan menarik Cininta Nareswari lainnya di sini.