x

Iklan

Kadir Ruslan

Civil Servant. Area of expertise: statistics and econometrics. Interested in socio-economic issues. kadirsst@gmail.com.
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 13 April 2020 16:20 WIB

Mengamankan Pasokan Beras Selama Pandemi Covid-19

Data BPS memperlihatkan sebaran surplus produksi beras pada 2019 cukup timpang. Surplus produksi hanya terjadi pada sejumlah provinsi. Dan, kondisi pada tahun ini tidak jauh berbeda. Itu artinya, aspek distribusi dan manajemen stok sangat penting untuk menjamin ketersedian pasokan dan stabilitas harga beras di seluruh wilayah Indonesia. Bagiaman mengamankan pasokan beras selama pandemi Covid-19 ini berlangsung?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Salah satu isu penting di tengah pandemi Covid-19 adalah kecukupan pangan, khususnya beras yang merupakan pangan pokok. Isu tersebut mencakup ketersediaan beras dalam jumlah yang mencukupi dan harga yang terjangkau.

Terkait suplai, antisipasi terhadap potensi terganggunya produksi beras, utamanya di daerah sentra, harus dilakukan seiring kemungkinan semakin memburuknya kondisi pandemi dalam beberapa bulan ke depan.

Kegiatan produksi beras secara umum mencakup aktivitas budidaya dan penggilingan padi menjadi beras. Kondisi terburuk yang harus disiapkan mitigasinya adalah ketika kedua aktivitas tersebut berhenti total selama beberapa waktu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika hal ini terjadi, perubahan pola tanam dan suplai beras tak bisa dihindari. Aktivitas budidaya baru dapat digenjot setelah pandemi mereda yang diperkirakan setelah bulan Mei.

Namun, ini tidak mudah karena menurut perkiraan Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG), saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau yang akan berlangsung hingga bulan Oktober. Itu artinya, aktivitas penanaman baru bisa dipacu secara optimal sepanjang November-Desember yang hasilnya baru bisa dipanen di awal tahun depan.

Karena itu, aktivitas budidaya padi setelah pandemi mereda sangat ditentutakan oleh kinerja sistem irigasi dalam menopang pasokan air yang cukup bagi aktivitas budidaya selama musim kemarau.

Tanpa upaya agresif untuk mengamankan dan meningkatkan produksi beras selama beberapa bulan ke depan, produksi beras tahun ini diperkirakan cenderung stagnan bahkan menurun dibandingkan tahun lalu.

Selanjutnya: Stok beras masih aman sampai berapa lama?

Ikuti tulisan menarik Kadir Ruslan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler