x

Iklan

Retty

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mari Mendongeng Lewat YouTube

Lewat acara bertajuk #DongengYuk di Museum Nasional Indonesia, 27 Januari 2018, diperkenalkan kehadiran digitalisasi dongeng Indonesia di YouTube

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siapa yang tidak kenal dongeng? Rasanya hampir semua anak pernah mendengar dongeng. Tapi apakah anak Indonesia masih mengenali dongeng, cerita rakyat, ataupun legenda dari Indonesia? Agar anak-anak Indonesia, di manapun mereka berada bisa menikmati dongeng Indonesia, YouTube bersama Ayo Dongeng Indonesia membawa dongeng dan cerita rakyat Indonesia ke ruang digital. Lewat acara bertajuk #DongengYuk di Museum Nasional Indonesia, 27 Januari 2018, diperkenalkan kehadiran digitalisasi dongeng, cerita rakyat, dan legenda Indonesia yang akan dapat diakses melalui YouTube. 

Kekayaan budaya Indonesia berupa dongeng bisa menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan Indonesia sekaligus juga sebagai pendekatan pendidikan karakter bagi anak-anak. Najwa Shihab, Duta Baca Indonesia (2016 -2020) mengenang dongeng masa kecil yang paling disukainya adalah kisah-kisah Nabi dan Abunawas. Kak Nana, panggilan akrab bagi Najwa Shihab, menjelaskan bahwa pendongeng tidak boleh egois. Biarkan anak bereksplorasi dengan imajinasinya untuk menentukan kelanjutan dongeng yang didengarnya. Dengan cara ini, pendidikan karakter bisa dimasukkan. Ketika menceritakan kisah Kancil Mencuri Ketimun, justru anak bisa dipancing untuk berpikir perbuatan apakah yang tidak terpuji. Yang menjadi topik utama dari cerita Kancil adalah kecerdasannya. Tampaknya memang menjadi tugas pendongeng untuk membawa anak-anak usia dini mengerti bahwa kecerdasan yang digunakan untuk perbuatan yang tidak baik walaupun memberi hasil, tidak berarti perbuatan yang baik. Ajak anak-anak melihat konsekuensi-konsekuensi yang ada.

Seperti layaknya pendongeng lainnya, Kepala Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, juga dipanggil dengan sebutan Kak, yaitu Kak Suharti. Buat Kak Suharti, kisah Bawang Merah dan Bawang Putih adalah cerita rakyat yang sangat berkesan baginya. Dari kisah itu ia belajar untuk tekun dan sabar karena percaya bahwa dengan demikian suatu saat pasti bisa bahagia. Kak Suharti kemudian membagikan kisah Biji Semangka dari Kalimantan Barat, kisah yang mengajak anak-anak untuk selalu mau berbagi, seperti kisah Dermawan yang akhirnya mendapatkan semangka ajaib.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Shinto Nugroho, Head of Public Policy Google Indonesia, menyukai kisah Sura dan Buaya yang menjadi asal nama kota Surabaya. Melalui kegiatan digitalisasi dongeng ini, ia mengharapkan cerita khas Indonesia dapat diakses oleh siapa saja, bisa dilestarikan secara digital untuk kepentingan edukasi, juga untuk menginspirasi generasi mendatang.

Kak Aio, panggilan akrab dari Ariyo Zidni, pendiri Ayo Dongeng Indonesia, menginginkan lebih banyak anak Indonesia yang mengalami indahnya dunia cerita. Ketika Berdongeng bersama Kak Nana dalam kisah La Dana dan seekor kerbau, Kak Aio dan Kak Nana mengajak beberapa anak ikut serta dalam kisah mereka. “Bagaimana suara kerbau?” “Yuk, kita berlari seperti kerbau…” Contoh dongeng ini tampak menyenangkan bagi anak-anak dan menjadi contoh bagi orangtua dan pendidik yang hadir agar dapat berdongeng dengan kreatif.

Dongeng memang bisa masuk ke setiap anak, baik anak-anak dengan kemampuan visual, auditory, maupun kinesthetic yang menonjol. Dengan lebih mengenali anak, dongeng yang dikisahkan akan semakin hidup dan semakin mudah diterima anak.

Berbagai macam kisah dari provinsi-provinsi di Indonesia dibagikan hari itu di Museum Nasional Indonesia, tapi buat yang tidak hadir nanti masih bisa mengaksesnya melalui YouTube dengan tagar #DongengYuk.

Jangan lupa pesan kakak-kakak yang hadir di acara #DongengYuk, walaupun hadir secara digital tidak berarti anak dibiarkan menonton sendirian. Peran orangtua dan pendidik dalam mengajak anak interaktif mencerna dongeng akan membantu mereka mengembangkan dirinya di kemudian hari.

Ikuti tulisan menarik Retty lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu