x

Kutipan Puisi Komik

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Jumat, 12 Januari 2024 21:06 WIB

In the Countryside, Puisi-Komik Karya Kolaborasi Lauren Haldeman dan Jesse Nathan

In the Countryside atau Di Pedesaan merupakan Puisi-Komik karya Lauren Haldeman dan Jesse Nathan. Isinya menyuarakan gagasan yang mereka rasakan kebenaran dalam posisi yang ekstrem dan bertentangan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lauren Haldeman dan Jesse Nathan, keduanya dikenal sebagai penyair. Namun, Lauren juga seorang seniman visual yang menulis novel grafis dan komik pendek.

“Kami telah berkolaborasi beberapa kali sebelumnya dalam apa yang Lauren sebut sebagai komik puisi. Ini adalah sebuah genre yang menyatukan dua bentuk yang biasanya tidak memiliki banyak keterkaitan satu sama lain, di mana iringan visualnya menciptakan sesuatu yang baru dari dua bentuk tersebut,” papar Jesse Nathan sebagaimana dilansir dari laman lihub.com.

Lauren Haldeman adalah penulis Team Photograph, Instead of Dying (pemenang Colorado Prize for Poetry) dan Calenday. Sebagai novelis grafis dan penyair, ia telah menerima Iowa Arts Fellowship, Sustainable Arts Foundation Award, dan beasiswa dari Iowa Writers' Workshop.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara, Jesse Nathan,  penulis antologi puisi  Eggtooth, memenangkan Penghargaan Penulis Baru dalam bidang Puisi. Buku ini diterbitkan September lalu oleh Unbound Edition Press, dengan kata pengantar dari Robert Hass.

Puisi-puisinya muncul di berbagai media seperti:  Paris Review, New York Review of Books, dan BOMB. Nathan mengajar sastra di UC Berkeley. Ia dibesarkan di California utara dan pedesaan Kansas, dan sekarang tinggal di Oakland.

Gagasan menulis puisi komik berawal saat mereka: Jesse dan Lauren bertemu di Iowa City, dan akhirnya mulai berkolaborasi. Lauren akan mengambil sebuah puisi dan memperdalamnya dengan menciptakan elemen grafis-dengan menambahkan lapisan baru dan ritme visual, dengan memunculkan elemen-elemen dalam kata-kata yang terpendam namun tidak terlihat dalam puisi tersebut.

Proses ini tidak berarti, bahwa  Lauren mengilustrasikannya.  Akan  tetapi,  lebih kepada dia membuat jenis puisi yang lain, di dalamnya, dan keduanya terjalin untuk menciptakan puisi baru tanpa genre.

“Setidaknya itulah salah satu cara kami memikirkannya. Tapi tidak masalah apa pun sebutannya,” tambah  Jesse Nathan.

Kata-kata dalam puisi ini berasal dari terjemahan pepatah dari wilayah Kansas tempat Jesse dibesarkan, yang disusun sedemikian rupa sehingga setiap barisnya saling berbicara satu sama lain. Ini adalah sebuah suara yang ternyata adalah banyak suara, suara yang merasakan kebenaran dalam posisi yang ekstrem dan bertentangan. ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

11 jam lalu

Terpopuler