x

Iklan

SSaiful

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 Agustus 2019

Selasa, 1 Oktober 2019 19:08 WIB

Pinokio dalam Tinjauan Epistemologi

Sebuah karya klasik yang monumental dan penulisnya dianggap brilyan? Karakter Pinokio menjadi semacam 'pattern ' di dunia pendidikan bahwa jangan berbohong supaya kita tidak terjebak dalam ketidak pastian.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

 Literasi Pinokio berasal dari Italia dan dilahirkan pada tahun 1880 kemudian dilengkapi dalam bentuk animasi pada tahun 1883. Setting cerita ini diangkat dari fabel di daerah asalnya, yaitu di kampung San Miniato Basso. Pinokio merupakan karya sastra untuk anak -anak , sebuah tutur budaya, moral dan UNESCO menganggapnya karya literatur yang heritage. Maka tidak heran kalau penggiat pendidikan dari segala penjuru dunia, menerjemahkan buku ini lebih dari pada 240 bahasa . Pesan apa yang ingin disampaikan oleh karya ini? 

Ada beberapa versi cerita Petualangan Pinokio, ada yang beranggapan bahwa Pinokio adalah tokoh yang jahat dan kejam, pencuri dan suka berbual, bahkan dikisahkan, dia telah berbuat curang terhadap orang yang telah berjasa kepadanya, yaitu tukang kayu tersebut, Bapak Gapetto .

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada awalnya, dikisahkan, di sebuah kampung yang indah, damai, dan penduduknya hidup tenteram dan bahagia, di desa itu, hiduplah seorang seniman kayu, yang sangat piawai membuat ukiran kayu . Dalam kesepiannya, gerak tangannya telah berhasil menciptakan sosok anak yang lucu. Ketika hampir selesai, karya ini bergerak dan berlari dari keluar rumah.

Pinokio mulai berpetualang tapi beberapa aksinya malah merusak lingkungannya dan telah berbuat tidak adil terhadap pembuatnya, yaitu seniman kayu tersebut. Kelicikan pinokio ketika dia melaporkan bapak Pengukir kayu tersebut kepada pihak berwajib , bahwa orang tua itu telah mengusirnya dari rumah. Dari laoprannya, maka polisi menjemput Bapak Gapetto itu dan memenjarakannya.

Pinokio kembali ke rumah dan memiliki semua harta yang dipunyai orang tua tersebut. Kisah ini berlanjut, pinokio tetap melakukan kebohongan, kelicikan dan pencurian. Karena kelakuannya, hidungnya makin lama makin meruncing, dan pada akhirnya dalam versi lain, Pinokio, boneka kayu itu, didapati tergantung di pohon di dalam hutan.Pinokio telah dibunuh .Dan itu dilakukan oleh teman- temannya sendiri. Hal ini, karena Pinokio tidak bisa berubah jadi baik.

Tinjauan Moral Epistemologi , Pinokio

Epistimologi berarti pengetahuan , diskurs, adalah cabang dari Filsafat yang berkaitan dengan teori pengetahuan.

Dalam buku Routledge Encycplopedia of Philosophy, Epistimology is the study of knowledge and justified belief. So moral epistemology is the study of what would be involved in knowing, or being justified in believing , moral propositions. ( Moral Epistemology, Wedgwood, Ralp, 2012 )

Dalam kehidupan nyata, pendidikan moral sangatlah penting. Tokoh Pinokio adalah simbol boneka yang diciptakan dengan perasaan dan tanpa perencanaan yang matang. Alih- alih mendapatkan pendidikan moral, tokoh Pinokio dikreasi dengan serta merta, tanpa proses love di sana.

Pinokio adalah tokoh dalam sastra yang merupakan simbol yang menjelajah rimba dunia dengan kepalsuan. Dia telah gagal berkomunikasi dengan lingkungannya. Dia hanya ingin menyenangkan lingkungannya meskipun itu adalah kebohongan semata. Akibatnya, Pinokio tidak diterima oleh lingkungannya.

Pesan Moral

Menggali lebih dalam kisah Pinokio adalah kita belajar untuk respek dan mengabdi kepada yang telah membesarkan atau menyukseskan kita. Dan selanjutnya akan lebih bermoral untuk mengatakan sesuai dengan perbuatan dan menyesuaikan perbuatan dan kata- kata.

 

Ikuti tulisan menarik SSaiful lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

20 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

20 jam lalu