x

Seorang warga tasikmalaya yang berprofesi sebagai buruh harian lepas atau peternak ayam

Iklan

huda pratama

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 Juni 2020

Senin, 22 Juni 2020 12:40 WIB

Biosekuriti : Gerbang Utama Pencegahan Kerugian Ekonomi Peternak Ayam Broiler


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pendahuluan

Tumbuhnya perekonomian nasional tidak terlepas dari peran serta bidang pertanian. Pertanian terbagi dalam beberapa sektor salahsatunya sektor peternakan. Sektor peternakan menjadi fokus yang harus dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan pangan hewani. Komoditas yang memiliki cukup berkembang di Indonesia yaitu ayam broiler.

Berdasarkan data BPS pada tahun 2019, data populasi ternak ayam broiler di Indonesia yaitu 3.149.382.220 ekor.  populasi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu sebanyak 3.137.707.479 ekor. Perkembangan populasi ayam broiler tersebut harus dijaga konsistensinya ditingkat peternak atau perhatian dari pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akan tetapi dalam perkembangan budidaya ditingkat peternak, berkembangnya industi peternakan ayam boiler tidak berjalan tanpa hambatan. Peternak mengalami permasalahan seperti adanya gangguan produktivitas ternak akibat pola budidaya di kandang. Selain itu, ancaman berbagai penyakit yang dikhawatirkan juga akan menurunkan kinerja subsektor peternakan. Perubahan iklim yang tidak menentu menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ternak semakin rentan terkena penyakit. Wabah penyakit yang menyerang kesehatan ternak salah satunya yaitu flu burung. Penyebaran wabah tersebut mengakibatkan produksi ayam ras di Indonesia turun hingga 60% (Ilham dan Yusdja 2010).

Dampak yang dominan dari peristiwa tersebut yaitu terjadinya kerugian ekonomi dan sosial. Pada bidang ekonomi, banyak peternak skala kecil mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan tersebut diakibatkan menurunnya jumlah panen ayam broiler sedangkan biaya operasional sudah berjalan sejak awal budidaya dilakukan, sehingga cashflow peternak menjadi minus atau tidak dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. Secara sosial, masyarakat yang menempati wilayah sekitar kandang akan terganggu kesehatannya.

Langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko kerugian peternak dari penyerangan virus flu burung yaitu penerapan sistem biosekuriti. Strategi tersebut juga didukung pemerintah sebagai langkah strategis pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan flu burung. Langkah strategis tersebut tercantum dalam Petunjuk Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan No. 17/Kpts/PD.640/F/02.04.

Pembahasan

Biosekuriti merupakan garda utama dari suksesnya suatu sistem produksi ayam broiler. Tujuan utamanya yaitu mengurangi risiko dan konsekuensi masuknya penyakit menular dan tidak menular. Apabila biosekuriti dilakukan peternak secara disiplin, maka manfaat untuk peternak yaitu produktivitas ternak membaik, tercapainya  efisiensi ekonomi dan produksi akan tercapai. Sistem biosekuriti dilakukan khususnya untuk mencegah penyakit.

Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31/Permentan/OT.140/2/2014 membuat pedoman tentang budidaya ternak ayam broiler yang baik Good Farming Practice). Pedoman tersebut sebagai acuan penerapan biosekuriti pada budidaya ayam broiler yang baik dan pembinaannya. Saat ini banyak peternak relatif belum menerapkan program GFP. Dengan demikian biosekuriti dapat menjadi alternatif peternak dalam melindungi skala ekonomi dalam usahanya.

Biosekuriti dilakukan untuk memutus agen penyakit yang berupa mikoorganisme seperti virus, bakteri, ataupun jamur yang ada pada tubuh ayam. Penerapan biosekuriti  secara umum mengaplikasikan kontrol seperti membatasi orang masuk ke dalam kandang, melakukan desinfeksi terhadap orang yang masuk kandang, menggunakan alas kaki khusus kandang, dan menggunakan pakaian standar Good Farming Practice (GFP).

Aspek lain dari penerapan biosekuriti ayam broiler yaitu melakukan pencegahan terhadap penyakit. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu vaksinasi dan pencatatan riwayat flok. Vaksin yang diberikan pada ayam broiler bisa dalam bentuk hidup ataupun mati. Apabila peternak menggunakan vaksin hidup, peternak harus menyadari bahwa peternakannya mengandung agen penyakit yang berasal dari vaksin. Pencatatan riwayat flok ayam broiler dilakukan terhadap darah ayam apakah terdapat penyakit atau tidak. Pengecekan dapat dilakukan bersama tenaga ahli bidang peternakan atau dibawa ke laboratorium.

Peternak juga harus memperhatikan pencucian kandang secara parsial. Kebersihan halaman dan teras dinding serta pemotongan rumput harus teratur. Konstruksi kandang dan ruang penyimpan pakan diupayakan dibuat terhindar dari binatang seperti tikus, burung, kumbang dan lainnya secara leluasa dapat memasukinya (rodent proof).

Dalam menjaga nutrisi ayam broiler, peternak harus memerhatikan kontrol terhadap konsumsi ayam. Pengontrolan tersebut dilakukan pada pakan dan minum ayam broiler dikandang. Untuk mengurangi risiko rusaknya pakan yang berakibat pada kesehatan ayam, maka peternak harus melakukan pengecekan terhadap keamanan pakan terutama pada sistem pengangkutan pakan menuju kandang.

Tidak hanya pada pakan, kualitas air minum dimulai dari sumbernya harus memiliki higienitas yang baik. Sanitasi air juga harus dilakukan pada alat instalasi air di dalam kandang, minimal harus dilakukan pengecekan seminggu sekali. Aktivitas tersebut dilakukan karena peternak sering memberikan vitamin,ataupun antibiotik melalui air minum. Efek yang dapat terlihat yaitu adanya semacam lendir pada pipa-pipa air minum dapat mengakibatkan tersumbatnya pipa-pipa saluran tersebut.

Pada tahap manajemen, diberlakukan sistem 3 zona biosekuriti area peternakan akan dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona merah (zona kotor), kuning (zona transisi), dan hijau (zona bersih). Zona merah merupakan batas antara lingkungan luar yang kotor. Zona ini merupakan lokasi penerimaan tamu maupun pembeli ayam. Zona kuning merupakan zona peralihan antara daerah kotor (merah) dengan daerah bersih (hijau). Area ini dibatasi untuk kendaraan yang penting, misalnya truk pakan, doc, vitamin dan pekerja kandang. Zona hijau merupakan zona bersih yang terjaga dari kemungkinan cemaran penyakit. Area ini merupakan kandang ayam. Hanya pekerja kandang yang boleh masuk ke zona hijau. Pekerja kandang yang masuk harus mencuci tangan dan kaki, menggunakan alas kaki, dan mengganti pakaian untuk zona hijau.

Selain itu, hanya pengunjung yang memiliki kepentingan yang boleh masuk, seperti tenaga vaksinasi, pemilik, dan tenaga audit yang ingin mengontrol keadaan kandang dan kesehatan ayam. Tujuan melakukan sterilisasi sebelum memasuki zona hijau adalah untuk menghindari cemaran bakteri dari luar. Peternak harus meminimalisasi bakteri yang dibawa masuk ke area kandang untuk mencegah penyebaran penyakit. Selain pembagian wilayah peternakan menjadi tiga zona wilayah, peternakan juga harus memiliki kandang isolasi untuk penanganan ayam yang sakit/mati. Penanganan ayam mati dilakukan dengan pembakaran.

Penutup

Dengan demikian, penerapan biosekuriti harus diterapkan secara menyeluruh dimulai dari menjaga tingkat keamanan kesehatan pada persiapan kandang, pada peralatan, konsumsi ternak, dan juga pengelolaan limbah. Dengan pengelolaan biosekuriti, harapannya dapat mengurangi risiko terjadinya kerugian atas kematian ayam broiler yaitu kerugian ditingkat ekonomi. Apabila tingkat kematian ayam dikandang dapat ditekan atau dikurangi, maka harapan peningkatan pendapatan peternak dapat dicapai.

Daftar Pustaka

[BPS] Badan Pusat Statistik 2019. Populasi Ayam Ras Pedaging Menurut Provinsi Tahun 2009-2019. Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistika.

[Ditjen BPP] Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. 2004. Surat Keputusan Nomor 17/Kpts/PD.640/F/02/04, tentang Pedoman Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Pewan Penular Influenza pada Unggas (Avian Influenza). Jakarta (ID): Ditjen BPP.

Ilham N, Yusdja Y. 2010. Dampak Penyakit Flu Burung Terhadap Produksi Unggas Dan Kontribusi Usaha Unggas Terhadap Pendapatan Peternak Skala Kecil Di Indonesia. J Agro Ekonomi. 28:39-68.

[Mentan] Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2014. Pedoman Budidaya Ayam Pedaging dan Ayam Petelur yang Baik. Jakarta (ID) : Kementerian Pertanian.

Ikuti tulisan menarik huda pratama lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu