x

Closed House di Klaten

Iklan

Media Chickin Indonesia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Agustus 2021

Jumat, 27 Agustus 2021 16:41 WIB

Analisa Bisnis Peternakan Ayam Modern (Closed House)

Membahas potensi bisnis peternakan ayam modern berbasis kandang tertutup (closed house) dengan memanfaatkan teknologi berbasis IoT dan Micro Climate Controller sehingga tingkat mortalitas ayam dapat menurun, hemat pakan, dan potensi keuntungan semakin meningkat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Permintaan terhadap produk peternakan ayam pedaging terus meningkat setiap tahun seiring  bertambahnya penduduk serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi protein hewani sebagai sumber pangan yang bergizi. Di tahun 2020, konsumsi daging ayam di Indonesia mencapai 7,9 kilogram per kapita atau sekitar 3,5 juta ton per tahunnya. Diperkirakan peningkatan akan terus terjadi hingga 9,32 kilogram per kapita pada tahun 2029. Kondisi tersebut dianggap sangat potensial bagi industri peternakan ayam ras di Indonesia, bahkan beberapa perusahaan poultry di Indonesia mencatatkan laba bersih pada Maret 2021 yang meroket hingga 10% daripada periode sebelumnya. 

Dibandingkan dengan jenis daging lainnya, daging ayam paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia karena harganya yang relatif murah. Masa panen dan pemeliharaan yang hanya memakan waktu sekitar 5-7 minggu saja membuat bisnis peternakan ayam sangat diminati karena menghasilkan perputaran modal yang cepat.

Dalam melaksanakan bisnis peternakan ayam modern, kandang adalah faktor terpenting dalam aspek pemeliharaan ayam broiler. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang usaha ternak, banyak peternak beralih ke sistem kandang modern (closed house) yang memanfaatkan IoT (internet of things) yang dilengkapi dengan sensor suhu, kelembaban, oksigen, dan aktivitas budidaya. Beberapa kelebihan dari sistem kandang closed house diantaranya:

  1. Memudahkan pengawasan tenaga kerja
  2. Kondisi udara lebih sehat karena lebih banyak kandungan oksigen. Gas-gas berbahaya seperti karbon dioksida dan amonia secara otomatis terbuang ke luar
  3. Meminimalisir ayam menjadi stress karena suhu dan kelembaban udara dapat diatur secara otomatis.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu contoh peternakan ayam modern closed house adalah Peternakan Ayam Pedaging Chickin Indonesia yang terletak di Kebonharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. 

Kandang Closed House Chickin Indonesia

 

Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, saat ini Chickin Indonesia memiliki 9 flok kandang closed house di Klaten dengan total kapasitas maksimal mencapai 150.000 ekor. Terintegrasi dengan IoT menggunakan MCC (micro climate controller), para peternak dapat mengatur baik suhu ataupun kelembaban secara otomatis sesuai dengan umur  ayam dan mengaturnya secara manual dengan aplikasi Chickin Indonesia yang ada di Playstore.

Selain Chickin Indonesia, saat ini terdapat pula beberapa perusahaan atau universitas yang telah mengimplementasikan teknologi peternakan modern ini seperti, Research Farm UGM dan Japfa dan Teaching Factory IPB University.

 

Jadi, diharapkan konsep peternakan modern ini juga semakin berkembang di berbagai wilayah Indonesia untuk meningkatkan kualitas ayam dengan efisiensi dan efektivitas yang lebih baik.

 

Pentingnya Analisa Bisnis Peternakan Ayam Modern

Analisa sangat penting dilakukan untuk mempersiapkan kebutuhan biaya demi kelancaran bisnis peternakan ayam berbasis kandang modern closed house. Dalam melakukan analisa bisnis, komponen biaya dikelompokan menjadi dua bagian yaitu biaya investasi dan biaya produksi.

Setelah menghitung kedua komponen biaya tersebut, selanjutnya menghitung total biaya penjualan. Dari data tersebut dapat diukur besaran keuntungan, kerugian, hingga proyeksi untuk melakukan ekspansi melalui rencana penambahan jumlah bibit ataupun kandang. 

Biaya Investasi Kandang Closed House

Biaya investasi adalah biaya yang harus dikeluarkan pada awal usaha untuk kebutuhan proses produksi dalam menjalankan bisnis. Hal ini menyangkut aset investasi dan modal (seperti pabrik, bangunan, kendaraan, dan peralatan) dengan jumlah yang cukup besar. Berikut merupakan perhitungan rincian modal investasi untuk membudidayakan ayam dengan kapasitas 40.000 ekor:

Keperluan

Kebutuhan

Nominal

Tanah

5.000 m2

1.000.000.000

Kandang

1

1.050.000.000

Tempat Pakan dan Minum

20 buah

2.000.000

Paralon

375 m

7.500.000

Feeder Semi Otomatis

6

16.800.000

Nipple

2000

12.600.000

Terpal

1000 m

15.000.000

Cooling Pad

100 lembar

60.000.000

Tandon Air (beserta instalasi)

1 unit

10.000.000

Perlengkapan Mesin (exhaust fan, genset, mesin pakan, mesin vertikal, mesin horizontal, timbangan duduk, dan mesin pencampur obat)

1 – 2 unit

200.000.000

Bangunan Gudang Pakan, dan Penyimpanan

1

100.000.000

TOTAL

 

2.473.900.000

 

Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya tetap yang dikeluarkan oleh peternakan untuk operasional kandang yang secara kontinyu dalam menjalankan bisnis seperti membeli bibit dan pakan, hingga menggaji pekerja di kandang. Dalam biaya produksi juga ada biaya penyusutan kandang dan peralatan. Umumnya kandang dan peralatan hanya memiliki jangka waktu pemakaian sekitar 3 - 10 tahun sehingga perlu untuk diperhitungkan untuk perawatan dan pembelian alat terbaru kedepannya. Berikut merupakan perhitungan rincian biaya produksi untuk budidaya ayam pedaging dengan kapasitas 30.000 ekor:

Biaya Penyusutan

Jumlah

Kandang

131.250.000

Paralon

833.333

Feeder Semi Otomatis

3.000.000

Nipple

2.750.000

Terpal

5.000.000

Cooling Pad

4.000.000

Tandon Air

833.333

Perlengkapan Mesin

63.583.333

Bangunan Gudang Pakan dan Penyimpanan

19.444.444

Gaji Tenaga Kerja:

 

Supervisor dan Dokter Hewan

18.000.000

Pegawai Kandang

61.600.000

Sewa Tanah

18.000.000

PBB

2.700.000

Bunga Modal

306.363.750

TOTAL BIAYA TETAP

637.358.193



Biaya Tidak Tetap

Jumlah

Pakan

168.000.000

Listrik

99.000.000

Vaksin & Obat

146.760.750

Biaya Perbaikan

132.087.500

Biaya Pemasaran

100.922.657

TOTAL BIAYA TIDAK TETAP

646.770.907

TOTAL BIAYA PRODUKSI

1.284.129.100

Jika dijumlahkan maka total biaya produksi untuk kandang tertutup berbasis IoT (internet of things) yang dilengkapi dengan Micro Climate Controller sekitar 7,2 miliar. Biaya terbesar terletak pada biaya pakan ayam. Banyaknya peralatan pada closed house berbasis IoT juga membuat biaya perawatan dan perbaikan lebih mahal jika dibandingkan dengan kandang biasa.

 

Estimasi Keuntungan Peternakan Ayam Modern

Dari 40 ribu ekor ayam, biasanya ayam yang berhasil dipanen hanya 97% nya saja atau sekitar 38.800 ekor. Jika menggunakan asumsi bahwa setiap ayam memiliki berat rata-rata sekitar 2 kilogram per ekornya dengan harga jual sebesar Rp. 32.000 per kilogram.

Maka, hasil penjualan sekali panen yakni sekitar Rp.32.000 dikalikan dengan 77.600 kilogram (berat 38.800 ekor x 2 kg) maka jumlah penjualan yang didapatkan sekitar Rp. 2.483.200.000 per periode panen.

 

Sehingga untuk menghitung rumus laba bersih adalah sebagai berikut:

(Hasil Penjualan) - (Modal Usaha)  = Keuntungan Bersih

(Rp. 2.483.200.000) - (Rp 1.284.129.100) = Rp. 1.199.070.900

 

Estimasi keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha ternak ayam potong 40 ribu ekor dalam sekali panen mencapai 1 Miliar rupiah per panen dengan jangka waktu kurang lebih sekitar 3 bulan.

Namun perlu diingat bahwa perhitungan yang dilakukan kali ini sifatnya masih kasar, tidak mempertimbangkan unsur-unsur lebih detail yang umumnya biasa dilakukan dalam melakukan analisis finansial.

 

Kelebihan Berbisnis Peternakan Ayam Modern dengan Kandang Closed House

Manajemen perkandangan cerdas berbasis IoT (internet of things) dan AI Support akan memudahkan para peternak menghasilkan budidaya yang lebih optimal dan efisien. Pengembangan AI dan IoT dalam bentuk micro climate controller (MCC) di dalam kandang closed house membuat para peternak tidak usah khawatir lagi terkait masalah kelembaban udara dan suhu di dalam kandang, karena semua bisa diatur melalui Chickin App yang tersambung langsung ke smartphone para peternak.

IoT juga memungkinkan terjadinya budidaya jarak jauh, cocok untuk para investor karena mempermudah proses kontrol kandang. Dengan hadirnya IoT dan Micro Climate Controller, tingkat mortalitas pada ayam akan rendah, serta kualitas produksi semakin meningkat.

Ikuti tulisan menarik Media Chickin Indonesia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler