x

Perlu keseimbangan mental agar tim lebih engaged

Iklan

Anita Rakhmi Shintasari

Guru BK SMPN 22 Semarang-Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Desember 2021

Kamis, 7 Desember 2023 21:44 WIB

Perpisahan dan Makna Kebersamaan

Pada saat kita diberikan kesempatan bersama, seringkali kita menjadi rakus untuk berkuasa dan merasa bahwa kebersamaan itu akan berlangsung selamanya. Kita juga sering lupa bahwa waktu yang kita miliki sekedar titipan dari Illahi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bulan terakhir ditahun 2023, kali ini kami tutup dengan kejutan istimewa. Suka cita, gembira kerjasama dan juga keseruan sepanjang 13 bulan 4 hari terhenti oleh kabar mutasi. Untuk kesekian kalinya, kenyataan harus dihadapi dengan lapang hati, sebab mutasi adalah hal yang biasa terjadi. Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa kita akan tetap merespon dengan reaksi yang berbeda. Tidak bisa menerima, protes, kecewa dan masih banyak lagi. 

Berita yang tiba-tiba selalu saja berhasil mengaduk rasa. Apalagi sepanjang waktu bersama begitu banyak cerita yang terukir meski baru seumur jagung bertemu. Kehadiran beliau membawa warna yang berbeda ditengah-tengah kami. Energi positif yang ditularkan mampu mendorong dan memotivasi kami hingga beragam prestasi dapat tergenggam dan menjadi bukti, bahwa sebenarnya kami bisa ketika kemauan dan kemampuan dioptimalkan.

Semangat beliau yang tak kenal lelah untuk melakukan inovasi dengan melibatkan seluruh lini menjadi kekuatan yang terpatri sehingga energi kami untuk terus melaju seakan tak kenal surut lagi. Kebersamaan yang singkat tapi bermakna, itulah yang kini kami rasakan. Hal itu pula yang menjadikan perpisahan ini terasa berat bagi kami. Ibarat anak sapi, kesempatan untuk menyusu belum tuntas tapi sudah harus disapih. Masih ada banyak mimpi yang tertinggal dan belum usai dieksekusi tetapi Ibu kami sudah harus meninggalkan kami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai anak, kami tidak boleh egois dan manja, karena kami tahu sejatinya Ibu sedang mendapatkan penghargaan untuk prestasi selama ini. Kami harus mengikhlaskan dan mendoakan serta tetap melanjutkan impian-impian yang beliau tinggalkan agar semua berjalan sebagaimana mestinya dan membawa kebermaknaan yang lebih baik lagi.

Disini kami semakin menyadari, bahwa dalam kebersamaan tidak hanya fisik yang diutamakan tetapi bagaimana arti dari kebersamaan itu sendiri yang seharusnya kita upayakan agar membawa manfaat bagi semuanya. Keberlanjutan program yang telah dirancang menjadi tantangan bagi kami, akankah dapat diteruskan atau hanya akan jadi kenangan. Itu semua pilihan bagi kami. Tentunya sebagai anak yang berbakti, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk tetap melanjutkan semua kebaikan yang telah ditanamkan.

Perpisahan menjadi sarana untuk dapat memetik makna dari kebersamaan yang telah dilalui, apakah manfaat positif atau dampak yang negatif yang lebih mendominasi. Perpisahan menjadi cerita pembuka untuk mengawali tahapan yang lain yang bisa jadi lebih baik lagi atau mungkin malah merugi. 

 

Ikuti tulisan menarik Anita Rakhmi Shintasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler