Polisi masih terus berupaya membongkar kasus pembunuhan hakim Jamaluddin. Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan bahwa pembunuhan hakim Pengadilan Negeri Medan itu dilakukan secara terencana.
"Sudah pasti ini pembunuhan terencana," kata Irjen Agus Andrianto, Sabtu, 14 Desember 2019, seperti diberitakan oleh Antaranews. Menurut dia, polisi masih menganalisis keterangan saksi dan alat bukti.
"Yang lain-lain saya rasa tidak perlu kita ungkap karena itu merupakan kegiatan teknis kita. Semakin terencana suatu kejadian butuh waktu untuk mengungkapkannya," ujarnya.
Polisi setempat menerima laporan warga sekitar pukul 13.30. Tubuh korban tengkurap di sela kursi tengah dan depan di dalam mobil pribadinya Toyota Land Cruiser Prado BK 77 HD.
Pengakuan pengacara wanita
Ada saksi penting, seorang pengacara wanita bernama Maimunah (nama samaran) yang diwawancarai secara eksklusif oleh Tribun Medan baru-baru ini.
Ia mengatakan, Kamis malam, 28 November 2019, sehari sebelum korban ditemukan tewas, Jamaluddin datang ke rumahnya bersama sejumlah laki-kali. Salah satunya bahkan mendorong Jamal agar memanggil wanita itu.
Sesuai laporan Tribun Medan, rumah pengacara Maimunah, didatangi oleh hakim Jamaluddin pada pukul 21. 35 WIB, sehari sebelum sang hakim tewas. Maimunah ingat, saat itu tayangan di ANTV adalah acara Uya-uya bertajuk Suratan Tangan (maksudnya mungkin Garis Tangan).
Jamaluddin sampai memanggil tiga kali, tapi Maimunah tidak mau menemuinya. “Sampai panggilan ketiga saya enggak keluar di rumah. Saya berpikir saya tidak ada berkepentingan sama bapak ini. Janji saya Jumat mau ke Kantor Pengadilan. Di malam Jumat itu perasaan saya sudah enggak enak," kata Maimunah..
Ia juga menjelaskan, ada yang mendorong Hakim Jamaluddin dari mobil hingga ke pintu rumah Maimunah. Total jumlah lelaki yang mengantar Jamaluddin saat itu, sekitar empat atau lima orang, termasuk yang duduk di belakang setir mobil. Tiga di antaranya, bertubuh tegap, yang langsung mendampingi Jamal saat memanggil-manggil Maimunah.
Pengakuan Isteri Jamaluddin
Maimunah juga mengatakan sempat mendengar Jamal memintanya untuk ikut bersama dirinya. Kata Jamal, ada yang mau dikonfrontir.
Setelah sekitar lima belas menit, karena Maimunah tak mau keluar juga, Jamal bersama sejumlah laki-laki itu pulang. Nah, Jumat, keesokan harinya, tepatnya sore hari, ia terkejut mendengar kabar Jamaluddin ditemukan tewas.
Bahkan Maimunah menyebutkan bahwa apabila apabila di malam tersebut dirinya membukakan pintu, maka nasibnya akan sama dengan almarhum Jamaluddin.
Selanjutanya: Jadi sebenarnya...
Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.