x

Jokowi

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Sabtu, 23 Maret 2024 08:17 WIB

Indonesia Stop Impor Aspal pada Tahun 2024?

Setelah melakukan refleksi diri di akhir masa jabatan sebagai seorang Presiden RI, mohon pak Jokowi mengakui kepada rakyat mengenai semua ketidaksempurnaan yang ada.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Presiden Joko Widodo menyampaikan secara tegas akan menyetop aspal, hal tersebut dikarenakan potensi aspal yang ada di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara dinilai sangat besar, namun kegiatan produksinya tidak berjalan.

“Sehingga tadi sudah kita putuskan, dua tahun lagi, tidak ada impor aspal,” kata Presiden dalam keterangannya kepada awak media di pabrik aspal PT Wika Bitumen, Kabupaten Buton, pada Selasa, 27 September 2022.

Paragrap di atas ini merupakan kutipan berita dari presidenri.go.id.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekarang kita sudah memasuki bulan ke-3 dari tahun 2024, tetapi janji pak Jokowi untuk memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024 masih belum terdengar tindak lanjutnya. Apakah pak Jokowi telah lupa dengan janjinya ini? Atau mungkin kalau pak Jokowi terlalu sibuk dengan urusan negara, sehingga sudah tidak ingat lagi, bahwa ada sebuah keputusan penting dan mendesak yang harus segera diwujudkannya. Oleh karena itu, mungkin ada baiknya, apabila kita ingatkan kepada pak Jokowi untuk melakukan refleksi diri.

Jadi, apa sebenarnya refleksi diri itu? Refleksi diri merupakan proses introspeksi diri dengan cara merenung atau melihat kembali hal-hal yang telah terjadi dalam hidup. Contohnya seperti kebiasaan atau keputusan yang sudah dibuat.

Pak Jokowi telah memutuskan akan stop impor aspal pada tahun 2024. Dan sekarang sudah tahun 2024. Namun keputusan itu masih belum dilaksanakannya. Memang benar pak Jokowi masih menjabat sebagai Presiden RI sampai bulan Oktober 2024. Masih ada 7 bulan lagi. Tetapi apakah masih ada cukup waktu untuk segera mewujudkan swasembada aspal dalam kurun waktu 7 bulan? Rasanya hal ini tidak mungkin, dan pak Jokowi akan sulit sekali untuk melaksanakannya.

Oleh karena pak Jokowi masih memiliki waktu 7 bulan lagi, maka mari kita merenung dan melakukan introspeksi diri, mengapa keputusan pak Jokowi stop impor aspal pada tahun 2024 tidak terwujud. Penyebab utamanya adalah meskipun pak Jokowi sudah menyatakan ingin berswasembada aspal pada tahun 2024, tetapi itu hanya sebatas ucapan di bibir saja. Tidak ada tindakan konkrit sebagai seorang presiden yang memiliki kekuasaan tertinggi di negeri ini. Apakah pak Jokowi berpikir, bahwa hanya dengan mengucapkannya kata-kata saja, maka segala sesuatunya otomatis akan langsung terjadi dan terwujud sesuai dengan keinginan hati pak Jokowi?

Segala sesuatunya butuh proses. Dan tidak bisa langsung loncat kepada hasil. Hasil baru akan diperoleh dari proses yang panjang dan berliku. Dan pak Jokowi tidak pernah berbicara sedikitpun mengenai masalah proses, bagaimana caranya agar Indonesia akan mampu berswasembada aspal pada tahun 2024. Pak Jokowi langsung memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024? Dari mana ujug-ujug datangnya pikiran ini, kalau masih belum pernah ada studi dan pengkajian yang komprehensif mengenai target kapan Indonesia akan mampu berswasembada aspal?.

Mungkin pak Jokowi perlu mengingat-ingat kembali, bahwa pada tahun 2015, beberapa bulan setelah pak Jokowi dilantik sebagai Presiden RI ke-7 untuk periode pertama, pak Jokowi sudah pernah menginstruksikan kepada semua jajaran kementerian-kementerian terkait untuk mensubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Mohon pak Jokowi ingat-ingat kembali, apakah kementerian-kementerian terkait tersebut sudah pernah melaporkan kepada pak Jokowi mengenai berapa persen dari aspal impor yang sudah mampu disubstitusi oleh aspal Buton? Dan kapan target Indonesia akan mampu berswasembada aspal? Rasanya kementerian-kementerian terkait tersebut tidak pernah melaporkannya hal ini kepada pak Jokowi. Mungkin karena pak Jokowi sendiri sudah tidak ingat lagi mengenai hal instruksi tersebut.

Kemudian, apakah pak Jokowi masih ingat, bahwa pak Jokowi sudah pernah merasa jengkel dan marah-marah ketika pak Jokowi datang berkunjung ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2022? Pak Jokowi merasa heran dan terkejut mengetahui bahwa selama ini Indonesia telah mengimpor aspal dalam jumlah besar. Padahal deposit aspal alam di Pulau Buton sangat melimpah. Apakah pak Jokowi masih ingat, bahwa waktu kita duduk di kelas 6 SD, pada saat  Ujian Akhir Sekolah, selalu ada pertanyaan: “Dimanakah terdapat tambang aspal terbesar di Indonesia?”. Adapun aspal Buton sudah lama sekali dikenal orang di seluruh dunia mengenai jumlah deposit aspal alamnya yang melimpah.

Jadi kalau pak Jokowi merasa jengkel dan marah-marah setelah mengetahui bahwa selama ini Indonesia telah mengimpor aspal dalam jumlah besar, maka malah justru rakyat yang merasa jengkel dan marah-marah kepada pak Jokowi. Mengapa kok baru sekarang pak Jokowi tahu? Bukankah selama ini pak Jokowi telah banyak sekali membangun infrastruktur jalan-jalan Tol di seluruh wilayah Indonesia?. Aspalnya dari mana? Rasanya tidak nyambung rekam jejak digital pak Jokowi, kalau pak Jokowi sendiri tidak tahu menahu bahwa selama ini Indonesia telah mengimpor aspal dalam jumlah besar. Indonesia sudah mengimpor aspal selama 45 tahun, pak Jokowi. Dan selama ini aspal Buton hanya menjadi sebagai penonton saja di negerinya sendiri. Apakah hal ini logis, miris, dan ironis?

Dengan melakukan refleksi diri, kita akan lebih mengenal jati diri kita sendiri. Apa kekuatan saya?. Apa kelemahan saya?. Apa kekuasaan saya sebagai seorang Presiden RI?. Apa kemampuan saya yang saya miliki untuk menyejahterakan rakyat Indonesia? Apa yang sudah saya berikan untuk Bangsa dan Negara?.

Adapun manfaat dari telah melakukan refleksi diri adalah kita akan mampu memecahkan masalah-masalah yang rumit dan menghadapi situsi yang sulit dengan lebih percaya diri, efektif, dan efisien. Dengan melakukan evaluasi dari apa yang telah terjadi, maka akan dapat menciptakan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, dan merumuskan tujuan masa depan yang lebih konkrit.

Ingat pak Jokowi, bahwa pada tahun 2015 pak Jokowi sudah pernah menginstruksikan kepada semua kementerian-kementerian terkait untuk mensubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Tetapi instruksi tersebut tidak dilaksanakan dengan baik oleh para menteri. Pada tahun 2022, pak Jokowi juga sudah memutuskan akan stop impor aspal pada tahun 2024. Dan lagi-lagi, keputusan pak Jokowi ini tidak didukung penuh oleh para menteri.

Maka setelah pak Jokowi melakukan refleksi diri, di akhir masa jabatan pak Jokowi sebagai seorang Presiden RI, mohon pak Jokowi mengakui  kepada rakyat mengenai semua ketidaksempurnaan diri pak Jokowi tersebut. Dan kemudian menyerahterimakan segala urusan mengenai target Indonesia akan berswasembada aspal kepada presiden baru periode 2024-2029. Bukankah lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali?.   

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

8 jam lalu

Terpopuler