Deradikalisasi, Haruskah Kebencian Dilawan Kebencian

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apa memang hanya itu satu-satunya cara yang terpikirkan untuk menghilangkan sikap radikal?

Mungkin benar bahwa bicara itu memang lebih gampang ketimbang mempraktekkannya. Banyak atau sering mendengar ajakan moral untuk tidak mudah terpancing dengan isu kebencian tentang SARA, serta jangan mudah terpancing dengan provokasi yang mengajak kita untuk saling membenci satu sama lain.
 
Namun, membaca beredarnya cuitan di twitter tentang spanduk pelarangan pemutaran wayang, serta disuguhi gambar tentang siapa orang-orang yang menggoreng isu tersebut, seolah diperlihatkan dua sisi yang amat bertentangan.
 
Satu sisi memperlihatkan sifat kemanusiaannya, namun disisi lain justru menampilkan sisi yang tidak jauh berbeda dengan orang atau golongan (gerombolan istilah mereka) yang selama ini selalu ditentangnya.
 
Penyebaran gambar spanduk serta dibubuhi intro cuitan yang "halus" di twitter, tak ubahnya seperti putung rokok atau obat nyamuk bakar yang sengaja dibuang di hutan bergambut agar membakar habis seluruh hutan. Mudah, murah, tanpa jejak dan bisa dengan mudah cuci tangan agar tetap bersih tak berbau asap kebakaran.
 
Cara yang serupa tapi tak sama, mencoba menghilangkan sikap radikal (baca: saling membenci) yang belakangan ini makin marak, namun dengan menggunakan cara yang hampir sama, yaitu memupuk pula benih-benih kebencian pada pihak yang lain. 
 
Apa memang hanya itu satu-satunya cara yang terpikirkan untuk menghilangkan sikap radikal saat ini, atau mungkin mereka lagi pada malas berpikir untuk mencari cara lain? Atau mungkin mereka tengah diburu waktu yang semakin menyempit? Entahlah....
 
Tak sadarkah bahwa benih yang ditabur suatu saat akan tumbuh, membesar dan semakin besar, benih-benih yang ditanam saat ini akan berbuah suatu saat nanti. Disaat kekuasaan datang silih berganti, saat mereka sudah tidak disini lagi, saat benih-benih kebencian yang ditanam akan bertumbuh digenerasi berikutnya.
 
Dan sejarah akan berulang, suatu saat akan tiba masanya benih-benih para penggerak de-radikalisasi ini akan berubah menjadi sosok-sosok radikal berikutnya.
 
 

Bagikan Artikel Ini
img-content
BedjoSL

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler