Refleksi Kebudayaan Politik dalam Pemilu AS dan Politik Santun di Indonesia

Selasa, 16 Juli 2024 14:20 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Donald Trump
Iklan

Politik Santun menekankan pentingnya dialog, toleransi, dan inklusivitas dalam wacana politik. Ini dianggap sebagai cara untuk mempromosikan kesatuan nasional dan mengurangi polaritas politik. Di AS Kini muncul debat sengit tentang peran retorika politik dalam memicu kekerasan. Perlukah mereka bercermin pada Indonesia?

Sebuah insiden mengguncangkan terjadi dalam rally kampanye di Butler, Pennsylvania, saat mantan Presiden Donald Trump ditembak. Serangan ini merupakan upaya pembunuhan yang paling serius terhadap presiden atau calon presiden sejak Ronald Reagan ditembak pada 1981. Trump, yang merupakan mantan presiden dan calon presiden saat ini, diantar keluar panggung dengan mengangkat tinjunya ke udara dan garis darah di wajahnya.

Insiden ini menarik perhatian baru pada kekhawatiran tentang kekerasan politik di Amerika Serikat yang sangat terpolarisasi. Pilpres hanya kurang dari empat bulan lagi. Insiden ini juga mengangkat pertanyaan tentang postur keamanan di Konvensi Nasional Republik, yang dijadwalkan akan dimulai pada Senin di Milwaukee. Meskipun insiden ini terjadi, penyelenggara mengatakan bahwa konvensi akan berlangsung sesuai rencana.

Pemilu AS dan Kekerasan Politik

Insiden penembakan ini mengingatkan kembali tentang kekerasan politik yang meningkat di Amerika Serikat. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi beberapa kekerasan yang menargetkan calon dan pemimpin politik. Pada tahun 1988, Jesse Jackson diancam, dan pada tahun 2008, Barack Obama menghadapi ancaman serupa. Pembunuhan John F. Kennedy pada tahun 1963 menyebabkan peningkatan perlindungan terhadap calon, tetapi ancaman tetap ada.

Kini muncul debat sengit tentang peran retorika politik dalam memicu kekerasan. Banyak Republikan telah menyalahkan kekerasan pada Presiden Joe Biden dan sekutunya, dengan alasan bahwa serangan berkelanjutan terhadap Trump sebagai ancaman demokrasi telah menciptakan lingkungan yang beracun. Namun, Presiden Biden telah mengutuk kekerasan, dengan menyatakan "Tidak ada tempat di Amerika untuk jenis kekerasan ini."

Politik Santun di Indonesia

Di Indonesia, konsep politik santun, atau politik sopan santuntelah mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir. Politik Santun menekankan pentingnya dialog yang santun, toleransi, dan inklusivitas dalam wacana politik. Ini dianggap sebagai cara untuk mempromosikan kesatuan nasional dan mengurangi polaritas politik.

Berbeda dengan retorika politik yang memecah belah dan sering kali kekerasan di Amerika Serikat, Politik Santun menawarkan alternatif yang segar. Konsep ini mengakui bahwa perbedaan politik adalah bagian alami dari demokrasi dan mendorong politisi untuk terlibat dalam debat yang santun dan konstruktif.

Perbandingan antara AS dan Indonesia

Insiden penembakan di rally Trump menyoroti perbedaan mencolok antara budaya politik Amerika Serikat dan Indonesia. Sementara AS berjuang dengan kekerasan politik dan polaritas yang meningkat, Indonesia mempromosikan budaya kesantunan dan hormat dalam politik.

Insiden ini juga mengangkat pertanyaan tentang peran pemimpin politik dalam mempromosikan budaya kekerasan atau kesantunan. Di AS, pemimpin politik telah dituduh memicu kekerasan melalui retorikanya, sementara di Indonesia, politisi didorong untuk mempromosikan dialog yang santun dan toleransi.

Kesimpulan

Insiden penembakan di rally kampanye Trump adalah panggilan bagi Amerika Serikat untuk meninjau kembali budaya politiknya dan peran pemimpin politik dalam mempromosikan kekerasan atau kesantunan. Konsep politik santun di Indonesia menawarkan pelajaran yang berharga dalam mempromosikan kesatuan nasional dan mengurangi polaritas politik.

AS telah memasuki pemilihan presiden yang krusial. Sangat penting kini untuk mempromosikan budaya hormat, toleransi, dan inklusivitas dalam wacana politik. Pemimpin politik harus mengambil tanggung jawab untuk mempromosikan budaya kesantunan dan mengutuk kekerasan dalam segala bentuknya. Hanya dengan demikian AS dapat mengurangi polaritas politik dan mempromosikan masyarakat yang lebih bersatu dan damai.

---

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler