Pengumuman Presiden Joko Widodo mengenai susunan Kabinet Indonesia Kerja jilid 2 masih dinanti publik. Banyak nama yang menjadi spekulasi masyarakat bakal masuk ke dalam tim andalan Jokowi. Selebaran yang mengklaim sebagai bocoran kabinet pun jadi santapan khalayak.

Tapi dari beragam sosok yang diperbincangkan, dua nama berikut selalu tak pernah ketinggalan: Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan) dan Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan). Kedua tokoh ini memang meninggalkan kesan mendalam di benak publik.

Rupanya, persepsi publik itu selaras dengan riset yang dilakukan Indonesia Indicator (I2), sebuah lembaga yang dipimpin Rustika Herlambang. Belum lama ini I2 melakukan penelitian, dan hasilnya sebagian besar netizen (warganet) di Facebook menilai Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti layak dipertahankan sebagai menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin mendatang. 

"Di mata netizen, dua nama ini merupakan sosok menteri yang berkarakter," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, di Jakarta, 15 Agustus.

Berdasar riset itu terungkap mengenai kelebihan keduanya. Prestasi Sri Mulyani adalah:

• Tegas memberantas korupsi dan mereformasi birokrasi di Kemenkeu
• Mmapu menjaga stabilitas perekonomian Indonesia di tengah disrupsi atau krisis ekonomi dunia (antara lain akibat perang ekonomi AS-Cina serta krisis ekonomi di Eropa).
• Penerimaan negara melampaui target
• Kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS)
• Pengembalian saham PT Freeport Indonesia ke pemerintah
• Penyelamatan uang negara dari perusahaan milik Tommy Suharto.
• Berhasil  ikut menghelat pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) di Bali, dan prestasinya sebagai Finance Minister of the Year 2019Global and the Asia Pacific.

Sedangkan prestasi Susi menurut netizen:

• Tegas dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan laut Indonesia dari illegal fishing.
• Sehingga Indonesia menjadi salah satu eksportir ikan besar dunia dan menyelamatkan potensi hasil laut bernilai triliunan rupiah.
• Populer di kalangan rakyat kecil terutama nelayan dan para warganet karena penampilan pribadi yang apa adanya.

Rustika menjelaskan kedua sosok itu dinilai netizen tak hanya mumpuni atau berkompeten dalam bidangnya, tapi juga komunikator yang baik. Di mata publik, kebijakan-kebijakan yang mereka ambil kerap mengundang kontroversi. Meski begitu, kedua menteri itu berhasil menunjukkan kinerja yang konkret dan positif bahkan kerap mendapatkan penghargaan dari lembaga internasional.

Apakah publik hanya memberi puja-puji saja? Ternyata tidak. Ada juga sentimen negatif yang muncul terkait nama Sri Mulyani. Sentimen negatif itu, antara lain, dari melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, bertambahnya utang negara, dan defisit keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Indonesia Indicator (I2) melakukan riset berbagai percakapan mengenai menteri, kementerian, dan kebijakan kementerian sepanjang Juli 2018 hingga Juli 2019. Data pembicaraan terkait Menteri di Facebook mencapai 55.848 post dari 15.548 akun organik. Sedangkan, pembicaraan terkait Kebijakan Menteri mencapai 62.662 post dari 19.977 akun organik.

"Berbagai perbincangan di Facebook dalam riset ini berasal dari akun organik, bukan robot. Dengan demikian, percakapan mengenai Menteri dan Kebijakan Menteri di FB relatif berlangsung secara alami," ujar Rustika.

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.