Ketua PN Medan, Sutio Jumagi menjelaskan, Jumat pagi hari itu, PN Medan sedang menggelar acara sosialisasi dan simulasi e-Litigasi. Biasanya di hari Jumat, PN Medan menggelar olahraga. Namun khusus hari Jumat itu, olahraga ditiadakan karena ada acara sosialisasi. “Di acara sosialisasi tadi, dia tidak masuk lagi,” ungkapnya seperti ditulis metro24.
3.Pengakuan pengacara wanita
Sesuai laporan Tribun Medan, rumah pengacara Maimunah (bukan nama sebenarnya), didatangi oleh hakim Jamaluddin pada pukul 21. 35 WIB, sehari sebelum sang hakim tewas. Maimunah ingat, saat itu tayangan di ANTV adalah acara Uya-uya bertajuk Suratan Tangan (maksudnya mungkin Garis Tangan).
Jamaluddin sampai memanggil tiga kali, tapi Maimunah tidak mau menemuinya. “Sampai panggilan ketiga saya enggak keluar di rumah. Saya berpikir saya tidak ada berkepentingan sama bapak ini. Janji saya Jumat mau ke Kantor Pengadilan. Di malam Jumat itu perasaan saya sudah enggak enak," kata Maimunah..
Ilustrasi kesaksian pengacara wanita
Ia juga menjelaskan, ada yang mendorong Hakim Jamaluddin dari mobil hingga ke pintu rumah Maimunah. Total jumlah lelaki yang mengantar Jamaluddin saat itu, sekitar empat atau lima orang, termasuk yang duduk di belakang setir mobil. Di antaranya, bertubuh tegap.
Maimunah juga mengatakan sempat mendengar Jamal memintanya untuk ikut bersama dirinya. Kata Jamal, ada yang mau dikonfrontir.
Setelah sekitar lima belas menit, karena Maimunah tak mau keluar juga, Jamal bersama sejumlah laki-laki itu pulang. Nah, Jumat, keesokan harinya, tepatnya sore hari, ia terkejut mendengar kabar Jamaluddin ditemukan tewas.
Bahkan Maimunah menyebutkan bahwa apabila apabila di malam tersebut dirinya membukakan pintu, maka nasibnya akan sama dengan almarhum Jamaluddin Baca juga: Malam Hari Korban Dibawa Sejumlah Lelaki Tegap **
Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.