ketika mengumpulkan semua pejabat daerah yang baru di istana negara, Presiden Jokowi memerintahkan semua kepala daerah yang baru agar mempercepat laju perputaran ekonomi daerah masing masing, hal ini tentu saja merupakan upaya percepatan ekonomi yang saat ini sedang digalakan oleh Pemerintah pusat dalam membangun insfratuktur negara di hampir segala bidang, anggaran pendapatan dan belanja derah (APBD) diharuskan sinkron dalam pembangunan di daerah masing-masing, kenyataannya dana dari pemerintah pusat yang di gelontorkan kepada tiap-tiap daerah, terlalu banyak yang mandeg di Bank masing-masing.
"Tadi pagi saya cek, uang berada di bank-bank daerah milik APBD mencapai Rp 183 triliun. Ini besar sekali," kata Jokowi
Gelontoran dana tersebut tentunya harus digunakan mengingat banyak masyarakat kecil yang membutuhkannya, tentu cukup riskan mengingat daya jelajah dan etos kerja pemerintah Jokowi yang supercepat, di hampir penjuru Nusantara, hampir setiap hari Presiden Jokowi meresmikan pembangunan-pembangunan di sektor ekonomi yang disahkannya setiap hari,
"Indeks daya saing kita di posisi 4 dengan rasio indek 4,52, kalah dengan Malaysia, Thaialnd, apalagi dengan Singapura," (Jokowi)
Bila daya jelajah kepala daerah diterapkan sama cepat sama hebatnya seperti pemerintahan pusat, maka inikah yang disebut revolusi mental ala Presiden Jokowi? Kerja-kerja-kerja, jangan terlalu banyak santai sebab Indonesia sedang menghadapi era perubahan Baru, Negara yang dua tiga tahun lagi akan siap bersaing menempati 40 besar negara paling hebat dalam indeks daya saing global. semoga !!
Ikuti tulisan menarik Asep Bahtiar Pandeglang lainnya di sini.