x

Iklan

Tiur Melanda

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

UPH Persiapkan Mahasiswa untukMagang di Dalam dan Luar Negri

Memasuki tahun ketiga atau semester 6 perkuliahan mahasiswa Manajemen Perhotelan, Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan (STPPH) diwajibkan untuk mengiku

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Memasuki tahun ketiga atau semester 6 perkuliahan mahasiswa Manajemen Perhotelan, Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan (STPPH) diwajibkan untuk mengikuti program training selama 6 bulan sejak dari bulan Juli sampai Desember 2017. Untuk menjamin standar mutu program magang untuk mahasiswanya, STPPH telah bermitra dengan sejumlah industri hospitality yang memiliki kualifikasi papan atas baik di dalam dan luar negeri. Tujuan dari training ini sendiri selain untuk memperlengkapi mahasiswa dengan apa yang sudah didapat selama kuliah, juga untuk mengimplementasikan ilmu dan keterampilan dalam  bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang perkuliahan.

Di perhotelan UPH sendiri ada beberapa major di antaranya front office, F&B service, housekeeping, bakery & patisserie production, dan hot kitchen production.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau On the Job Training merupakan bagian penting dari pendidikan mahasiswa vokasi terutama di program studi manajemen perhotelan. PKL membantu mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke industri pariwisata yang sesungguhnya. STPPH bekerja sama dengan banyak hotel-hotel bintang 5 di seluruh Indonesia dan luar negeri, seperti Singapura, Thailand, dan Uni Emirat Arab (Dubai). Program PKL diadakan sekali setahun selama 6 bulan, yaitu tiap bulan Juni - Desember dengan peserta mencapai lebih dari 200 orang di tiap periodenya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama melaksanakan program PKL, mahasiswa menjadi tanggung jawab hotel atau perusahaan yang melatih mereka. Namun, tidak berarti STPPH melepaskan mereka begitu saja. Dosen STPPH akan melaksanakan program monitoring PKL dimana mereka mengunjungi mahasiswa di tempat PKL mereka, dan memastikan bahwa mahasiswa menerima ilmu yang sesuai dengan departemen dimana mereka melakukan PKL.

Yang membanggakan, tidak jarang mahasiswa PKL STPPH membawa pulang prestasi ‘Best Trainee’ dari hotel tempat mereka magang. ini merupakan sebuah prestasi yang berharga, karena mereka terpilih diantara para trainee –tidak jarang jumlahnya ratusan- yang berasal dari berbagai institusi pendidikan pariwisata terkemuka dalam dan luar negeri.

Menurut Sandra Maleachi, S.Pd.M.A., dosen STPPH, umumnya mahasiswa STPPH yang mengambil program PKL mendapatkan tawaran bekerja dari tempat mereka trainee, dengan penawaran dan benefit yang menarik. Namun ia selalu mengingatkan para mahasiswa untuk kembali dan menyelesaikan studi.

“Meski ada beberapa mahasiswa yang memutuskan untuk bekerja, namun lebih banyak mahasiswa kami yang kembali dan menyelesaikan studi.  Kami selalu menanamkan pentingnya bekal akademik sebelum terjun ke dunia profesional,” ungkap Sandra.

Pengakuan pelaku industri pariwisata atas prestasi mahasiswa STPPH tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari hotel berbintang 5 di luar negeri.  Contohnya yang diperoleh  Kezia Christine, Manajemen Perhotelan 2015, yang mengikuti program PKL serta mendapat award Best Trainee di Waldorf Astoria Dubai. Kezia mendapat penghargaan tersebut berkat hasil room up-sellingnya yang memberi kenaikan revenue pada company sebesar 60juta.

“Disini dibutuhkan product knowledge yang tinggi. Untungnya saya sudah terbiasa dan dibekali dengan ilmu yang sudah saya dapat di kuliah yang bisa diterapkan disini. Inisiatif sangat ditekankan disini, dan tentunya kemauan belajar banyak hal,” tandas Kezia.

Prestasi ‘Best Trainee’ juga diperoleh Vania Dewi dari hotel Ayana Bali tempatnya praktek selama 6 bulan. Menurutnya apa yang didapat dari UPH sangat memperlengkapinya.

“Kerja di F&B service harus cepat dan efisien, apalagi saya kerja di bagian breakfast yang memiliki tingkat turnover tinggi. Harus tau step-stepnya apa saja supaya dapat menggunakan waktu secara efektif dan tidak buang-buang waktu.  Di sini juga sangat ditekankan bagaimana engage dengan tamu.  Saya bahkan mendapatkan dua kali guest comment di unifocus dan trip advisor, sebuah media review hotel yang dipakai untuk mengukur kinerja hotel. Bebrapa kali tamu  mentioned nama saya dengan komen positif disana. Itu mendapatkannya tidak mudah, karena kita harus engage dengan tamu dan bahkan tau kesukaan mereka. Kuncinya ya inisiatif. Ini salah satu keterampilan yang saya dapat dari kuliah,” jelas Vania.

Hal serupa juga dialami oleh Stefano Cendana, yang mengikuti program training di hotel W Bali bagian F&B service.

“Hal yang paling membedakan saya dengan trainee lain adalah etos kerja. Kalau yang lain bekerja mereka kebanyakan berpikir kalau akan ada shift berikutnya, namun tidak dibereskan pekerjaannya. Kalau saya akan berpikir itu pekerjaan saya dan itu harus dibereskan sebelum pulang. Para senior juga paling suka dengan seseorang yang memiliki etos kerja bagus dan punya inisiatif. Saya terbilang memiliki tingkat adaptasi tinggi dan komunikasi yang baik. Ini yang saya dapat selama kuliah, penanaman etos kerja, cara pandang positif, serta bagaimana meng-handle tugas dalam waktu yang terbatas dan pressure,” tegas Stefano.

Mengamini hal tersebut, Sandra Maleachi, S.Pd.M.A. dapat berbangga sebab keberhasilan para mahasiwa ini tidak terlepas dari interpersonal skill yang sangat dibentuk di STPPH.

“Kami sangat menanamkan etos kerja para mahasiswa untuk mempunyai tingkat inisiatif tinggi. Meng-empower mahasiswa. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan event besar berikutnya yaitu Hospitour. Kami hanya mengarahkan tidak mendikte,” jelas Sandra. 

 

Ikuti tulisan menarik Tiur Melanda lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu