Ada senjata tajam
Kepolisian Resor Sumbawa kini sedang memeriksa para saksi dan mengumpulkan bukti untuk membongkar kasus mutilasi tersebut. Hingga 5 Januari lalu, Satuan Reserse dan Kriminal berulang melakukan olah tempat kejadian perkara dengan melibatkan tim Polda Nusa Tenggara Barat.Seperti dilaporkan oleh Samawarea.com Kasat Reskrim Iptu Faisal Afrihadi mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan pasca otopsi terhadap jasad korban itu demi mengetahui penyebab awal kematian.
Polisi juga menyita barang bukti seperti kulkas serta senjata tajam yang diduga digunakan untuk memutilasi korban. “Kami berharap dari barang bukti ini menjadi petunjuk untuk mengungkap perkara ”ujarnya. Sejauh ini polisi sudah memeriksa 12 orang.
Salah seorang tetangganya, Farida saat diwawancarai seputar keseharian korban dengan tetangganya mengatakan, bahwa korban dikenal sangat baik. Seperti dilaporkan Nusramedia.com, korban dan suami dikenal sering saling membantu masalah urusan rumah tangga.
Seperti jika korban lagi sibuk memasak, suaminya lah yang mencuci pakaian. “Memang kebiasan sehari-harinya korban dan suaminya seperti itu di rumahnya. Kami tetangganya tidak pernah mendengar korban dan suaminya itu ada cek cok selama ini. Kami melihat baik-baik saja hubungannya,”ujar Farida
Sementara Abdul Kadir suami dari tetangga korban, menceritakan bagaimana kebiasaan korban dengan istri dan anaknya. Korban yang sering mendatangi rumahnya untuk sekedar berkumpul sesama sebayanya dan makan bersama.
Sejak hari Senin tanggal 25 Desember 2019 lalu, korban sudah tidak pernah terlihat dan datang kerumahnya seperti biasa. Padahal setiap senin korban selalu datang ke rumahnya dikarenakan korban memiliki pinjaman disalah satu koperasi simpan pinjam dan setiap hari senin korban selalu membayar koperasinya itu.
Selanjutnya... suami cemburuan dan kisah mantan
Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.