x

Polisi Cepek. Foto: Wikipedia

Iklan

Muhammad Rizal Firdaus

Content Writer
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Sabtu, 30 Maret 2024 12:40 WIB

Pak Ogah Meraup Ratusan Ribu Rupiah dari Persilangan Jalan

Meski dianggap sepele dan sebelah mata, pekerjaan sebagai pak ogah mampu menghasilkan pendapatan cukup fantastis bagi beberapa diantara mereka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Meski dianggap sepele dan dianggap sebelah mata, pekerjaan sebagai pak ogah ternyata mampu meraup pundi-pundi rupiah yang jumlahnya terbilang tidak sedikit. Hal ini diutarakan oleh salah seorang pak gah yang saya temui dan tidak mau disebutkan namanya dan lokasi pekerjaannya.

Dalam perbincangannya ia menyebut bisa bisa hidup dan menghidupi keluarga hanya berbekal pluit yang ia beli di pasar seharga Rp2 Ribu. Pengalaman menjadi pak ogah sudah ia lalui bertahun tahun, bahkan ia mengaku pernah bertengkar karena rebutan lahan menjadi Pak ogah.

Ia menceritakan kejadian pertengkaran dengan teman pak ogahnya di sebuah warung yang menjadi langganannya. Ia menyebut penyebab ia bertengkar dan diusir dari pekerjaannya karena ia mengisi pertigaan yang kosong saat rekan kerjanya sedang tidak ada di tempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal tersebut kemudian diketahui rekan kerjanya dan berujung salah paham dianggap telah menyerobot jam kerjanya, yang sudah disepakati bersama. Berawal dari sana, ia tidak ambil pusing menurutnya banyak pertigaan yang membutuhkan jasanya untuk mengatur pertigaan dan membantu pengguna jalan menyeberang jalan.

Sebelum di tempat yang sekarang ia sudah berpindah tempat sebanyak tiga kali dan dari sana ia banyak pengalaman terkait kebiasaan penguna jalan yang sering memberinya uang sebagai bentuk terima kasih telah membatunya.

Bahkan dengan bangga pak ogah yang saya temui ini menuturkan untuk mencari jalan atau pertigaan yang akan dijadikan tempatnya bekerja harus diriset dahalu terkait kondisi jalanan, keramaian jalan, dan kondisi lingkungan tersebut tidak asal menjadi pak ogah dan terima upah.

Saat ini jalan yang menjadi tempat ia menjadi pak memang strategis karena berada di jalan yang ramai penghubung antar kecamatan yang menurutnya adalah ratusan kendaraan yang lalu lalang. Kesempatan ini tidak ia sia-siakan untuk mengais rezeki.

Untuk jam kerjanya sendiri sangat fleksibel, ia mengaku bisa datang dan pulang semaunya sendiri dan memang pekerjaan ini kan tidak ada ikatan bahkan tuntutan apalagi harus mengikuti aturan yang ada, meski begitu, ia mengaku mendisipkan diri untuk berangkat sekira pukul 06.00 pagi dan pulang sekira pukul 14.00 tergantung ramainya jalan.

Dari pekerjaannya itu, ia mengaku jika sedang beruntung bisa meraup lebih dari Rp400 ribu per hari, dan paling sedikit bisa meraup Rp300 ribu per hari. Sungguh diluar prediksi dengan pekerjaan yang terlampu enteng dan tidak membutuhkan banyak konsep yang rumit.

Teriknya matahari yang menyengatpun tidak menyurutkan niatnya untuk membantu pengguna jalan untuk menyebrang yang mampu ia konversi menjadi rupiah yang memenuhi kantongnya.

Maka tak heran, kini ia punya penghasilan yang cukup tinggi bahkan melampaui gaji PNS yang dianggap mentereng di kalangan masyarakat, dengan penghasilan Rp400 ribu perhari ini sudah seharusnya Dirjen Pajak membidiknya itung-itung buat tambahan pendapatan negara, kan?

Ikuti tulisan menarik Muhammad Rizal Firdaus lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu