x

GUNUNG RINJANI

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Senin, 1 Januari 2024 15:25 WIB

Menemukan Jati Diri dan Mengembangkan Diri dengan Safari

Pariwisata sangat bermanfaat. Anda bisa menemukan jati diri dan mengembangkan diri dengan berwisata. Bagaimana bisa? Sila baca terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menemukan jati diri dan mengembangkan diri dengan safari

Bambang Udoyono

Intro

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mungkin judul di atas terasa aneh buat Anda.  Bukankah saya sudah tahu jati diri saya sendiri. Demikian mungkin Anda berpikir. Bagaimana mungkin safari bisa membuat orang menemukan jati diri.  Itu mungkin perkiraan Anda.  

Menemukan jati diri dan mengembangkan diri

 

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita cermati sebuah kutipan yang bagus sekali dari David Mitchel berikut ini.

Travel far enough, you meet yourself (David Mitchell) Safarilah cukup jauh, Anda akan menemukan diri Anda sendiri.

 

Kutipan David Mitchell, "Bepergianlah cukup jauh, Anda akan menemukan diri Anda sendiri," adalah pernyataan yang mendalam tentang penemuan diri dan pertumbuhan pribadi. Kutipan ini menunjukkan bahwa ketika Anda bepergian, Anda tidak hanya menjelajahi tempat-tempat baru, tetapi juga kepribadian, keyakinan, dan nilai-nilai Anda sendiri.

 

Bepergian dapat membawa Anda keluar dari zona nyaman, menantang pemikiran yang sudah ada sebelumnya, dan membuat Anda terpapar pada beragam budaya dan pengalaman. Pengalaman-pengalaman ini dapat menuntun Anda pada introspeksi dan refleksi diri, membantu Anda memahami diri sendiri dengan lebih baik.

 

Pada intinya, Mitchell mengatakan bahwa melalui perjalanan wisata, Anda dapat menemukan lebih banyak tentang siapa diri Anda sebenarnya. Ini adalah perjalanan ke dalam dan juga ke luar.

 

Tapi benarkah perjalanan wisata bisa membuat orang menemukan jati dirinya? Bukankah banyak orang yang sudah melakukan perjalanan wisata ke berbagai wilayah bahkan ke banyak negara tapi tetap saja dia biasa biasa saja.   Dia tetap tidak tahu potensinya.

 

Benar sekali pernyataan itu. Memang banyak sekali orang yang sudah sering berwisata, bahkan sampai ke manca negara, tapi dia tidak tumbuh berkembang.  Dia tidak mengenali jati dirinya sendiri.  Bagaimana keterangannya?

 

Secara singkatnya, orang seperti itu tidak melakukan kegiatan wisata dengan sempurna.  Dia hanya bersenang senang saja.  Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar orang Indonesia ketika berwisata hanya mencari tempat yang instagrammable. Di sana mereka hanya selfie lalu diunggah di sosial media untuk pamer.

 

Selain itu mereka hanya berbelanja dan menikmati makanan dan minuman. Sudah itu saja kegiatan mereka.  Sama sekali tidak ada kegiatan pembelajaran.  Hati dan pikiran mereka tertutup.  Jadi hanya foto, oleh oleh dan makan minum saja yang mereka dapatkan.

 

Kalau hanya seperti itu saja tidak heran kalau kegiatan wisata mereka tidak banyak membawa manfaat.  Mereka tidak bisa mengenali jati diri hanya dengan kegitan itu. Apalagi berkembang. Sama sekali tidak. 

 

Lantas bagaimana cara berwisata agar kita  isa mengenali jati diri dan bisa mengembangkan diri?  Bahkan kalau bisa meningkatkan keimanan?  Tentu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

 

Pertama Anda harus memiliki hati dan pikiran yang terbuka. Anda harus siap belajar. Jangan khawatir, di dalam program wisata Anda tidak harus mengikuti kuliah dengan paparan yang rumit. Tidak akan ada tugas membuat makalah yang bikin pusing. Anda hanya harus membuka pikiran dan hati. Anda hanya perlu menyimak paparan tour leader dan pramuwisata tentang kondisi sosial budaya, ekonomi dan sejarah tempat yang dikunjungi.  Kemudian semua informasi yang masuk itu dijadikan bahan perenungan. Apa yang dipikirkan?  Terutama kaitan semuanya itu dengan diri Anda sendiri.

 

Namun hanya dengan hati dan pikiran terbuka Anda bisa belajar sesuatu. Anda lantas bisa memakainya sebagai bahan perenungan dan muhasabah. Dengan demikian Anda akan mampu melihat jati diri Anda dengan lebih jelas lagi.  Anda juga akan mendapat masukan banyak untuk mengembangkan diri. Apalagi jika Anda kuliah di manca negara.

Penutup

 

Syarat utamanya adalah hati dan pikiran terbuka. Perhatikan dengan seksama semua masukan. Itulah bahan untuk diolah.  Lantas Anda  merenung. Kalau hal ini dilakukan dengan baik barulah Anda mampu mendapatkan manfaat berupa penemuan jati diri dan pengembangan pribadi. 

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

12 jam lalu

Terpopuler