x

Iklan

Farhan Andrianto Putra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 Desember 2023

Senin, 18 Desember 2023 19:40 WIB

Perbedaan Debit dan Kredit Dalam Akuntasi

Pengertian mengenai perbedaan debit dan credit dalam ilmu akuntansi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Debit dan kredit merupakan istilah yang sering digunakan dalam kegiatan akuntansi maupun keuangan. Perbedaan mendasar antara debit dan kredit paling umum yaitu jika debit diartikan sebagai meningkatnya nominal keuangan, sedangkan kredit diartikan sebagai pengeluaran uang dalam suatu proses transaksi. Namun dalam istilah perbankan kredit lebih dikenal dengan penyediaan uang atas kesepakatan pinjaman antar lembaga atau sebagainya. Disini, pihak satu memberikan jangka waktu pada pihak lainnya untuk melunasi atau mencicil pinjaman mereka.

Debit juga dapat diartikan sebagai suatu sistem atau cara pencatatan penambahan nominal keuangan, sedangkan kredit merupakan suatu sistem atau cara pencatatan pengurangan nominal keuangan. Jika diartikan secara sederhana, debit merupakan segala aktivitas dalam bidang transaksi yang menyebabkan bertambahnya nominal keuangan dalam suatu lembaga dan lain sebagainya. Sebaliknya, kredit merupakan segala aktivitas yang berhubungan dalam transaksi yang menyebabkan suatu lembaga tersebut mengeluarkan uang pada setiap kegiatan transaksi.

Kata debit sendiri diambil dari bahasa latin debere yang memiliki arti kegiatan pencatatan akuntasi yang memungkinkan aset dan nominal keuangan pada suatu lembaga tersebut meningkat. Sama halnya debit, kata kredit sendiri juga diambil dari bahasa latin yaitu credere yang dapat di artikan sebagai suatu kegiatan pencatatan dalam akuntasi yang membuat utang atau ekuitas meningkat, sehingga dapat membuat aset dalam suatu Lembaga tersebut berkurang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Contoh Debit

Contoh paling simpel dari debit adalah pada saat kamu melakukan aktivitas transaksi pengambilan uang dari mesin ATM atau lain sebagainya, di mana nantinya kamu akan menerima notifikasi transaksi melalui SMS atau sebagainya yang menyatakan terjadinya debit.

Dalam dunia perbisnisan, debit juga digunakan dalam berbagai hal penjualan barang dagangan maupun aset lainnya kepada pelanggan sebagai kas atau dapat dicontohkan dengan salary expenses pada saat membayar gaji karyawan. Namun, rekening yang termasuk mempunyai saldo debit misalnya saja seperti rekening bank dan lain sebagainya, pinjaman bank, beban kantor, beban bunga, dan lain sebagainya.

Klasifikasia akun yang menentukan Debit dan Kredit

• Aset (Harta yang dimiliki suatu lembaga)

• Liabilitas atau kewajiban (Utang suatu lembaga)

• Ekuitas Pemilik (Peminjaman modal suatu lembaga)

• Penghasilan atau Income (Pendapatan suatu lembaga)

• Pengeluaran atau Expenses (Pengeluaran suatu lembaga)

Pada dasarnya penggunaan debit dan kredit merupakan suatu bentuk aktivitas implementasi pencatatan ganda yang didasarkan pada persamaan akuntansi. Setiap pencatatan transaksi ekonomi dalam akuntansi selalu melibatkan minimal dua akun (account) seperti kas, piutang, pendapatan, biaya, dan lain-lain. Setiap akun tersebut harus memiliki jumlah saldo normal, pada proses inilah terdapat peran penting terhadap debit dan kredit. Akun-akun yang muncul dari transaksi ekonomi tersebut akan memiliki jumlah saldo normal debit atau kredit. Sebagai contoh, kas memiliki saldo dengan jumlah normal di sisi debit, utang memiliki saldo dengan jumlah normal di sisi kredit, peningkatan mempunyai jumlah saldo normal di sisi kredit, dan seterusnya. Penjelasan khusus mengenai jumlah saldo normal akan dibahas terpisah.

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Farhan Andrianto Putra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu