x

Windy Cantika Aisah di Olimpiade Tokyo 2020, yang digelar di Hall Tokyo International Forum, Sabtu, 24 Juli 2021

Iklan

tuluswijanarko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 24 Juli 2021 14:37 WIB

Windy Cantika Aisah, Dari Angkat Paralon ke Medali Perunggu Olimpiade Tokyo 2020

Windy Cantika Aisah seperti sudah melihat jalan hidupnya sejak kecil, yakni di angkat besi. Sejak usia 8 tahun, Cantika, demikian ia disapa, sudah tertarik pada olah-raga keras ini. Saat itu si gadis kecil mulai mengangkat-angkat paralon yang ada di rumahnya, di Bandung. Dan kini Windy meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Windy Cantika Aisah seperti sudah melihat jalan hidupnya sejak kecil, yakni di angkat besi. Sejak usia 8 tahun, Cantika, demikian ia disapa, sudah tertarik pada olah-raga keras ini. Saat itu si gadis kecil mulai mengangkat-angkat paralon yang ada di rumahnya, di Bandung. 

Tentu saja ketertarikannya itu bukan datang dari ruang hampa. Cantika ingin seperti ibunya, Siti Aisah, yang pada 1988 menjadi juara dunia angkat besi. "Mama sering cerita, waktu bertanding di beberapa negara," kata Cantika kepada wartawan. Kisah-kisah heroik sang bunda yang dituturkan menjelang tidur itu membekas di hatinya. Saat itulah dia ingin mengikuti jejak mamanya, menggeluti angkat besi.

Windy Cantika, hari ini melihat dirinya mampu menapaki pencapaian ibunya dengan baik. Ia berhasil mengharumkan nama Indionesia. Berkat dia sang Saka Merah-Putih sudah berkibar di panggung juara arena Olimpiade Tokyo 2020 setelah sukses merenggut medali perunggu kelas 49 kilogram putri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Hall Tokyo International Forum, Cantika yang bergabung di Grup A ditantang lifter Cina, Zhi Hui Hao, 24 tahun, Chanu Saikhom Mirabai (India, 27 tahun), Jourdan Elizabeth Delacruz (Amerika Serikat, 23 tahun), serta Nina Sterck (Belgia, 19 tahun).

Seperti ditulis Tempo.co pada grup A dia menempati posisi keempat pada snatch dengan angkatan 84 kg. Windy kalah dari Jourdan Elizabeth Delacruz (86 kg) dan Chanu Saikhom Mirabai (87 kg) yang berada di peringkat ketiga dan kedua. Posisi pertama diraih oleh Zhi Hui Hou yang berhasil menorehkan angkatan 94 kg. Pada angkatan clean and jerk, Windy berhasil membuat kejutan dengan mengangkat beban 108 kg. Total angkatan keseluruhan yakni 192 kg.

Medali emas diraih Zhi Hui dengan total angkatan 203 kg. Sedankan medali perak diraih Mirabai asal India dengan total angkatan 197 kg.

Semoga prestasi Windy ini bakal diikuti atlet-atlet Indonesia lainnya. Untuk cabang angkat besi, Indonesia meloloskan lima wakil yakni Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 61 kg putra, Windy Cantika Aisah di kelas 49 kg putri, Deni di kelas 67 kg putra, Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73 kg purta, dan Nurul Akmal di +87 kg putri.

 

Ikuti tulisan menarik tuluswijanarko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler