Masih teringat dalam pelantikannya sebagai presiden RI beberapa bulan yang lalu, sebuah pidato yang menggugah, mengingatkan kita bahwa selama ini bangsa besar ini bernama Indonesia, bertahun tahun lamanya telah melupakan laut, padahal kita adalah negara bahari, negara maritim yang memiliki potensi besar menjadi negara adidaya dari hasil laut.
"Kita tak akan memunggungi laut, teluk, selat, Jalasveva Jayamahe, dilaut kita jaya". Begitulah kira kira kutipan dari pidato kenegaraan pertama seorang Joko Widodo sebagai seorang presiden yang terpilih dalam pemilihan umum yang diselenggarakan tahun ini.
Sebuah janji untuk mengurusi laut dan kekayaan yang ada diatas dan dibawahnya, maka janji haruslah teralisasi. Sudah lama kita paham, laut kita sering dikuras habis kekayaannya justru oleh negara negara lain, nelayan kita yang menggunakan perahu tradisional seadanya, kerap tak berdaya menghadapi para pencuri ikan dari mancanegara yang memiliki peralatan canggih untuk mencuri, merampok ikan ikan dari lautan nusantara.
Kini seharusnya memang kedaulatan Indonesia harus sebenar benarnya ditegakan, jangan lagi kapal kapal berbendera Malaysia, Australia atau negara manapun seenaknya menghabiskan kekayaan laut nusantara. Kuatkan hukum agar mereka yang mencuri ikan atau merampok hasil laut nusantara menjadi jera, sudahi saja mereka dengan hukuman yang setimpal, mungkin ada hukum internasional yang mengikat Indonesia dalam peraturan di dunia kemaritiman, namun bukan berarti kita lembek terhadap perampok bukan?
Perkuat kemampuan alustista TNI AL, perbanyak kapal kapal yang mampu menyergap para pencoleng itu, sudah saatnya kita melihat prajurit prajurit Angkatan Laut segagah nenek moyang kita yang menguasai lautan, siapkan amunisi dan jagalah kedaulatan NKRI di lautan.
Lalu setelah itu sejahterakanlah nelayan nelayan yang mata pencaharian mereka tergantung dari laut, maka di sinilah akan ditemukan realisasi revolusi mental yang didengung dengungkan pak presiden sejak masa kampanye, kalau masih saja ada terdengar pencurian hasil laut dan tetap dibiarkan, patut dipertanyakan kebijakan untuk jaya dilaut saat pidato kenegaraan, ya kita sedang menunggu apakah kita benar benar berjaya dilaut yang kita punya.
Ikuti tulisan menarik Topik Irawan lainnya di sini.