x

Iklan

Misbahul Ulum

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Totok Daryanto Ingatkan Pentingnya Etika Berbangsa

Pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pancasila sebagai ideologi negara serta pandangan hidup berbangsa, tidak boleh berhenti menjadi sistem nilai yang bersifat filosofis, tapi harus diterjemahkan menjadi sistematika dan tindakan yang memberikan ukuran serta panduan, yang menggerakkan bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Demikian disampaikan Totok Daryanto dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI, yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang, Jawa Timur (11/07).

Indonesia memiliki podoman tentang Etika kehidupan berbangsa yang tertuang dalam TAP MPR No. VI/MPR/2001. Hanya saja, dalam kenyataanya pedoman tentang Etika Kehidupan Berbangsa tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita punya TAP MPR yang mengatur etika kehidupan berbangsa, tapi tidak dijalankan secara optimal sehingga kita menjadi seolah kehilangan etika dalam kehidupan berbangsa” ungkap Anggota Komisi VII ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut, Totok mengemukakan bahwa Etika kehidupan berbangsa itu bersumber dari dua hal penting, yaitu agama dan nilai-nilai luhur bangsa yang tercermin dalam Pancasila.

Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita tengah dihadapkan pada munculnya generasi bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari pengaruh perkembangan teknologi, sehingga secara tidak sadar telah melupakan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam Pancasila. Untuk itulah, menjadi tugas kita bersama sebagai generasi sebelumnya untuk memperkenalkan sekaligus menyebarkan bagaimana pancasila menjadi ideologi dan pegangan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman.

“Jika dilihat dari kategorisasi generasi, saat ini kita sedang hidup bersandingan dengan generasi yang berbeda-beda, mulai dari generasi Baby Boomer (yang lahir pada tahun 1946-1964), generasi X (lahir pada tahun 1965-1980), Y, Z, dan generasi Alpha. Masing-masing generasi memiliki cara pandang dan perilaku yang berbeda dalam menghadapai persoalan. Oleh karenanya, perlu ada penanganan yang berbeda dalam mengajarkan pancasila kepada generasi sekarang. Sebab, pendidikan pancasila yang baik akan menghasilkan manusia yang unggul”, lanjutnya.

Harus disadari memang, generasi muda saat ini memiliki tingkat kepekaan sosial yang rendah dibandingkan generasi sebelumnya. Sehingga dibutuhkan penjelasan yang gamblang tentang apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal senada juga disampaikan oleh Totok Daryanto yang sekaligus sebagai Wakil Ketua Umum DPP PAN saat berada di Batu, Malang, Jawa Timur

Ikuti tulisan menarik Misbahul Ulum lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu