Mengambil Isyarat dari Apresiasi Ikan Mas Edo ke Masa Kini

Direlokasi dari lokasi terakhirnya di Nihonbashi ke tempat yang sekarang di Ginza pada bulan Mei 2022, museum ini berasal dari konteks sejarah apresiasi ikan Mas yang dimulai pada zaman Edo (1603-1867) ketika ikan Mas menjadi hewan peliharaan karena keindahannya. Museum ini tetap setia pada konteks ini, menciptakan ruang yang membuat ikan Mas dapat dihargai dan difoto karena keindahannya di setiap ruang, dari setiap sudut.

Dilansir dari laman GaijinPot, saat memasuki museum, Anda akan melangkah ke sebuah jembatan yang dibingkai oleh lentera gantung berjudul Ginza Mantoro. Dengan pencahayaan yang apik untuk menandakan masuk ke dunia bawah laut, gambar ini mengingatkan kita pada memasuki kuil dan membawa kita ke dunia ikan Mas.

Warna Musiman

Penampakan warna yang dipamerkan di Tergantung pada musim yang Anda kunjungi, Anda mungkin akan terpesona oleh dedaunan musim gugur dan semburat warna oranye, merah, dan emas di pameran selama Musim Gugur. Bisa pula Anda mungkin akan dikejutkan oleh warna hijau dan biru Musim Panas yang kontras dengan Air Terjun Ikan Mas.

Didesain agar Anda dapat melihat dari dekat ikan Mas yang berenang di ruang air terjun yang unik ini, Anda dapat berdiri "di dalam" air terjun, sambil mendengarkan suara-suara dan menghirup aroma alam.

Bagi para pecinta bonsai, karya-karya master bonsai Masashi Hirao dipamerkan di lemari pajangan ikan Mas, bersama dengan karya kaca Edo Kiroko dari Kosyo Nemoto yang membingkai ikan-ikan berwarna-warni.

Alur museum ini mudah diikuti, dan terdapat tema, serta musik yang dibuat khusus untuk setiap pameran. Musiknya mengatur suasana kombinasi yang luar biasa dari ikan Mas yang indah dan menakjubkan secara estetika serta perpaduan warna dan suara. ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.