Mahasiswa program studi komunikasi dan penyiaran islam, Insitut Agama Islam Negeri Kudus. Aktivis Mahasiswa di kampus dan Jurnalis Muda kampus

Menjadi KPPS: Langah Kecil Menuju Pengabdian Besar pada Negara

3 hari lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Namun, di balik rutinitas singkat ini, tersimpan tanggung jawab besar dan kontribusi nyata bagi jalannya demokrasi. KPPS adalah garda terdepan dalam pelaksanaan pemilu

***

Menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mungkin terlihat seperti pekerjaan sederhana yang berlangsung hanya sehari, dari pagi hingga malam, dan selesai ketika kotak suara terkunci dan hasil rekapitulasi rampung. Namun, di balik rutinitas singkat ini, tersimpan tanggung jawab besar dan kontribusi nyata bagi jalannya demokrasi. KPPS adalah garda terdepan dalam pelaksanaan pemilu, menjadi ujung tombak yang memastikan suara rakyat dihitung dengan adil dan aman. Ini bukan sekadar tentang menghitung angka di atas kertas, melainkan juga soal menjaga kepercayaan dan menghidupkan esensi demokrasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peran KPPS menuntut dedikasi, keberanian, dan ketelitian yang luar biasa. Dalam satu hari, mereka mengemban tugas yang menguji fisik dan mental. Dari mempersiapkan tempat pemungutan suara, menghadapi antrean panjang pemilih, hingga menghitung surat suara, KPPS bekerja dengan penuh tanggung jawab. Mereka harus menjalankan prosedur secara teliti dan mematuhi aturan dengan ketat, tanpa ruang untuk kesalahan. Bagi sebagian orang, tugas ini mungkin terlihat biasa saja, tetapi bagi mereka yang menjalaninya, setiap momen adalah pengalaman berharga yang penuh pelajaran hidup.

Menjadi KPPS bukan sekadar menjalankan tugas administratif, tetapi juga menjadi bagian dari proses belajar. Dalam waktu singkat, seseorang harus memahami sistem pemilu yang kompleks, menjalankan prosedur dengan tepat, dan menyelesaikan berbagai tantangan yang muncul di lapangan. Misalnya, ketika seorang pemilih tidak memahami cara mencoblos, KPPS berperan sebagai pembimbing. Ketika ada warga yang mempertanyakan hak pilihnya, KPPS menjadi mediator yang harus memastikan solusi yang adil dan sesuai aturan. Dari situ, banyak soft skill yang terasah, seperti kemampuan komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, hingga kemampuan berpikir kritis.

Menjadi bagian dari KPPS juga memperkaya pemahaman tentang pentingnya keadilan dan integritas. Sebagai ujung tombak pelaksanaan pemilu, KPPS dituntut untuk bersikap netral dan profesional dalam melayani semua pihak tanpa diskriminasi. Setiap keputusan yang diambil, baik dalam penghitungan suara maupun penanganan masalah, harus berdasarkan prinsip kejujuran dan transparansi. Pengalaman ini mengajarkan bahwa keadilan adalah fondasi penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat, tidak hanya dalam konteks pemilu tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan sosial.

Didalam menjadi anggota KPPS banyak pengalaman yang mengajarkan nilai-nilai yang mendalam. Bangun pagi untuk mempersiapkan tempat pemungutan suara adalah pelajaran tentang disiplin. Bersabar menghadapi antrean panjang dan menginput data di aplikasi SIREKAP adalah bukti ujian kesabaran yang nyata. Banyak anggota KPPS yang menjadi admin dari SIREKAP merasa capek dengan susahnya menginput data di aplikasi tersebut. Namun tidak menyurutkan semangat admin SIREKAP untuk tetap menyelesaikan tugasnya sampai 100% upload data. Selain itu, Menjaga kerahasiaan suara pemilih juga menjadi pelajaran tentang integritas. Semua nilai ini membentuk mentalitas seorang abdi negara yang melayani masyarakat tanpa pamrih. Meskipun jarang mendapat sorotan, kontribusi KPPS sangat signifikan dalam memastikan demokrasi berjalan lancar.

Banyak orang memandang tugas KPPS hanya sebagai pekerjaan sementara yang tidak berdampak besar pada kehidupan mereka. Namun, sebenarnya pengalaman ini bisa menjadi titik awal untuk perjalanan yang lebih besar. Melalui tugas KPPS, seseorang belajar banyak tentang sistem pemerintahan, pengelolaan acara besar, dan berinteraksi dengan masyarakat luas. Tidak sedikit tokoh yang memulai karier mereka dari pengalaman kecil seperti ini. Beberapa anggota KPU dan Bawaslu, misalnya, memulai perjalanan mereka dari tugas-tugas teknis di lapangan. Jika ditekuni dengan profesionalisme dan tanggung jawab, tugas menjadi KPPS bisa membuka peluang karier di dunia pemerintahan atau bidang lain yang berkaitan dengan demokrasi.

Tugas KPPS juga memberikan kebanggaan tersendiri. Meski sering dianggap biasa saja, mereka adalah bagian penting dari proses demokrasi. Dalam setiap pemilu, suara rakyat menentukan masa depan bangsa, dan KPPS memastikan proses itu berjalan dengan transparan dan adil. Ketika hasil pemilu diumumkan, ada kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh para anggota KPPS. Mereka tahu bahwa mereka telah berkontribusi pada sesuatu yang jauh lebih besar dari diri mereka sendiri.

Tantangan yang dihadapi KPPS memang tidak ringan. Menghadapi tekanan waktu, volume kerja yang besar, dan situasi yang kadang tidak terduga adalah bagian dari keseharian mereka saat bertugas. Namun, di situlah letak nilai dari tugas ini. Menjadi KPPS melatih seseorang untuk tetap tenang di bawah tekanan, berpikir cepat untuk menemukan solusi, dan tetap profesional dalam situasi apa pun. Hal ini memberikan pelajaran yang tidak hanya berguna dalam konteks pemilu, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, KPPS juga menjadi ruang pembelajaran tentang kebersamaan. Dalam satu kelompok KPPS, setiap anggota memiliki peran masing-masing yang saling melengkapi. Tidak ada yang bekerja sendirian, dan keberhasilan tugas sangat bergantung pada kerja sama tim. Hal ini mengajarkan pentingnya solidaritas dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan bersama. Dari interaksi dengan rekan kerja hingga melayani masyarakat, pengalaman menjadi KPPS memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya membangun hubungan yang harmonis.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler