x

Iklan

Rob Januar

Lagi...menikmati pagi senja kolong Jakarta...rock on!!!
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Makanan Kedaluwarsa, dari Waralaba Sampai Barak Tentara

Penggunaan bahan makanan tak layak konsumsi tidak saja terjadi di Indonesia. Di Inggris, makanan kedaluarsa juga didapati di ransum tentara.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kasus makanan tak layak konsumsi selalu menghenyakkan publik. Ingatan kita--ataupun arsip mesin pencari--dengan mudah mengungkit kasus biskuit dan mie instan beracun. Kemarin, duet investigasi Tempo dan BBC mengungkap soal dugaan adanya bahan makanan kedaluwarsa pada produk Pizza Hut dan Marugame. Topik ini masih menjadi bahan pembicaraan yang sedang hangat di berbagai media nasional dan regional.

Rupanya, penggunaan bahan makanan tak layak konsumsi tidak saja terjadi di Indonesia. Kasus makanan tak layak konsumsi juga pernah terjadi di negara-negara maju, seperti Inggris dan Tiongkok. Berikut adalah dua contoh kejadian terkait makanan kedaluwarsa dalam skala yang masif.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Skandal Daging Cepat Saji Tiongkok

Di pertengahan 2014, Sebuah video investigasi oleh stasiun Dragon TV mengungkap kecurangan Shanghai Husi Food Co, perusahaan penyuplai daging untuk McDonald's dan Yum Brands Inc, pemilik izin usaha KFC, Pizza Hut and Taco Bell di Tiongkok.

Sanghai Husi adalah penyalur tunggal kebutuhan daging untuk McDonald's dan Yum Brands Inc dengan beberapa merk waralabanya. Keduanya total mengoperasikan sebanyak 6.200 gerai di seluruh daratan Tiongkok.

Dailymail melaporkan, tayangan video tersebut berbuntut pada dihentikannya seluruh kegiatan di pabrik pengolahan daging itu. Sekretaris Partai Komunis, Han Zheng bahkan menuntut pemerintah menghukum seberat-beratnya pelaku pelanggaran ini.

Kejadian ini sempat mengancam pasar McDonald's di Tiongkok, yang pada 2014 telah menjadi tiga besar di seluruh dunia. Saham Yum dan McDonald's di New York Stock Exchange pun sempat anjlok. McDonalds berusaha memenangkan hati konsumen dengan meminta maaf dan menyegel 4.500 peti daging pasokan Shanghai Husi.

 

Kasus ransum tentara di Inggris

Pada Maret 2016, tentara Ingris mengejutkan publik dengan foto-foto tomat kalengan berbelatung, roti dan telur berjamur, serta daging ayam setengah mentah yang mereka unggah di sosial media. Foto-foto yang sama sekali tak terlihat menarik itu adalah foto makanan yang mereka dapatkan di barak militer yang mereka tempati.

Dilansir Dailymail, makanan yang disediakan di barak-barak militer seluruh kerajaan Inggris disediakan oleh Sodexo, perusahaan katering dari Perancis. Sodexo menyuplai total 80 barak militer di daratan Inggris, Siprus, dan kepulauan Falklands.

Yang mengejutkan, para petinggi angkatan bersenjata Kerajaan Inggris justru mengancam tentaranya yang sengaja mengunggah foto makanan ransum yang tak layak konsumsi dengan tuntutan hukum. Pihak Sodexo pun merasa tidak bersalah dalam kejadian ini. Hal ini berbuntut pada munculnya sebuah petisi online menghendaki penyelidikan terhadap standar makanan untuk personel militer yang mendapat lebih dari 10 ribu tanda tangan.

Lalu bagaimana dengan nasib Pizza Hut? Mari kita ikuti kelanjutannya.

Ikuti tulisan menarik Rob Januar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

13 jam lalu

Terpopuler