x

uang rakyat

Iklan

Muhammad Sholeh Kurniawan Nasution

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 5 Desember 2020

Minggu, 6 Desember 2020 15:49 WIB

Potensi dan Manfaat Biogas; Peran si Bau dalam Mengatasi Masalah Perekonomian

Oleh: Mhd.Sholeh Kurniawan Nasution Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kimia Bilingual Universitas Negeri Medan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di tengah pandemi saat ini, banyak sekali pekerja yang mengalami PHK dan pembatasan pekerjaan yang membuat perekonomian menjadi lesu dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu, kita harus memutar akal dengan mencoba berbagai cara agar dapat bertahan pada kondisi ini dengan cara mencari pemasukan penghasilan dan menghemat pemakaian pokok sehari-hari.

Pemanfaatan mengolah kotoran hewan menjadi sebuah energi yang berguna sangat dibutuhkan untuk mengatasi penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharui guna menjaga Sumber Daya Alam (SDA). Penggunaan biogas dapat menjadi solusinya karena disamping bahannya yang mudah didapatkan juga harganya yang sangat murah bahkan gratis.

Tetapi masih ada beberapa masyarakat yang menganggap membuat biogas adalah hal yang sulit. Padahal penggunaan gas yang berasal dari alam akan merusak alam serta membutuhkan waktu ratusan bahkan jutaan tahun untuk dapat terbentuk serta dibutuhkan jasad renik. Memang harus diakui bahwa penggunaan gas alam dalam kehidupan sehari-hari terkesan praktis dan efisien tetapi jika dihitung ulang hal itu akan merugikan kantong. Alangkah baiknya kita dapat membuat sesuatu yang bermanfaat bagi alam agar alam kita yang cintai ini dapat dimanfaatkan generasi penerus selanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebenarnya penemuan membuat biogas telah ada sejak sebelum masehi, kemudian dikembangkan dan diteliti hingga kini. Para peneliti mengembangkan biogas guna melawan pemanasan global dan untuk menghentikan pengerukan energi alam.

Sebelum membuat biogas, kita harus terlebih dahulu membuat unit produksi dari biogas. Langkah-langkah untuk membuat unit produksi biogas adalah sebagai berikut ini.

Untuk membuat unit produksi biogas bukanlah bahan mahal. Bahan- Bahan yang diperlukan adalah minimal 3 buah cincin gorong-gorong, septik tank untuk tangki digester, dan sebuah drum oli yang besar yang dapat memuat kira- kira 200 liter bahan yang diperuntukkan sebagai gas methane (biogas). Bahan lainnya, berupa pipa logam dengan diameter 2 cm, untuk ujung pipa pengeluaran gas dan satu kran pengeluaran biogas.

Selain itu dibutuhkan pula pipa karet atau paralon seperlunya yang berdiameter 2 cm, yang berguna sebagai  pipa penyaluran gas dari tangki pencerna ke kompor untuk memasak, lampu gas dan lainnya. Bahan pencegah kebocoran (ter, cat, las dan lainnya), serta kotoran ternak, limbah tanaman (dedaunan dan jerami) sebagai bahan baku, petani dapat membuat unit biogas sederhana.

Tempat terbaik dan teraman sangat penting untuk meletakkan unit produksi biogas adalah sekurang-kurangnya 10 meter dari rumah. Terpisah dari tempat memasak dan sumber air, sehingga limbah ikutannya tidak mencapai sumber air bersih dan tidak mencemari kehidupan keluarga dan tempat pengolahan pangan ketika memasukkan limbah tanaman dan kotoran ternak dan bahan organik ke unit biogas. Namun, dianjurkan juga menempatkan unit biogas tidak terlalu jauh dari rumah, agar tidak mengeluarkan lebih banyak biaya karena membutuhkan pipa gas yang lebih panjang. Pipa gas harus dijaga dan dicegah jangan sampai bocor dan jika dipasang menyeberang jalan, hendaknya dibenam ke dalam tanah.

Setelah mengetahui cara membuat unit produksi dari biogas. Maka berikut ini merupakan cara untuk membuat biogas.

Bahan-bahan organik berupa kotoran ternak dan limbah tanaman yang tersedia, setelah dicampur merata, selanjutnya diberi air dengan komposisi 1:1, aduk sampai terbentuk seperti pasta (adonan). Bila dilakukan dengan baik, perlakuan tersebut mempercepat terbentuknya gas yang diinginkan, dimana untuk menetralkan pH dapat ditambahkan kapur. Diperlukan membuat bidang pemicu pembentukan gas sekitar dua bulan sebelum membuat unit biogas untuk pertama kalinya. Membuat biang pemicu pembentukan gas dengan mencampur dan mengaduk sampai merata 2 liter kotoran ternak (sapi, babi, ayam atau kuda) dan 2 liter air, campur dan aduk merata. Setelah tercampur baik seperti pasta, tuangkan campuran tersebut pada wadah tertentu, seperti ember, jerigen, botol tanpa penutup dan simpan ditempat terbuka.

Usahakan biang pembentukan gas ini tetap hangat, kocok tiap dua hari sekali selama dua bulan untuk wilayah berkelembaban rendah. Biang pembentukan gas ini, digunakan sebagai pemicu (starter), untuk mempercepat pembentukan gas pada unit biogas.

Diperlukan waktu kira-kira 2 sampai 4 minggu (tergantung bahan baku dan kondisi lingkungan), untuk memulai pembentukan gas dari campuran bahan organik tersebut. Pembentukan gas sekitar 8 minggu, separuhnya terbentuk pada 2 sampai 4 minggu pertama dan separuh berikutnya pada minggu ke-4 sampai ke-8, serta berhenti sama sekali pada minggu ke-9. Setelah itu, kosongkan unit biogas anda dan demikan seterusnya mengulangi pengisiannya sebagaimana langkah kerja terdahulu.

Beberapa tindakan pemeliharaan unit biogas adalah:

  1. Selalu berhati-hati jika berada dekat dengan unit biogas, karena gas mudah terbakar.
  2. Jangan sekali-kali menyalakan korek api, merokok, membakar sampah atau tindakan yang tidak di sadari lainnya, karena mudah terbakar dan menimbulkan ledakan pada gas.
  3. Biogas jika terhirup dalam jumlah banyak disaat bernafas dapat menyebabkan terganggunya pernapasan. Untuk menghindarkan hal tersebut maka selalu memeriksa unit biogas termasuk pipa penghubungnya yang mudah bocor, dan secepatnya dicat atau ditambal.

Beberapa fungsi biogas diantaranya sebagai:

 (a) sumber bahan bakar digunakan berbagai keperluan; (b) sebagai sarana penanganan limbah untuk mengatasi pencemaran, membantu terciptanya lingkungan yang sehat/sanitasi lingkungan; (c) menghasilkan pupuk dari sludge yang dihasilkan; dan (d) menghasilkan makanan ternak dari residu sistem biogas.

Sistem biogas yang dipadukan dengan sistem produksi seperti: pupuk, kolam algae atau ikan, peternakan, pertanian, merupakan suatu siklus biologi (daur hayati), mengurangi ketergantungan kebutuhan energi, melestarikan sumberdaya energi yang ada, maupun mengurangi kerusakan lingkungan.

Alangkah baiknya pengerjaan biogas dilakukan bergotong-royong agar pekerjaan membuat biogas semakin ringan serta mudah. Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membuat biogas serta manfaat dari biogas dalam kehidupan kita sehari-hari.

Ikuti tulisan menarik Muhammad Sholeh Kurniawan Nasution lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu