x

Peta Hindia Belanda Abad 17 oleh Nicolaes Visscher II/Wikpedia

Iklan

Rusdi Ngarpan

Penulis Indonesiana/ Alumnus UNNES Semarang, berkarya di SMP
Bergabung Sejak: 26 September 2023

Rabu, 4 Oktober 2023 13:03 WIB

Mengenal Ramalan Jayabaya

Ramalan ini berisi keadaan Indonesia masa lampau, masa kini dan masa depan. Dalam sejarah Indonesia, ramalan Jayabaya menjadikan rakyat Indonesia terus berontak untuk mencapai kemerdekaan dengan pimpinan Ratu Adil.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jayabaya terkenal dengan ramalannya. Sama seperti Nostradamus dengan ramalannya tentang kejadian dunia, Jayabaya terkenal dengan ramalan atau jangka tentang nusantara khususnya tanah Jawa.

Jayabaya merupakan raja kerajaan Kediri yang terkenal. Raja dengan nama abhiseka atau nama lengkap penobatannya sebagai raja, Maharaja Cri Dharmmecwara Madhusudanawataranindita Surtsingha Parakrama Digjayatunggadewa.

Jayabaya memerintah kerajaan Kediri sekitar tahun 1130 hingga 1160 M dan menulis naskah yang berupa jangka atau ramalan. Ramalan Jayabaya sangat terkenal di kalangan pemerintahan dan akademisi Indonesia. Saking terkenalnya, masyarakat di pedesaan bahkan bisa dikatakan sampai hafal ramalan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ramalan Jayabaya terdiri atas beberapa tembang. Tembang-tembang tersebut ditulis dalam bahasa Jawa dan bisa dinyanyikan atau didendangkan lewat suluk. Dalam buku Ramalan Jaya Baya Bagian Akhir terbitan Vison3, Jakarta ini dengan jelas menggambarkan ramalan tersebut. Buku yang tipis ini berisi ramalan dalam bahasa Jawa yang dtulis latin dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Ramalan ini berisi keadaan Indonesia masa lampau, masa kini dan masa depan. Dalam sejarah Indonesia, ramalan Jayabaya menjadikan rakyat Indonesia terus berontak untuk mencapai kemerdekaan dengan pimpinan Ratu Adil. Bahkan dikatakan dalam ramalan tersebut, Besuk yen wis ana kereta tanpa jaran (jika besok kalau sudah ada kereta tanpa kuda), Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang (perahu berjalan di angkasa), Wong wadon nganggo pakeyan lanang (wanita berpakaian seperti laki-laki), Akeh wong wadon ngedol awake (banyak perempuan menjual badannya), Akeh ibu pada ngedol anake (banyak ibu menjual anaknya) itu pertanda jika ramalan tersebut menjadi kenyataan.

Coba sekarang kita perhatikan maka sudah banyak kereta yang tanpa kuda seperti sepeda motor, mobil dan kereta api. Ada perahu yang berjalan di angkasa seperti helikopter dan pesawat terbang. Jika kita lebih teliti, saat ini banyak sekali perempuan yang berpakaian mirip lelaki, banyak juga wanita yang menjual diri dan bahkan ada yang tega seperti ibu menjual anaknya. Bukankah ini kenyataan?

Bahkan sejarah penjajahan Jepang sebagai cebol kuning yang menguasai Jawa seumur jagung pun ada dalam ramalan tersebut. Termasuk peristiwa PKI dengan tujuh pahlawan revolusi yang dibuang di sumur lubang buaya juga disebutkan beserta tahun kejadiannya.

Terbuktinya ramalan tersebut, menjadikan kita perlu mawas diri dan instrospeksi agar bisa menjadi lebih baik. Dalam hidup dan menjalani kehidupan ini.  Itulah ramalan Jayabaya. Semoga menjadi cermin diri untuk selalu hidup waspada dan ingat akan kebesaran Tuhan dengan beribadah. Menjaga diri dari perbuatan yang merugikan diri dan masyarakat.

Ikuti tulisan menarik Rusdi Ngarpan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

11 jam lalu

Terpopuler