x

Iran vs AS

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 7 Januari 2020 08:41 WIB

Menang Jumlah Peluncur Roket dari AS, Pasukan Misil Iran Sudah Siaga Penuh

Iran tampaknya sedang memaksimalkan sisi keunggulan dari kekuatan militernya dalam menghadapi krisis melawan Amerika Serikat. Negeri para mullah itu memiliki jumlah peluncur roket lebih besar dari AS, dan kini sedang menyiagakan secara penuh keunggulannya tersebut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Iran tampaknya sedang memaksimalkan sisi keunggulan dari kekuatan militernya dalam menghadapi krisis melawan Amerika Serikat (AS). Negeri para mullah itu memiliki jumlah peluncur roket lebih besar dari AS, dan kini sedang menyiagakan secara penuh keunggulannya tersebut.

Iran saat ini memiliki peluncur roket sebanyak 1.900 unit dibanding AS yang cuma 1.056 unit. Iran memiliki rudal balistik yang akan menjadi senjata utama mereka dalam menghadapi serangan udara musuh.

Seperti ditulis Tempo.co. seorang pejabat AS mengatakan pasukan rudal Iran sudah siaga tinggi di seluruh wilayah Iran sejak kematian Jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani. Pejabat yang tak bersedia disebut jati dirinya itu tidak memberikan rincian lebih lanjut. Dia enggan mengungkapkan apakah kesiagaan rudal Iran itu untuk membidik target tertentu atau sekedar bertahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka jelas-jelas berada dalam kondisi siaga tinggi. Apakah keadaan siaga yang tinggi itu dipersiapkan dengan lebih baik untuk pertahanan atau untuk serangan? Itu tidak bisa ditentukan pada titik ini," kata dia seperti dikutip Reuters, 6 Januari 2020. “Ada indikasi Iran telah meningkatkan kesiapan pasukan misil balistik jarak pendek dan menengahnya.”

Laman Kumparan.com menulis persenjataan rudal Iran saat ini merupakan yang terbesar di Timur Tengah, baik untuk serangan jarak pendek, menengah, atau jauh. Kekuatan rudal ini untuk menutupi kekurangan mereka dari sisi kekuatan udara. Rudal Iran bahkan mampu menjangkau jarak 2.000 kilometer.

Tetapi tentu saja soal perang bukan hanya masalah penguasaan jumlah rudal saja, tetapi juga kekuatan militer secara menyekuruh. Menurut kajian Global Fire Power (GFP) 2019, AS masihlah merupakan kekuatan militer terkuat di dunia. Ada pun Iran berada di posisi 14 dari 137 negara.

Meski di posisi 14, Iran dianggap kuat dari segi jaringan proksi regional dan sekutu yang mengancam AS.

Selanjutnya: Keputusan Serangan ada di Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei  

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler