Sekarang ini teknologi seolah-olah telah melebur kedalam kehidupan manusia. hampir seluruh kegiatan manusia tak luput dari campur tangan teknologi. Tak terkecuali dalam hal transaksi pembayaran. Kini masyarakat telah memiliki cara tersendiri dalam melakukan pembayaran. yang sedang menjadi tren saat ini adalah tren Cashless society. Masyarakat sekarang tak perlu lagi membawa lembaran uang ataupun koin-koin yang dapat membebani saku. yang perlu mereka lakukan hanya membawa debit card, credit card, ataupun gadget yang sudah terpasang aplikasi e-wallet. Dengan adanya e-money atau e-wallet kita dapat melakukan pembayaran tanpa menggunakan uang fisik. banyak Masyarakat yang telah berpindah dari uang fisik ke dalam uang digital. Masyarakat berpendapat bahwa menggunakan uang digital lebih praktis dan efisien. tidak ada lagi uang receh kembalian ataupun uang kembalian berupa permen.
Berdasarkan data dari BI per tanggal 21 november 2018, terdapat 33 penyelenggara alat pembayaran elektronik yang telah mendapatkan lisensi. Tidak menutup kemungkinan akan munculnya penyelenggara-penyelenggara lain yang ikut meramaikan pasar keuangan digital di indonesia. Banyaknya penyedia layanan keuangan digital menjadikan para pengguna terkadang bingung untuk menentukan e-wallet atau e-money yang akan digunakan. Banyaknya penyedia layanan keuangan digital ini memicu terjadinya persaingan yang ketat. Untuk memperkuat pertahanan bisnisnya, para penyelenggara layanan keuangan digital berlomba-lomba untuk menggaet merchant rekanan untuk diajak berkolaborasi. Untuk berebut pelanggan, para penyedia layanan keuangan digital juga tak ragu untuk memberikan promo besar-besaran bagi pelangganya. Dengan model persaingan seperti ini, masyrakat merasa dintungkan. Hal ini menjadikan para pengguna layanan termanjakan oleh fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh penyedia layanan keuangan digital.
Meski demikian, masih ada satu yang menjadi pertanyaan. apakah semua layanan keuangan digital dapat digabungkan ?. Setidaknya perlu adanya pengintegrasian antar merchant rekanan. Pengintegrasian ini dilakukan agar jaringan pada merchant-merchant lebih luas. sehingga konsumen tak perlu lagi memasang banyak aplikasi e-wallett di gadgetnya. Cukup satu atau dua aplikasi namun dapat digunakan dalam berbagai transaksi. Hal ini tentunya akan sangat sempurna bagi para pelanggan,.
Ikuti tulisan menarik lutfi kh mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi, UNISSULA lainnya di sini.