x

Iklan

Rizky Mahendra Wijaya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Keterampilan Tangan “ Sri Wuryanti “ Merajut Karya Unggulan

Untaian Benang dan Jarum Menjadi Modal Utama

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sosok wanita inspirasi yang berkarya di arus modernisasi, mempertahankan sebuah karya tradisional yang dikembangkan menjadi sebuh produk unggulan yang bisa bersaing di deretan karya – karya tebaru di era modernisasi ini. Keterampilan dan ketekunan yang sangat tinggi, menjadikan sosok ibu rumah tangga yang sering dikenal dengan sebutan ibu Cicit ini leluasa berkarya menjelalah penjuru nusantara Indonesia.

Bermodalkan seutas benang dan jarum, karya yang dihasilkan dari tangan ibu Cicit yang bertempat tinggal di Jalan Ki ageng Pamenahan 2A, Selo Kanigoro Kota Madiun, Jawa timur ini dapat berlaga di beberapa pameran, bukan hanya Pameran yang diselenggarakan di Kota Pendekar saja tetapi juga di kota – kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Jakarta dan beberapa pameran lainnya. Bahkan pada tahun 2018 yang lalu, beliau berkesempatan menampilkan karyanya di sebuah pameran bergengsi Indonesia yaitu di Pekan Raya Jakarta .

Ratusan karya sudah terlahir dari keuletan tangan beliau, barang yang semula memiliki nilai jual rendah, disulapnya menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi yang mayoritas disukai masyarakat. Boneka bekas yang semula tidak memiliki harga jual, dapat dijadikan sebuah karya yang sangat berharga dan diminati. Sepatu, tas, rompi, jaket, topi, bahkan payung bisa dijadikan objek rajut oleh beliau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil dari karya – karya beliau didedikasikan untuk mambantu perekonomian di dalam keluarganya. Bahkan lebih dari cukup untuk membantu sang suami membiayai pendidikan anak – anaknya. Anak pertama yang bernama Nurina yang sekarang sudah menjadi alumni dari UGM dan lolos di Tes CPNS tahun lalu, anak kedua yang masih menjadi Mahasiswa di UNS yang bernama Devina, dan anak bu Cicit yang bungsu  saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas PGRI Madiun yang bernama Diaz. Tantangan terbesar mejadi ibu rumah tangga yang memiliki usaha atau bisnis adalah bisa membagi waktu antara waktu untuk berkarya dan waktu untuk keluarga utamanya adalah anak.

“ hidup itu harus memiliki dampak positif dan bisa membantu sesama “ pesan beliau. Iya, benar sekali apa yang diucapkan oleh ibu berumur 55 tahun ini. Bukan sekedar membuat karya saja, tetapi beliau sering mengadakan dan diundang menjadi mentor yang memberikan pelatihan merajut di kalangan ibu – ibu rumah tangga, mahasiswa perguruan tinggi, bahkan memberikan suatu pelatihan di warga binaan di Kota Madiun. “ menjadi sebuah kekayaan yang besar jika ilmu kita bisa membantu sesama manusia “ ujarnya. Dari kepeduliannya itulah karya ibu Cicit ini menjadi rujukan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kota Madiun.

Pengabdian beliau kepada masyarakat, menjadi sebuah gerbang keberhasilan yang perlahan di capai olehnya. Perlahan namun pasti kesuksesannya mulai dikenal oleh setiap masyarakat. bahkan Dinas Pemerintah terkait mulai meminta bekerja sama dengan ibu Cicit untuk menjadi tenaga pengajar sebuah pelatihan. Tentu saja semua ini sangat melewati sebuah perjuangan dan proses yang sangat panjang. Mulai dari nol usahanya dirintis sampai dengan sekarang. Beliau sangat berharap kerajinan seperti ini harus selalu di lestarikan agar dapat membantu perekonomian khususnya bagi ibu – ibu rumah tangga. Perhatian dari pemerintah sangatlah penting untuk mendorong suksesnya usaha UMKM di penjuru Indonesia khususnya di Kota Madiun.

Ikuti tulisan menarik Rizky Mahendra Wijaya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

22 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

22 jam lalu