Puisi-Puisi SILIVESTER KIIK

Senin, 12 Agustus 2019 17:35 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"Ku ingin membiarkan hati yang rapuh ini, dengan genggaman sekuntum mawar yang sudah tak wangi, dan sedikit keajaiban yang tak pasti (Silivester Kiik)".

MATA KATA

mereka telah pergi jauh
dengan uluran tangan kehampaan
tak lagi peduli
antara dua jalur "kebenaran dan kebohongan"

mereka meninggalkan bekas
antara satu sisi dan lainnya
dan menyimpan luka
untuk melihat dan mengingat kata yang tak pernah usai.

MENYULAM BAIT-BAIT RINDU

di sini !!!
di pintu batas kota
masih saja menyimpan rindu
pada tiap-tiap lembar yang polos
menyulamnya jadi potret kenangan

di sini !!!
masih saja pada catatan waktu
dengan jejak-jejak kaki yang sama
dengan sejumlah peka yang sama pula
biarlah pangkuanmu menyatukan hal yang abadi.

RAPUH

Ku ingin membiarkan hati yang rapuh ini,
Dengan genggaman sekuntum mawar yang sudah tak wangi,
Dan sedikit keajaiban yang tak pasti.

PUING-PUING USANG YANG TERCATAT

puing-puing usang masih menyendiri di tepi pantai,
menggigil di atas pasir tanpa gerak,
gemuruh gelombang mengangkatnya,
dengan mulutnya terbuka tanpa pesan.

angin malam menyentuh dengan tangannya,
mengeluarkan noda-noda di atasnya,
seraya menyerukan isyarat sebuah kematian,
di bukit pasir segalanya bermuara.

bulu-bulu burung camar yang ditembak masih rapi tersimpan,
botol-botol masih menggulingkan raganya dengan bisu,
ikan-ikan ditemukan mulai membengkak,
menunggu giliran untuk lenyap.

jam demi jam,
hari demi hari,
tanah yang berlumpur meluncur jauh,
pohon-pohon kerdil pulas dalam rayuan tangan-tangan berdosa.

masih saja hati pemilik akal bertingkah seperti cerobong pabrik,
yang menatap seluruh ciptaan adalah haknya,
bahkan ia sendiri tak tahu,
hiruk-pikuk jejaknya hanya sebuah kekosongan.

///

Atambua, 12 Agustus 2019

Pic: pixabay.com

Bagikan Artikel Ini
img-content
Silivester Kiik

Penulis Indonesiana.id, Guru, Penulis, Founder Sahabat Pena Likurai, Komunitas Pensil, dan Pengurus FTBM Kabupaten Belu. Tinggal di Kota Perbatasan RI-Timor Leste (Atambua).

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
Lihat semua