Tahapan dalam Perkembangan Membaca Usia Anak-anak Hingga Dewasa

Jumat, 1 Desember 2023 16:56 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam perkembangan membaca manusia memiliki beberapa tahapan, dengan tahapan ini memiliki beberapa faktor yang perlu diperhatikan, dan juga dengan tahapan ini dapat membantu orang tua dalam mengembangkan keterampilan membaca sang anak.

Keterampilan dalam membaca sebuah aktivitas yang penting dalam berinteraksi sesama manusia, dalam kehidupan sehari-hari. Membaca sebuah kepentingan agar memperoleh informasi, sehingga dapat berkomunikasi dengan baik. Membaca tidak hanya melibatkan pada kemampuan mengenal huruf, kata dan juga sebuah kalimat, tetapi juga memahami makna dan tujuan pesan yang ingin disampaikan. Membaca dapat membantu pengetahuan kita sehingga menciptakan pemikiran yang kritis dan kreativitas.

Membaca adalah jendela dunia, sehingga dengan membaca kita mendapatkan pengetahuan yang beragam. Membaca tidak dapat dikuasai dengan instan dikarenakan membutuhkan suatu proses yang panjang dengan berbagai tahapan. Setiap manusia memerlukan tahapan dalam perkembangan kemampuan membaca. Menurut Jeanne Chall, seorang ahli teori pendidikan, dalam buku yang berjudul Stages Of Reading Development, beliau mengungkapkan dalam bukunya bahwa dalam perkembangan membaca ada enam tahapan, (Tania Amara, dkk (2022), h. 388) yakni:

  1. Tahap Pra-Membaca (Usia 6 Bulan – 6 Tahun) Pada tahapan ini disebut juga dengan tahapan awal atau tahap pengenalan pola. Tahap ini adalah fase dimana anak-anak menunjukkan perkembangan membaca dengan pura-pura membaca. Tahap ini anak-anak sudah mengenal buku, huruf, kata, tulisan dan simbol suara yang di sekitarnya. Pada tahapan ini sangat penting untk menumbuhkan minat dan kecintaan anak terhadap membaca. Orang tua dapat membantu anak dengan sering membacakan buku cerita yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan usia anak.
  1. Tahapan Decoding (Decoding Strage) (Usia 6 – 7 Tahun) Pada tahapan ini, tahap yang dimana anak-anak mulai mengenali hubungan antara huruf dan bunyinya sehingga memahami teks singkat yang mengandung kata-kata sederhana. Pada tahap ini anak-anak masih membaca dengan cara mengeja, sehingga membaca masih terasa lambat, tetapi anak-anak sudah memahami bunyi (sebuah fonologi), contohnnya huruf a-y-a-h yang membentuk kata “Ayah” kata ini mengacu kepada sosok ayah atau laki-laki dewasa sebagai orang tua sang anak. Orang tua dapat membantu sang anak dengan menyediakan sebuah buku cerita sederhana sesuai dengan kemampuan sang anak dan juga mencarikan buku yang disukai sang anak agar apa yang dipelajari tidak menjadi beban.
  1. Tahap Konfirmasi dan Kelancaran (Confirmation & Fluency) (7-8 Tahun) Pada tahapan ini anak-anak sudah dapat membaca lebih lancar. Anak sudah tidak perlu mengeja setiap kata, tetapi sudah memahami kata secara keseluruhan. Tahapan ini anak-anak penasaran dengan bacaan yang mereka baca. Orang tua dapat membantu sang anak dengan memberikan jenis bacaan yang  menarik dan bervariasi sehingga tahapan dalam perkembangan membaca semakin baik.
  1. Tahap Membaca untuk Belajar yang Baru (Usia 9-14 Tahun) Tahap ini disebut juga dengan Reading For Learning the New, tahap yang dimana memiliki sebuah motivasi “membaca untuk belajar”. Tahap ini sang anak mulai membaca dengan memperoleh sebuah pengetahuan serta informasi yang baru. Anak sudah dapat membaca teks yang lebih panjang dan beragam, misal seperti buku pelajaran, koran, dan lainnya. Tahap ini anak juga mulai keterampilannya dengan membaca lebih kritis, seperti dapat menentukan ide pokok, menyimpulkan teks dan mengevaluasi teks. Tahap ini sang anak mulai memperluas wawasan serta minat terhadap berbagai ilmu dan bidang. Orang tua dan guru memiliki peran sangat penting dalam tahapan ini, sehingga dapat dilakukan dengan cara membantu sang anak dengan bimbingan, memberikan sebuah fasilitas bacaan, mengarahkan dan memberikan sebuah motivasi yang tinggi.
  1. Tahap Membaca untuk Memahami Perspektif yang Berbeda (Usia 15-17 Tahun) Pada usia 15-17 tahun sang anak seharusnya sudah memiliki tahapan ini dalam perkembangan membaca. Tahapan inianak sudah memahami sudut pandang, pemikiran dari penulis atau pemabaca lain. Anak sudah dapat membaca teks-teks yang lebih tinggi tingkat kesulitannya, seperti sastra, fisika, sosiologi, sejarah, dan lain-lain. Pada tahap ini sang anak dapat berfikir kritis sehingga peran orang tua dan guru sangatlah penting dalam membantu anak dengan memberikan sebuah apresiasi, diskusi, dan juga kritik dalam bacaan yang dibaca. Tahap ini sang anak perlu didukung dengan sesuai mata pelajaran yang disukainya.
  1. Tahap Membaca untuk Kontruksi Diri (18 Tahun-ke atas) Pada tahap ini yang dimana anak sudah menjadi pembaca dewasa dengan pemikiran yang mandiri, kritis dan juga kreatif. Tahap ini anak sudah dapat membaca apa yang diingkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan serta minatnya. Anak juga paham bahwa membaca sebagai salah satu jendela dunia yang akan memberikan sebuah kebergaman ilmu. Tahap ini anak sudah dapat menghasilkan sebuah karta tulis yang dihasilkan dari bacaannya, seperti membaca novel tahap ini sang anak bisa membuat sebuah jurnal setelah membaca novel yang ia baca. Anak sudah menjadi pembelajar yang terus mengembangkan diri melalui sebuah bacaan. Hal ini dapat didorong oleh dukungan orang tua dengan memberikan sebuah penghargaan, kolaborasi menulis, dan menjadi teman untuk menghasilkan karya tulis.

 

Keenam tahapan perkembangan membaca tersebut, peran orang tua dan guru sangatlah penting untuk membantunya dalam menerapkan keenam tahapan tersebut. Keenam tahapan tersebut, memiliki berbagai faktor yang mempengaruhi berkembang membaca sang anak. Pertama, harus memiliki faktor fisiologis yang sehat, yakni faktor mata, telinga dan juga otak anak dalam memahami huruf, kata dan kalimat yang dibaca. Kedua, adanya faktor lingkungan, faktor lingkungan ini sangat perpengaruh terhadap perkembangan membaca sang anak, lingkungan yang kondusif, memadai, dan mendukung dapat meningkatkan literasi membaca. Ketiga, faktor kebiasaan, faktor ini sangatlah berpengaruh, faktor ini dapat mempengaruhi kuantitas, kualitas, anak dalam menghasilkan pemahaman bacaan yang baik. Kebiasaan yang baik dan rutin dapat meningkatkan pengalaman dan pengetahuan pembaca. Maka dari itu dalam menerapkan tahapan perkembangan membaca yang baik, harus dilakukan dengan semaksimal mungkin, sehingga akan menjadi orang cerdas.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Husna Afifah

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler