x

kegiatan observasi sasaran

Iklan

Haris Cahyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Agustus 2021

Selasa, 31 Agustus 2021 16:30 WIB

Mahasiswa Unej Bantu Inovasi Olahan Makanan untuk Tingkatkan Peluang Bisnis di Masa Pandemi

Program kerja yang dilaksanakan yaitu berupa pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha dari pelatihan dan pendampingan pembuatan produk inovasi, branding produk, digital marketing, hingga manajemen bisnis. Kegiatan KKN ini diharapkan mampu meningkatkan umkm masyarakat serta mampu memberikan adaptasi usaha masyarakat di masa pandemi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu hal penting dalam Tridharma Perguruan Yinggi yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa. Bentuk pengabdian terhadap masyarakat ini diaplikasikan dalam bentuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Namun dalam pelaksanaan tahun ini berbeda dari biasanya, dikarenakan pada tahun ini merupakan masa pandemi Covid-19, sehingga Universitas Jember (UNEJ) membuat suatu kebijakan untuk tetap melaksanakan program KKN yaitu dengan program Back to Village III.

Pelaksanaan KKN ini dilakukan di Kelurahan Kemuningsari Kidul, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Indonesia. Penduduk di Desa Kemuningsari Kidul berjumlah sekitar 9.800 jiwa dan memiliki luas wilayah sekitar 7.429 km². Kelurahan Kemuningsari Kidul memiliki 4 dusun yaitu Dusun Tegal Kalong, Dusun Gumuk Rase, Dusun Kebon Sadeng dan Dusun Tegal Gayam.

Letak geografis Desa Kemuningsari Kidul yaitu mayoritas perbukitan dan persawahan sehingga kebanyakan masyarakat desa memilih berprofesi di bidang pertanian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Potensi desa Kemuningsari Kidul

Potensi dari Desa Kemuningsari Kidul yaitu potensi di sektor pertanian, industri, maupun dibidang perdagangan. Sekitar 60 % masyarakat desa memilih bekerja di sektor pertanian, 10 % memilih usaha di sektor industri, dan 30 % memilih wiraswasta lainnya. Industri yang paling banyak di Desa Kemuningsari Kidul yaitu industri genteng yang telah dikirim hingga ke luar kota seperti Banyuwangi dan Bali.

Potensi alam yang dimiliki oleh Desa Kemuningsari Kidul yaitu berupa bukit (Gumuk Rase) yang memiliki luas sekitar 12 ha dengan 2 hak atas kepemilikannya yaitu dari pihak pemdes dan pribadi. Bukit pribadi banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk pembuatan industri genteng dan tambang tanah, sedangkan bukit milik Pemerintah Desa (PEMDES) setempat dimanfaatkan sebagai lahan hijau yang berguna untuk pengendali ekosistem sekitar.

Kepedulian pemdes dilakukan dengan melakukan reboisasi pada tahun 2019 di dusun Gumuk  Rase dengan menjalin kerja sama dari pihak dinas perkebunan melalui program penanaman 1000 bibit pohon dan pembuatan taman diatas bukit. Selain itu desa Kemuningsari Kidul juga memiliki usaha desa (BUMDES) berupa angkringan, bengkel dan fitness gym.

Industri Genteng di Desa Kemuningsari Kidul

Pandemi virus covid-19 yang melanda secara global menjadi pemicu perekonomian dunia yang tidak terkendali termasuk di Indonesia yang sangat berdampak pada seluruh sektor kehidupan masyarakat. Adanya pandemi ini sangat berdampak pada semua sektor pekerjaan masyarakat di Desa Kemuningsari Kidul. Peraturan pemerintah yang ketat membuat beberapa perusahaan atau industri mengurangi biaya pengeluaran dengan memberhentikan sementara kepada para pekerja atau buruh, salah satunya yaitu masyarakat desa Kemuningsari Kidul yang bekerja sebagai buruh gudang tembakau dan kebanyakan kaum wanita atau ibu rumah tangga. Beberapa masyarakat yang terdampak pandemi covid 19 memilih alternatif sebagai pekerjaan lain seperti berwirausaha untuk membantu ekonomi keluarga.

Wirausaha yang banyak di minati masyarakat di Desa Kemuningsari Kidul yaitu dibidang kuliner. Ibu Nurul Aini merupakan salah satu masyarakat Desa Kemuningsari Kidul yang memilih berbisnis dibidang kuliner di masa pandemi covid 19 untuk kebutuhan ekonomi keluarganya sehari-hari. Alamat dari ibu Nurul Aini yaitu di Dusun Tegal Kalong, Desa Kemuningsari Kidul, Kecamatan Jenggawah, Jember. Bisnis yang sedang dijalani oleh ibu Nurul Aini yaitu cilok bakar, siomay dan sosis bakar.  

Cilok bakar merupakan inovasi olahan makanan cilok pada umumnya yang berbahan dasar dari tepung kanji (pati singkong) dengan ditambahkan daging cincang atau tanpa daging yang dibentuk bulat dan direbus hingga matang kemudian dipanggang atau dibakar sehingga memiliki rasa gurih dan kenyal serta disajikan dengan bumbu kacang yang khas. Olahan makanan seperti cilok bakar, sosis bakar, dan siomay merupakan produk makanan yang banyak disukai oleh masyarakat terutama kalangan anak-anak. Siomay adalah makanan yang dibuat dari daging ikan giling, tepung terigu, tepung tapioka sehingga memiliki nilai kandungan gizi. 

pembuatan produk kknbtv3

Tempat yang kurang strategis dan kemasan produk yang kurang menarik seringkali  menjadi kendala bagi beberapa pengusaha dibidang kuliner seperti ibu Nurul Aini. Diperlukan suatu inovasi dan kreatifitas dalam pengolahan produk makanan sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing dipasaran. Marketplace menjadi sebuah alternatif dalam pemasaran produk di masa pandemi sekarang. Adanya KKN Back to Village 3 melakukan pemberdayaan usaha mikro masyarakat atau sasaran melalui berbagai inovasi produk maupun pemasaran.  Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di Desa Kemuningsari Kidul, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember dilaksanakan mulai tanggal 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021. Program kerja ini akan dilaksanakan dalam bentuk nyata melalui pelatihan dan pendampingan kepada sasaran atau pelaku usaha.

Kegiatan KKN ini dilakukan selama 4 minggu, untuk minggu pertama dilakukan observasi desa dan indentifikasi permasalahan sasaran. Awal perencanaan kegiatan dilakukan dengan komunikasi dan permintaan perizinan kegiatan KKN dengan pihak pemdes setempat. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi permasalahan bersama sasaran. Kegiatan minggu ke dua dilakukan dengan kegiatan pelatihan pembuatan inovasi produk serta pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan label atau merek dagang, desain poster atau banner untuk keperluan promosi.

Kemudian dilanjutkan untuk minggu ketiga yaitu dengan kegiatan pelatihan pembuatan platform atau marketplace seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp untuk keperluan promosi produk. Minggu keempat merupakan minggu terakhir yang akan dilakukan kegiatan pelatihan pembukuan dalam bisnis dan evaluasi dari program kerja bersama sasaran.

diskusi proker kkn btv3

Pelatihan dan pembimbingan kepada sasaran dilakukan dengan berbagai metode diantaranya mulai dari pelatihan inovasi olahan makanan, pengemasan dan design pemasaran dan pembukuan sederhana dalam berbisnis. Adanya pelatihan dan pendampingan ini diharapkan pelaku usaha atau sasaran mampu membuat dan mengembangkan usaha produk yang kreatif dan inovatif serta memiliki peluang pasar yang besar.

Pelatihan dan pendampingan dilakukan secara optimal dengan memanfaatkan teknologi yang ada, misalnya melalui media sosial Instagram pelaku usaha atau sasaran dapat mempromosikan produk yang menarik konsumen sehingga dapat memperluas dalam pengenalan produk di pasaran. Selain itu pelatihan dalam pengemasan dan design produk juga diperlukan dalam berbisnis kuliner sehingga produk yang dibuat lebih menarik. Inovasi seperti ini diharapkan dapat mengembangkan usaha dari sasaran. (Haris Cahyono/KKN 20/Kelurahan Kemuningsari Kidul/Setiyono)

Ikuti tulisan menarik Haris Cahyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu