Integritas Materai 6000

Selasa, 11 Juni 2019 17:40 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Birokrasi seperti monster gurita yang selain makin menggurita juga berkembang biak beranak pinak, yang berusaha menjinakkan atau menghalanginya -mereka menyebutnya reformasi birokrasi- akan menjelma jadi gurita. Formalitas demokrasi dan supremasi hukum akan dilahap gurita birokrasi dan menambah kekuatannya, memang begitulah sifat tabiatnya birokrasi. Birokrasi tidak dapat dibunuh, karena sejatinya lahir dan tumbuh bersamaan dengan lahirnya negara.

Birokrasi seperti monster gurita yang selain makin menggurita juga berkembang biak beranak pinak, yang berusaha menjinakkan atau menghalanginya -mereka menyebutnya reformasi birokrasi- akan menjelma jadi gurita. Formalitas demokrasi dan supremasi hukum akan dilahap gurita birokrasi dan menambah kekuatannya, memang begitulah sifat tabiatnya birokrasi. Birokrasi tidak dapat dibunuh, karena sejatinya lahir dan tumbuh bersamaan dengan lahirnya negara.

Birokrasi akan melahap semua sumber daya untuk menambah kekuatan keguritaanya. Amanat penderitaan rakyat digunakan sebagai pendukung  dan pelindung keberadaanya. Berlahan-lahan tapi pasti juga tanpa disadari Rakyat dihisap tapi tak dibiarkan mati. 

Ukuran kejujuran dan integritas birokrasi adalah tebalnya kertas-kertas "Fakta Integritas" dan "Surat Pernyataan... dengan matrai 6000". Hati nurani kehilangan makna, moralitas adalah kertas-kertas surat pernyataan.

Pekerjaan birokrasi adalah mengerjakan Surat Pertanggung Jawaban (spj) pekerjaan itu sendiri. Tidak perlu hasil kerja yang penting prosesnya, semakin rumit prosesnya -semakin banyak SPJ- itu semakin baik. Birokrasi semakin sibuk sendiri menumpuk kertas-kertas "SPJ" dari pada mewujudkan amanat penderitaan rakyat. Merasa lebih terlindung dibalik tumpukan "SPJ" dari pada pertanggung jawaban hati nurani.

Kehidupan berbangsa dan bernegara makin dijerat gurita birokrasi, meronta hanya menguatkan cengraman, pasrah dan tak berdaya. 

Siapakah yang sanggup mengendalikan dan menjinakkan gurita birokrasi? Bukan Presiden, DPR, BPK, KPK, MK, MA, TNI, Polisi, Ustad, Pendeta, Profesor,  ...dan seterusnya. Kembalilah ke moral hati nurani!

Bagikan Artikel Ini
img-content
Samsul Bahri

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Selamat Datang Pejuang Reformasi 2019

Rabu, 25 September 2019 20:13 WIB
img-content

Presiden Jokowi Tersandera Oligarki

Minggu, 15 September 2019 11:12 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
Lihat semua