Mengidentifikasi Plagiarisme dan Jenis-Jenisnya

Sabtu, 4 Januari 2025 08:48 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Laptop
Iklan

Plagiarisme adalah bentuk penjiplakan yang melanggar etika dan dapat merugikan pihak lain.

Istilah plagiat berasal dari bahasa Inggris plagiarism atau plagiary serta dalam bahasa Latin plagiarius yang artinya penculik atau penjiplak.

Jadi, plagiarisme atau plagiat adalah tindakan mencuri (gagasan/karya intelektual) orang lain dan mengklaim atau mengumumkannya sebagai miliknya (Putra, 2011).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.17 tahun 2010, plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.


Identifikasi plagiarisme adalah proses untuk mendeteksi apakah suatu karya atau tulisan merupakan hasil dari tindakan plagiarisme atau tidak. Menurut Novanta (2009), terdapat beberapa faktor dalam mengidentifikasi plagiarisme, yaitu:

  1. Pilihan kosakata. Analisis kosakata yang digunakan dalam tugas dapat membantu mengetahui apakah penulis benar-benar membuat teks tersebut. Jika ditemukan banyak kata baru (terutama yang kompleks), kemungkinan besar teks tersebut asli.
  2. Perubahan kosakata. Perubahan yang signifikan dalam pilihan kata dalam teks bisa menjadi tanda bahwa teks tersebut hasil salin-tempel.
  3. Teks yang tidak konsisten. Teks yang alurnya tidak mulus dan terasa tidak konsisten menunjukkan bahwa penulis mungkin tidak menulis teks itu sepenuhnya sendiri.
  4. Penggunaan tanda baca. Tidak wajar jika dua teks menggunakan tanda baca yang sama persis.
  5. Kemiripan teks yang berlebihan. Beberapa kemiripan pada teks dengan topik yang sama adalah wajar, seperti nama atau istilah. Namun, kesamaan yang terlalu besar antar teks berbeda bisa menjadi indikasi plagiarisme.
  6. Kesalahan ejaan yang sama. Kalau dua teks memiliki kesalahan ejaan yang sama atau jumlah kesalahan yang sama, hal ini mencurigakan.
  7. Pola penggunaan kata. Tidak wajar jika pola penggunaan kata dalam dua teks berbeda ternyata identik, seperti distribusi statistik penggunaan kata.
  8. Kesamaan struktur kalimat. Jika struktur sintaksis dua teks sangat mirip, hal ini bisa menunjukkan plagiarisme, karena biasanya setiap penulis memiliki gaya struktur kalimat yang berbeda.
  9. Rangkaian kata yang sama. Tidak lazim jika dua teks memiliki urutan kata yang sama, bahkan jika membahas topik yang serupa.
  10. Orde kemiripan antar teks. Meski fakta dalam teks sering disusun berdasarkan aturan tertentu (seperti pendahuluan, isi, kesimpulan), tidak wajar jika urutan fakta dalam dua teks sama persis.
  11. Pemakaian kata atau frase tertentu. Jika dua teks berbeda menggunakan kata atau frase yang sama secara konsisten, hal ini bisa menjadi tanda plagiarisme.
  12. Frekuensi kata. Tidak biasa jika dua teks menggunakan kata-kata dengan frekuensi yang sama.
  13. Panjang pendeknya kalimat. Penulis biasanya memiliki kebiasaan tertentu dalam menentukan panjang kalimat. Kombinasi panjang kalimat yang mirip di dua teks bisa menjadi tanda plagiarisme.
  14. Teks yang mudah dibaca. Indeks seperti Gunning FOG atau Flesch Reading Ease bisa digunakan untuk mengukur tingkat keterbacaan. Tidak wajar jika dua teks memiliki skor yang sama.
  15. Referensi tidak lengkap. Jika ada referensi yang disebutkan dalam teks tetapi tidak tercantum dalam daftar pustaka, ini bisa menjadi tanda plagiarisme akibat salin-tempel tanpa menyertakan sumber secara lengkap.

 

Jenis-jenis Plagiarisme

Menurut Soelistyo (2011), plagiarisme atau plagiat dapat diklasifikasikan dalam beberapa tipe, bentuk dan jenis, yaitu:

a. Jenis Plagiat Berdasarkan Aspek yang Dicuri, yaitu:

  1. Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas). Jenis plagiat ini sulit dibuktikan karena ide bersifat abstrak. Ada kemungkinan ide yang sama muncul secara alami dari dua orang yang berbeda.
  2. Plagiat Kata demi Kata (Word for Word Plagiarism). Tipe ini terjadi ketika seseorang menyalin karya orang lain secara persis, kata demi kata, tanpa mencantumkan sumber. Biasanya, ini dilakukan dalam tulisan yang besar skalanya sehingga hampir seluruh ide dari karya asli diambil.
  3. Plagiat Sumber (Plagiarism of Source). Plagiat ini terjadi ketika seseorang tidak mencantumkan referensi secara lengkap, termasuk nama penulis asli, dalam kutipan yang digunakan. Hal ini dianggap tidak adil dan merugikan penulis asli.
  4. Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Plagiat ini dilakukan dengan mengklaim karya orang lain sebagai miliknya, seperti mengganti sampul buku atau mengatasnamakan diri pada karya tanpa izin.


b. Jenis Plagiat Berdasarkan Kesengajaan

  1. Plagiat Sengaja. Dilakukan secara sadar dengan menjiplak ide, gagasan, teori, atau tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumbernya.
  2. Plagiat Tidak Sengaja. Terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang cara mengutip yang benar.


c. Jenis Plagiat Berdasarkan Proporsi yang Dibajak

  1. Plagiat Ringan. Jika kurang dari 30% isi karya ilmiah berasal dari menjiplak karya orang lain.
  2. Plagiat Sedang. Terjadi ketika 30%-70% isi karya ilmiah diambil dari karya orang lain.
  3. Plagiat Total. Jika lebih dari 70% isi karya merupakan hasil menyalin karya orang lain. Karya seperti ini harus diperbaiki atau ditolak.


d. Jenis Plagiat Berdasarkan Pola

  1. Plagiarisme Total. Menyalin seluruh karya orang lain dan mengklaimnya sebagai miliknya sendiri. Biasanya, hanya nama, judul, atau sedikit bagian kecil yang diubah.
  2. Plagiarisme Parsial. Menyalin sebagian isi karya orang lain, seperti teori, metode, atau kesimpulan, tanpa mencantumkan sumber aslinya.
  3. Auto-Plagiarisme (Self-Plagiarism). Menggunakan kembali bagian atau seluruh isi karyanya sendiri tanpa menyebutkan bahwa karya itu telah dipublikasikan sebelumnya.
  4. Plagiarisme Antar Bahasa. Menerjemahkan karya dari bahasa lain ke bahasa lain tanpa menyebutkan sumbernya dan mengklaimnya sebagai karya sendiri.


e. Jenis Plagiat Berdasarkan Penyajian

  1. Plagiarisme Verbatim. Menyalin karya orang lain secara persis tanpa mengubahnya dan mengklaimnya sebagai miliknya.
  2. Plagiarisme Kain Perca (Patchwork). Mengambil isi dari berbagai sumber tanpa menyebutkan referensinya, lalu menyatukannya menjadi satu karya baru.
  3. Plagiarisme Parafrasa. Mengubah kalimat dari karya asli menjadi versi sendiri tanpa mencantumkan sumber aslinya.
  4. Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci. Mengambil kata atau frasa penting dari karya orang lain, memodifikasinya, tetapi tetap tidak mencantumkan sumbernya.
  5. Plagiarisme Struktur Gagasan. Mengambil pola atau struktur gagasan dari karya orang lain dan menuliskannya kembali tanpa menyebutkan sumbernya.

 

Plagiarisme adalah tindakan mencuri karya orang lain dan mengklaimnya sebagai milik sendiri, yang melanggar etika dan merugikan berbagai pihak. Untuk menghindarinya, penting untuk menghargai karya orang lain, memberikan atribusi yang tepat, dan menciptakan karya asli. Dengan demikian, integritas akademik dan profesional dapat terjaga.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

  • Putra, R.M.S. (2011). Kiat Menghindari Plagiat. Jakarta: Indeks.
  • Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
  • Novanta, A. (2009). Pendeteksian Plagiarisme Pada Dokumen Teks dengan Menggunakan Algoritma Smith-Waterman. Medan: Universitas Sumatera Utara.
  • Soelistyo, Henry. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika. Yogyakarta: Kanisius.
  • Admin. (2021, 14 Sep). Pengertian, Jenis dan Identifikasi Plagiarisme. Diakses pada 1 Januari 2025, dari Pengertian, Jenis dan Identifikasi Plagiarisme
  • Ratu Bilqis. (2024, 12 Desember). Identifikasi Plagiarisme. Identifikasi Plagiarisme Halaman 1 - Kompasiana.com
  • Admin. (2024, 13 September). Plagiarisme: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya. Diakses pada 1 Januari 2025, dari  Plagiarisme: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dian Warasti Suciningtyas

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler