x

Iklan

amelia sarah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 November 2019

Jumat, 20 Desember 2019 11:54 WIB

5 Rumah Adat Indonesia Populer yang perlu Anda Ketahui

Rumah Adat Indonesia yang populer dan menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Rumah adat merupakan rumah atau bangunan tradisional yang dibangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi tanpa atau sedikit mengalami perubahan. Rumah adat juga merupakan sebuah rumah yang dibangun dengan mmeperhatikan kegunaan, serta fungsi sosial, dan arti budaya dibalik corak atau gaya bangunan.

Selain itu, rumah adat juga dapat dikatakan sebagai ungkapan bentuk rumah karya manusia yang merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh serta berkembang bersamaan dengan tumbuh kembangnya kebudayaan dalam masyarakat. Di indonesia setiap daerah atau provinsi mempunyai rumah tradisional yang beraneka ragam dengan setiap ciri khas dan juga keunikannya pada tiap daerah. Berikut ini macam-macam rumah adat yang ada di Indonesia.

  1. Rumah adat Joglo Situbondo provinsi Jawa Timur

Rumah adat Joglo Situbondo merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Jawa Timur. Walaupun mempunyai nama yang sama dengan rumah adat yang berasal dari Jawa Tengah, Rumah adat  Joglo Situbondo ini berbeda dengan rumah adat yang berasal dari provinsi Jawa Tengah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akan tetapi kedua rumah adat ini mempunyai beberapa kemiripan. Fungsi dari rumah adat ini adalah sebagai tempat tinggal, akan tetapi, ada juga yang memanfaatkannya sebagai tempat peninggalan sejarah. Ciri khas dari rumah adat ini adalah kesederhanaannya, namun mempunyai cita rasa seni yang tinggi.

Selain itu, rumah adat ini mempunyai ciri khas lainnya yakni penggunaan kayu jati sebagai bahan dasar pembangunan rumah. Kayu jati ini sudah terbukti mempunyai kekokohan yang baik sejak zaman dahulu. Rumah Joglo Situbondo ini mempunyai bentuk limas atau dara gepak. Tata bangunan rumah adat ini mencerminkan hubungan antara sesama manusia serta manusia dengan alam sekitar.

Selain itu, kepercayaan masyarakat Jawa sangat mempengaruhi dalam porsi pembangunan rumah adat ini. Pondasi, tiang penyangga, tanah yang diratakan serta dibuat lebih tinggi dari sekelilingnya merupakan beberapa hal yang mencerminkan pengaruh budaya Jawa dalam pembangunan rumah adat Joglo Situbondo ini.

  1. Rumah adat Joglo provinsi Jawa Tengah

Rumah adat Joglo ini berasal dari provinsi Jawa Tengah. Nama rumah adat Joglo ini berasal dari dua kata yang kemudian digabungkan menjadi satu. Kedua kata tersebut yakni kata “Tajug” dan “Loro” yang mempunyai arti menggabungkan dua Tajug. Tajug sendiri merupakan bentuk atap seperti piramid.

Masyarakat daerah Jawa memilih Tajug sebagai bentuk atap rumah adat ini, karena bentuknya yang hampir sama dengan gunung. Pada zaman dahulu, gunung dianggap sebagai tempat yang sakral oleh masyarakat yang hidup pada zaman itu. Gunung dipercaya sebagai tempat tinggal para Dewa. Jadi tak heran, jika dulu banyak menemukan berbagai jamuan di sekitar gunung.

Rumah adat Joglo ini merupakan bangunan yang mempunyai nilai filosofi yang unik, yakni seperti atap Joglo yang disusun dengan empat tiang yang dikenal dengan sebutan Soko guru. Empat tiang dalam rumah ini juga mempunyai nilai filosofi, sebagai gambaran kekuatan dari empat penjuru mata angin.

Hal ini memberi kekayakinan bahwa berlindung di rumah dengan atap soko guru dapat menghindarkan dari terjadinya bencana. Rumah adat ini juga mempunyai beberapa keunikan, diantaranya adalah :

  • Terdapat pager mangkok, rumah ini dikenal mempunyai pagar khas yang dikenal dengan nama pager mangkok.
  • Pintu utama terletak di tengah rumah
  • Teras dengan empat tiang
  • Rumah ini mempunyai jendela yang banyak dan besar
  1. Rumah adat Sunda provinsi Jawa Barat

Rumah adat Sunda merupakan rumah adat yangb ditinggali oleh masyarakat sukun Sunda, Jawa Barat. Mereka mendiami rumah adat yang berada di daerah Tatar Sunda atau Tanah Pasundan. Rumah adat ini hampir sama dengan rumah adat lainnya di Indonesia yakni berbentuk rumah panggung.

Tujuan dari dibentuknya rumah panggung ini adalah agar kolong yang terdapat pada rumah adat ini dapat digunakan sebagai penanggulangan dari gempa bumi dan juga bencana banjir. Selain itu, tak jarang banyak yang memanfaatkan kolong rumah ini sebagai tempat untuk memelihara hewan seperti ayam, sapi maupun kambing serta sebagai tempat penyimpanan alat-alat pertanian seperti cangkul, bajak, dan masih banyak lainnya.

Pada rumah adat Sunda ini disediakan tangga yang sering dikenal dengan Golodog. Tangga ini pada umumnya terbuat dari bambu atau kayu, biasanya terdiri tidak lebih dari tiga buah anak tangga. Selain itu, Golodog ini digunakan untuk membersihkan kaki sebelum naik kedalam rumah.

Rumah adat Sunda ini mempunyai arsitektur yang tidak pernah mengalami perubahan walaupun disekitarnya sudah terdapat bangunan mewah atau megah.

  1. Rumah adat Kebaya provinsi DKI Jakarta

Rumah adat Kebaya merupakan salah satu jenis rumah yang berasal dari suku Betawi. Ditambah lagi, Kebaya memang termasuk dalam pakaian adat Betawi yang hingga saat ini masih digunakan terutama saat upacara ada atau acara resmi.

Ciri khas dari rumah Kebaya ini adalah rumah ini mempunyai teras yang luas yang berguna untuk menjamu para tamu dan juga dapat digunakan sebagai tempat bersantai keluarga. Pada zaman dahulu, masyarakat Betawi membuat sumur didepan rumahnya dan juga pemakaman yang ada di samping rumah.

Dinding rumah ini terbuat dari panel-panel yang  dapat dibuka dan digeser ke tepinya. Hal tersebut dimaksudkan agar rumah terasa lebih luas. Rumah adat Kebaya ini dapat dibedakan menjadi dua bagian dari segi sifatnya, yaitu pertama, bagian depan yang bersifat semi publik, sehingga semua orang dapat melihat betapa asri dan sejuknya rumah tersebut, sedangkan yang kedua adalah bagian belakang yang bersifat pribadi. Pada bagian ini hanya dapat dilihat oleh orang-orang dekat pihak pemilik rumah.

  1. Rumah adat Bangsal Kencono provinsi DI Yogyakarta

Rumah adat Bangsal Kencono merupakan rumah adat tradisional yang berasal dari DI Yogyakarta. Secara umum, arsitektur bangunan utama pada rumah adat ini mempunyai banyak kesamaan dengan desain rumah adat yang berasal dari provinsi Jawa Tengah. Atap dari rumah adat Bangsal Kencono ini mempunyai bubungan tinggi yang menompang pada 4 tiang dibagian tengah yang disebut dengan soko guru. Sedangkan untuk material atapnya berasal dari bahan sirap atau genting tanah.

Untuk tiang dan dinding rumah ini disusun dari kayu-kayu yang berkualitas. Tiang-tiang rumah ini biasa dicat dengan warna hijau gelap atau hitam, menopang pada umpak batu berwarna hitam keemasan. Sementara untuk lantainya terbuat dari bahan marmer dan granit dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah dan sekitarnya. Rumah Bangsal Kencono ini sendiri tersusun dari beberapa bangunan dengan fungsinya masing-masing. Fungsi dari ruang tersebut disesuaikan dengan kegunaan rumah adat Yogyakarta ini sebagai istana kerajaan.

Ikuti tulisan menarik amelia sarah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB