x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Talent Management bukan Urusan SDM Semata

Nilai penting dan dampak strategisnya terhadap perusahaan dan bisnis menjadikan talent management harus memperoleh perhatian dari seluruh jajaran manajemen

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Seberapa besar hasrat para manajer senior maupun business leader untuk melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang akan menggantikan mereka dapat dilihat dari program kerja mereka. Sebagian perusahaan memilih jalan normal—pemimpin baru akan naik jenjang secara normal dan akan tiba waktunya mereka mengendalikan jalan perusahaan. Sebagian kecil lainnya akan memilih jalan yang lebih strategis dengan menginisiasi dan mengembangkan program kepemimpinan, yang diberi nama seperti global talent programme atau pun future leaders programme.

Sebagian perusahaan memanfaatkan talent yang sudah masuk dan menggodog mereka dalam ‘kawah candradimuka’—tempat para karyawan berbakat dilatih dan digembleng terutama dalam kompetensi-kompetensi yang terkait dengan kepemimpinan. Banyak pula perusahaan yang merekrut sejak awal bakat-bakat yang akan dididik selama (umumnya) 3 tahun untuk dipersiapkan menjadi pemimpin bisnis pada jenjang tertentu. Unilever dan BP, misalnya, memakai istilah Future Leaders Programme.

Perusahaan-perusahaan yang merekrut calon-calon pemimpin bisnis mereka sejak rekrutmen awal agaknya menyadari benar bahwa kepemimpinan dalam perusahaan merupakan isu krusial. Para business leader percaya bahwa mengidentifikasi, mengembangkan, maupun mempertahankan individu-individu berbakat memimpin sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi. Salah memilih dapat berdampak buruk bagi masa depan perusahaan.

Menjadi tugas talent management untuk menciptakan proses-proses sehingga kapabilitas kepemimpinan bakat-bakat ini dapat dinilai secara tepat. Banyak perusahaan melakukan penilaian secara bertahap dan terus-menerus, sehingga ketika penilaian terakhir dilakukan, perusahaan menemukan bakat yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan manajer senior.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perusahaan lazimnya memadukan antara workshop, magang, dan praktik memimpin unit bisnis. Di sini, kompetensi soft-skill dipraktikkan bersama kompetensi hard-skill. Berunding, membangun team work, membujuk calon klien, hingga berbicara di depan publik menjadi sebagian dari soft-skill yang mutlak dikuasai. Lewat berbagai program detail, para calon pemimpin bisnis ini dihadapkan kepada beragam tantangan yang menjadikan mereka tumbuh lebih matang.

Jika individu berbakat direkrut untuk jadi pemimpin bisnis, ini berarti proses pengembangan mereka tak boleh berdiri sendiri dan terpisah seperti lazim dijalankan di masa lalu ketika pelatihan karyawan sepenuhnya ditangani oleh departemen sumber daya manusia. Peran departemen SDM makin ditingkatkan, bukan lagi sekedar pendukung. Misalnya, menjadi ‘panitia penyelenggara’ rekrutmen maupun pelatihan.

Para manajer SDM dilibatkan lebih jauh dalam diskusi-diskusi pengembangan human capital,  karena program-program talent management harus berjalan seiring dengan tujuan strategis perusahaan. Pelatihan karyawan tidak bisa lagi berjalan terpisah atau berdiri sendiri, melainkan mesti seiring dan mendukung sasaran strategis yang hendak diraih perusahaan. Jika perusahaan ingin membuka kantor-kantor baru sebagai bagian dari ekspansi bisnis, maka talent management harus menyiapkan orang-orang yang tepat untuk mengisi kebutuhan itu. Program-programnya harus mendukung tercapainya tujuan itu.

Sebab itulah, talent management memainkan peran kritis pada tingkat perusahaan maupun bisnis. Tim talent management bertugas membangun alat dan sarana yang dapat digunakan para manajer untuk mengarahkan karir talent—workshop, magang, praktik bisnis, lalu menggerakkan proses-proses review secara berkesinambungan, menyaring siapa yang akhirnya dipilih untuk mengisi posisi kunci, dan memastikan suksesi berjalan mulus. Mereka yang lolos dari program-program sejenis Global Talent Programme di Telkom atau Future Leaders Programme di Unilever dipercaya untuk memimpin unit-unit bisnis. Bagi karyawan berbakat, penunjukan sebagai pemimpin unit bisnis adalah kepercayaan sekaligus reward atas komitmen yang sudah mereka tunjukkan dengan mengikuti program.

Melihat nilai penting maupun dampaknya terhadap kelangsungan organisasi maupun bisnisnya, talent management tak cukup hanya ditangani oleh departemen sumber daya manusia. Talent management harus menjadi perhatian seluruh manajer, business leader, maupun manajemen puncak. (Sumber foto ilustrasi: myfinebusiness.com) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu