x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Rabu, 9 Juni 2021 12:31 WIB

Persiapan Kelola Blok Rokan, Ribuan Pekerja Chevron Siap Jadi Karyawan Pertamina Grup

Pengambil-alihan Blok Rokan yang kemudian dikelola oleh Pertamina bukan semata-mata atas nama bisnis, tapi juga soal kedaulatan energi. Ada letupan nasionalisme di sana. Sebab jika blok minyak itu dikelola perusahaan negara, perasaan memiliki turut hadir bagi masyarakat sekitarnya. Blok Rokan juga menegaskan cita-cita Presiden Jokowi untuk menguasai kekayaan alam untuk kemakmuran bangsa Indonesia.  

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mereka telah kembali ke Indonesia. Begitu kira-kira kalimat yang hiperbolis untuk menggambarkan bergabungnya para pekerja PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina. Tercatat sebanyak 2.757 pekerja CPI siap bergabung menjadi calon pekerja Pertamina Grup, menjelang alih kelola Blok Rokan dari CPI ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 9 Agustus 2021.

"Selamat datang kepada 2.757 pekerja Chevron Pacific Indonesia, calon pekerja Pertamina Grup," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Senin 7 Juni 2021.

Alih kelola ke Pertamina sebagai perusahaan nasional akan memberi manfaat yang lebih luas lagi bagi negara dari sisi pengelolaan dan penerimaan negara, serta memperkuat posisi Pertamina sebagai salah satu lokomotif pembangunan dan perekonomian nasional. Ini adalah pesan yang jelas sejak Presiden Jokowi getol merebut kembali tambang dan ladang minyak yang dikuasai perusahaan asing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertamina juga memiliki amanah dan tugas mulia, yakni diberi target memproduksi migas 1 juta barel pada 2030, sehingga dibutuhkan komitmen dan dedikasi seluruh elemen pekerja, khususnya Subholding Upstream untuk dapat mewujudkan cita-cita ini. Dengan masuknya Blok Rokan dalam hitungan, maka realisasi target itu akan semakin mudah dilakukan.

Rencananya ke depan, Blok Rokan akan dikelola oleh PHR di bawah naungan PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream. Anak usaha Pertamina ini yang akan bertanggung-jawab dalam memastikan produksi di blok minta itu bekerja sesuai target.

"Saat ini, PHR mengelola Wilayah Kerja dan Asset Hulu di Wilayah Sumatera yang dikenal dengan Regional 1-Sumatera Subholding Upstream," kata Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip.

Dengan sistem Regionalisasi ini, antara Wilayah Kerja dan Aset yang saling berdekatan khususnya Sumatera dalam hal ini, dapat dilakukan optimalisasi lapangan dan efektivitas pengembangan operasi. Sehingga dengan bergabungnya Pekerja CPI juga akan lebih membuka kesempatan pengembangan karir.

Mengenai PHR yang juga sebagai Regional 1-Sumatera di Subholding Upstream Pertamina bahwa PHR, selain mengelola blok Rokan, juga mengelola seluruh blok atau wilayah kerja Pertamina di Sumatera.

"Kita ingin tumbuh secara signifikan dan sustainable dengan fokus pada semua potensi yang masih bisa dikembangkan. Business Continuity untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan produksi serta safety dan reliability tetap menjadi yang utama dalam melaksanakan pekerjaan," kata Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin.

Pertamina melalui PHR juga akan memastikan transfer operatorship berjalan lancar sehingga bisa menyelesaikan program di tahun 2021 dan tumbuh signifikan pada tahun-tahun berikutnya.

Upaya untuk mengambil alih kelola Blok Rokan merupakan kabar gembira, kerena hasil yang diperoleh dari sana sepenuhnya akan dikembalikan pada negara. Berbeda dengan kondisi saat dikelola oleh perusahaan asing. Sebagian dari laba perusahaan akan diberikan pada pihak luar itu. Ditambah lagi biaya utilitas seperti pasokan listrik dan lain-lain juga masuk ke kantong mereka.

Masuknya ribuan pekerja CPI ke Pertamina juga merupakan langkah yang baik dan saling menguntungkan. Sebab mereka adalah orang-orang yang telah berpengalaman menangani blok minyak itu. Di sisi Pertamina, tidak perlu lagi memasang orang baru untuk mengurus pekerjaan rutin di sana. Tugas mereka selanjutnya hanya memastikan target yang diberikan tercapai.

Pengambil-alihan Blok Rokan yang kemudian dikelola oleh Pertamina bukan semata-mata atas nama bisnis, tapi juga atas nama kedaulatan di bidang energi. Ada letupan nasionalisme di sana. Sebab jika blok minyak itu dikelola oleh perusahaan negara, perasaan memiliki turut hadir bagi masyarakat sekitarnya. Blok Rokan juga menegaskan cita-cita Presiden Jokowi untuk menguasai kekayaan alam untuk kemakmuran bangsa Indonesia.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler