x

Peresmian Sumur Oleh Melanie Subono

Iklan

Dendy Hadi Saputra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Air, Hulu dari Segala Kehidupan

Air adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk kehidupan manusia, pendidikan, kesehatan, pertanian dan masih banyak kebutuhan lainya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Air, Hulu Dari Segala Kehidupan

 

           Menurut orang bijak, “Air adalah hulu dari segala kehidupan”, sepakat dan meng-amini kata-kata tersebut, maka memang yang terjadi manusia tidak bisa hidup tanpa adanya air. Air adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk kehidupan, pendidikan, kesehatan, pertanian dan masih banyak kebutuhan lainya.

            Saya mengikuti program Nusantara Sehat, suatu program berbasis tim dari Kementrian Kesehatan yang ditempatkan di daerah terpencil perbatasan dan kepulauan (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK) untuk mengemban amanah pengabdian dengan masa tugas selama dua tahun, guna mengatasi masalah kesehatan yang ada, memeratakan tenaga kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Profesi saya adalah sanitarian yang mempunyai tugas di bidang sanitasi lingkungan dan penyehatan lingkungan yang ditempatkan di Puskesmas Alas, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka, NTT yang berbatasan langsung dengan negara Republic Democratic Timor Leste.

            Untuk mengetahui permasalahan yang ada di wilayah kerja, tim kami melakukan survei cepat dan didapatkan prioritas masalah yang ada adalah kurangnya sarana air bersih. Puskesmas Alas sebagai fasilitas kesehatan yang menjadi pusat pelayanan kesehatan dasar belum memiliki sumber air bersih sebagai kebutuhan dasar unuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan. Tentu saja berdampak pada terhambatnya pelayanan kesehatan dan merugikan baik bagi masyarakat yang datang berobat, maupun bagi tenaga kesehatan di puskesmas sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Dampak dari tidak tersedianya sarana air bersih tersebut antara lain, terganggunya dan terhambatnya kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu, banyak alat laboratorium dan poli yang rusak dikarenakan jarang dibersihkan dan dicuci, tidak terjaganya personal higiene pegawai puskesmas, tidak adanya air di bak kamar mandi, serta tidak terjaganya kebersihan puskesmas dan lingkungan puskesmas. Selain itu juga merugikan pasien dan masyarakat yang berkunjung untuk berobat misalnya, tidak tersedia air untuk mencuci tangan, tidak bisa menggunakan toilet pasien dikarenakan tidak tersedia air dan yang fatal adalah ketika pasien melahirkan maka keluarga yang melahirkan tersebut harus mengambil air dengan jrigen sendiri sejauh 500 meter untuk kebutuhan selama proses persalinan di klinik bersalin puskesmas.Masalah tidak tersedianya sumber air bersih di Puskesmas Alas ini tentu tidak boleh dibiarkan dan berkepanjangan, sehingga masalah sepele namun fatal ini mau tidak mau harus diselesaikan.

            Saat itu kami dengan Melanie Subono dari Yayasan Rumah Harapan melakukan penggalangan dana melalui Kitabisa.com dan didapatkan donasi sekitar 44 juta pada bulan Mei 2016 yang selanjutnya berkoordinasi dengan tim, pembimbing, masyarakat setempat, tuan tanah dan tetua adat maka kita sepakati bersama untuk membuat sumur gali di Puskesmas Alas. Pada tanggal 26 Juni 2016, dimulai dengan pencarian titik sumber air sebagai tempat dilakukan penggalian sumur oleh pawang sumur dengan cara tradisional kearifan lokal setempat yang kita imbangi dengan science atau ilmu modern berdasarkan perhitungan ketinggian tempat, geografis dan titik air bawah tanah yang dilihat dari citra satelit.

            Kemudian pada tanggal 27 Juni mulai dilaksanakan proses penggalian sumur dengan sistem swadaya masyarakat, staf puskesmas, anggota tentara pos pamtas yang sedang bertugas pengamanan perbatasan. Proses penggalian manual menggunakan alat sederhana seperti linggis, cangkul, sekop dan ember hingga menemukan titik air pada kedalaman 8 meter dan memakan waktu 5 hari. Pada hari ke enam dilakukan proses menurunkan 16 cincin sumur atau bis beton dengan cara tradisioal setempat yang menggunakan tali tambang yang di ikatkan di dua tiang kayu yang di tanam.

            Setelah cincin sumur selesai terpasang, tahap selanjutnya adalah membuat lantai sumur agar lantai kedap air, memasang water torn, memasang perpiaan, pompa air, membuat bale-bale yang digunakan untuk perpustakaan, membuat kebun sayur dan hinga ke tahap finishing yaitu mengecat lantai dan dinding sumur. Kemudian sumur ke dua mulai dikerjakan. Mata air yang terletak sekitar 100 meter dari puskesmas, yang kondisi sebelumnya mata air tersebut dibiarkan dan tidak terawat. Mata air yang terletak di belakang sekolah SMA Alas tersebut kita kerjakan dengan swadaya masyarakat, siswa SMA dan staf puskesmas, sehingga nantinya sumur yang awalnya mata air ini bisa dimanfaatkan oleh puskesmas sebagai instansi kesehatan dan bisa juga dimanfaatkan oleh instansi pendidikan SMA Alas.

            Selanjutnya pada tanggal 21 September 2016 dilaksanakan acara ritual adat di sumur yang dipimpin oleh tetua adat dan diikuti oleh staf puskesmas, siswa SMA Alas, masyarakat yang telah membantu dan anggota tentara pos pamtas dengan membunuh babi, ayam jantan merah, menyediakan sirih pinang dan acara diakhiri dengan makan bersama. Kemudian pada tanggal 22 September 2016 proses pembuatan sumur gali telah selesai dikerjakan yang ditutup dengan peresmian sumur langsung oleh Melanie Subono yang datang ke Puskesmas Alas, Malaka, NTT.

            Akhirnya, dua sumur yang terletak di Puskesmas Alas dan sekolah, telah dimanfaatkan oleh SMA Alas untuk aktifitas belajar mengajar dan dimanfaatkan juga oleh Puskesmas Alas untuk pelayanan kesehatan. Terlebih yang pokok adalah suami/keluarga pasien ibu bersalin tidak susah payah mengangkut air untuk proses persalinan.

#InfrastukurKitaSemua

Ikuti tulisan menarik Dendy Hadi Saputra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu