x

Indonesiana - Luhut Binsar Panjaitan

Iklan

Erri Subakti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Di Balik Pelantikan Mendadak Luhut Pandjaitan

Pelantikan Luhut Pandjaitan sebagai Kepala Staff Kepresidenan RI, yang terkesan mendadak, bukan saja mengejutkan banyak pihak. Luhut sendiri terkejut saat menerima panggilan untuk segera ke Istana ketika sedang berlibur akhir tahun.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Banyak yang terkejut dengan pelantikan Jend. (purn.) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada 31 Desember 2014 lalu. Persis di akhir tahun, Presiden Jokowi melantik mantan Menperindag di era pemerintahan Gus Dur ini sebagai salah satu pembantunya yang memiliki kewenangan dan hak yang sama setingkat menteri.

Seperti diakui Luhut pada rilisnya di sini, bahwa dirinya sedang berada liburan di luar kota pada tanggal 30 Desember 2014, saat malam harinya ditelepon oleh pihak Setneg (Sekretariat Negara) untuk menghadiri sebuah acara di Istana Negara esok hari.

Luhut sempat menanyakan, “Acara apa?” Namun pihak Setneg hanya menjawab, “… acara itu…” tidak jelas betul sebenarnya acara apa yang harus dihadiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mantan Dubes RI untuk Singapura yang ditunjuk Presdien BJ Habibie tahun 1999 ini pun segera memesan tiket pesawat kembali ke Jakarta untuk terbang pada pukul 3:00 WIB, dini hari. 

Sesampainya di rumah, pendiri Gultor Detasemen 81 Kopassus ini masih sempat beristirahat sebentar hingga menjelang siang. Dan belum ada kabar lagi dari Setneg mengenai acara yang harus dihadiri dan pukul berapa.

Saat Luhut sedang makan siang bersama istrinya, baru 3 suap, tiba-tiba handphone-nya berdering. Ternyata dari Setneg menanyakan keberadaan posisi Luhut sedang di mana. Luhut pun menjawab singkat, "Di rumah."

“Wah, segera ke istana pak, acara sudah dimulai, lagu Indonesia Raya sudah dikumandangkan," begitu jawaban di ujung telepon.

Mendapat kabar yang sangat dadakan tersebut Luhut dan istrinya langsung bergegas merapikan diri, hanya dalam waktu 20 menit, dan segera meluncur ke istana. Dalam perjalanan ke Istana Negara, paling tidak 5 kali pihak Setneg terus menelepon untuk menanyakan sudah sampai mana.

Sesampainya di Istana, dalam kondisi yang terburu-buru, para hadirin acara tersebut sudah rapi di tempatnya masing-masing. Luhut segera menghadap Presiden Jokowi, dan saat itulah peraih Enterpreneur of The Year 2011 dari Ernst & Young ini, baru mengetahui bahwa ia akan dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI.

Setelah itu Andi Wijayanto pun baru memberikan secarik kertas bertuliskan isi sumpah yang harus dibacakan nanti saat pelantikan. Hanya beberapa detik saja pendiri Institut Teknologi Del ini menyimak isi sumpah jabatan tersebut.

Ternyata bukan Luhut Pandjaitan saja yang baru mengetahui akan dilantik sebagai Kepala Staff Kepresidenan RI. Para hadirin pun baru tau dan terkejut ada pelantikan jabatan Kepala Staf Kepresidenan pada hari itu. Bahkan tidak ada yang tau siapa yang akan dilantik untuk jabatan tersebut. Karena para undangan dan hadirin hanya mengetahui bahwa pada hari itu, 31 Desember 2014 akan diadakan acara Pelantikan KSAL TNI.

Ibarat di dunia militer, tugas Staf Kepresidenan di mata Luhut tak berbeda dengan sekelompok perwira yang membantu komandannya dalam melaksanakan berbagai tugas. Komandan dalam konteks ini adalah Presiden.

“Jadi kami hanya kelompok yang membantu Presiden untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik,” ujar Luhut Pandjaitan saat ditemui wartawan usai menyodorkan susunan organisasi Staf Kepresidenan RI kepada Presiden Jokowi di istana.

Ikuti tulisan menarik Erri Subakti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

17 jam lalu

Terpopuler