x

Kate Middleton (kiri) bersalaman dengan salah satu peserta diacara Hari Kesehatan Mental Dunia di Harrow College, London, Inggris, 10 Oktober 2015. Pangeran William memberikan dukungan penuh untuk sang istri dalam menjalani kegiatan sosial. Getty Ima

Iklan

Gusrowi AHN

Coach & Capacity Building Specialist
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Proses yang Berkualitas Lebih Penting Dibanding Hasil

Proses yang berkualitas memberikan peluang lebih untuk mendatangkan hasil yang berkualitas

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tak jarang kita menemukan adanya pelanggaran atas kesepakatan yang sudah diformalkan dalam sebuah perjanjian tertulis sekalipun, dan bahkan sudah ditandatangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Beberapa alasan yang melandasi antara lain, karena tidak merata dan tidak sama-nya informasi  yang diterima salah satu pihak atas hal-hal yang menjadi poin-poin kesepakatan. Adanya manipulasi dalam proses pembuatan kesepakatan, ataupun adanya  butir-butir kesepakatan yang dipersepsikan berbeda arti dan makanya. Intinya, kesepakatan yang dibuat tidak dilandaskan pada kesamaan pengetahuan dan pemahaman. Akibatnya, salah satu pihak merasa memiliki ‘alasan kuat’ untuk melanggar isi dari kesepakatan yang sudah dibuat.

Dalam proses pengambilan keputusan untuk tercapainya sebuah kesepakatan, seringkali kita menjadi tidak cermat, cenderung tergesa-gesa, mengabaikan kehati-hatian dan kematangan dalam mempertimbangkan segala opsi  jalan keluar. Akibatnya, hasil keputusan yang kurang memuaskan menjadi  ganjaran yang kita harus hadapi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bersepakat itu mensyaratkan semua pihak yang berkepentingan memiliki pemahaman dan pengetahuan yang sama tentang permasalahan yang dibahas, dan akan ditentukan untuk disepakati atau tidak. Ketika terjadi situasi dimana salah satu pihak memiliki pemahaman yang tidak sama, maka proses pembuatan kesepakatan, dan sesuatu yang dihasilkan atas kesepakatan itu akan dianggap ‘tidak ideal’. Karena tidak dilakukan secara kolaboratif dan saling memberikan pemahaman diantara satu dengan yang lain.

Sebuah kesepakatan idealnya dilewati dengan proses yang berkualitas. Dimulai dari proses saling menyampaikan pandangan atas persolan yang dihadapi, saling mengutarakan kepentingan, saling menghormati, menghargai pandangan yang berbeda, dan saling berusaha mendengarkan dan memahami.

Memahami sebagai bagian integral dari proses ‘mendengarkan’ sangatlah penting. Hanya mendengarkan, tanpa berupaya memahami dan memaknai isi yang didengar, sama saja dengan tidak berupaya untuk membuka diri terhadap kemungkinan adanya pandangan lain yang lebih masuk akal.  Akibatnya, proses mendengarkan pandangan orang lain hanyalah sebuah formalitas dan, tidak bakal mempunyai dampak dan pengaruh sedikitpun terhadap pandangan dimiliki.

Oleh karena itulah, proses yang berkualitas dalam pengambilan keputusan memberikan peluang yang lebih besar untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas juga. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, apapun keputusan ataupun kesepakatan yang dihasilkan, tidaklah dianggap penting ketika proses membuatnya dilakukan secara elegan, kolaboratif, tanpa adanya pemaksaan dan intimidasi dari satu pihak ke pihak yang lain.

Disnilah, menempuh proses yang berkualitas menawarkan kepuasan bathin melebihi dari sekedar memikirkan hasil yang ingin dicapai.  #gusrowi

 

 

Ikuti tulisan menarik Gusrowi AHN lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

13 jam lalu

Terpopuler