Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Isu reklamasi Pantai Jakarta menjadi salah satu bahan utama terkait materi kampanye menarik dukungan di Pilkada DKI Jakarta, oleh para Paslon
Air bersih masih menjadi salah satu permasalahan di DKI Jakarta. Pemerintah baru dapat menyediakan 40 persen kebutuhan air bersih di Jakarta.
Inginnya Jakarta bebas banjir, namun bebas juga dari penggusuran. Salah satu Paslon menjanjikan hal ini untuk meraih simpati para pemilih di pilkada DKI.
Sah-sah saja ketika banjir menjadi alat politik pilkada DKI Jakarta. Tetapi tolonglah reasoning-nya harus menggunakan dasar keilmuan yang benar.
Bertubi-tubi Bandung dihinggapi banjir di penghujung tahun 2016, kenapa bisa seperti ini, harus dibaca dengan cermat
Secara sederhana spasial forensik dapat diterjemahkan ke dalam kegiatan akusisi dan analisa data-data geospasial setelah bencana
Dari Pemerintah hingga Masyarakat kecil seolah dehidrasi dan gagal fokus dalam memahami ancaman penurunan tanah di Jakarta
Pemerintah mencabut izin pelaksanaan reklamasi Pulau G dengan alasan mengganggu kegiatan operasional PLN namun PLN sendiri membantahnya
Seharusnya air mengalir sampai jauh akhirnya kelaut tidak berlaku di Jakarta. Yang ada air laut tumpah ke darat dan harus dipompa balik ke laut
Banyak anak bangsa selain Arcandra yang mempunyai kecerdasan tinggi dan dunia memperhitungkannya, dan tiba di masa ketika tawaran menggiurkan datang
Rencana reklamasi di Pantai Jakarta dan di Teluk Benoa Bali memiliki urgensi dan tingkat resiko yang berbeda, namun sama-sama diwarnai Pro dan kontra
Sekelompok orang dengan cukup serius membangun trending topic tentang Bumi Datar kemudian bikin mumet banyak orang
Rencana Pulau Reklamasi H L M di Utara Jakarta berdekatan dengan Jaringan Pipa Gas dan Minyak seperti halnya Pulau G yang telah di “kepret” Rizal
Tak pelak Rob atau banjir laut semakin kentara di Semarang karena penurunan tanah yang kian mengkhawatirkan, bukannya berhenti malah tambah cepat laju-nya
Bukan tentang siapa yang lebih ‘gila’ antara Rizal dan Ahok, bukan tentang dasar hukum mana yang paling benar, bukan tentang reklamasi merusak lingkungan
Bagaimana tidak, jika pompa Pluit mati maka Jakarta bisa tenggelam kebanjiran bila datang hujan dengan intensitas tinggi, ujar Ahok di beberapa kesempatan
Penurunan tanah di Tokyo berhenti di sekitar tahun 1970 setelah muka air tanah dapat direhabilitasi ke level 10-20 tahun sebelumnya
Jumlah 9 juta lebih penduduk Jakarta diproyeksikan akan terus bertambah, disatu sisi tanpa reklamasi luas Jakarta terancam hilang 21019 hektar di tahun 2050
Rob Pantai Utara Jawa (Pantura) yang kian mengkhawatirkan, bencana ekologi dengan mitigasi dan adaptasi yang belum tepat
Semua menyatakan bahwa semenjak tahun 1990-an teluk Jakarta sudah mulai rusak tatanan ekosistemnya, akibat efek pencemaran limbah.