x

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2886878/sisi-positif-nonton-film-horor

Iklan

Fahmi Nurdian Syah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 November 2021

Kamis, 11 November 2021 05:32 WIB

Kenapa Penderita Diabetes Sebaiknya Tidak Menonton Flm Horor?

Menonton film horor dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Efek lain, hormon adrenalin meningkat dan dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Ini artinya energi yang tersimpan dalam tubuh lebih terbakar atau digunakan. Jadi, menonton film horor dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Suka nonton film bergenre horor? Bagi Anda yang menjawab iya, tentunya setiap kali menonton film horor akan mendapatkan sensasi yang mendebarkan jantung. Film horor didesain untuk membuat para penontonnya menjadi takut, gelisah, serta tak nyaman saat menonton. Tidak sedikit yang teriak sambil menyipitkan mata, bahkan sampai menutup wajahkarena ketakutan. Jika tidak ada hal tersebut mungkin akan membuat Anda menjadi kecewa.

Dari sisi hiburan, film horor memang dimaksudkan untuk menghibur para penontonnya. Namun, jika dilihat dari sisi kesehatan, sebenarnya nonton film horor itu baik atau tidak?

Seorang profesor komunikasi dari Purdue University mempelajari dampak film horor pada fisiologi orang yang menontonnya. Hasilnya, saat menonton film horor, denyut jantung meningkat 15 kali per menit, telapak tangan berkeringat, suhu tubuh turun beberapa derajat, otot-otot menegang, dan tekanan darah meningkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semua ini mungkin akibat dari respon fight-or-flight, respon yang biasanya terjadi saat Anda stres. Aliran darah ke bagian tubuh lain selain jantung dan otot mungkin akan menurun, sehingga suhu tubuh Anda menurun dan Anda merasa merinding dan ketakutan.

Penelitian lain yang memantau denyut jantung, pasokan oksigen, dan keluaran karbon dioksida pada penonton film menunjukkan bahwa denyut jantung penonton terpantau meningkat saat menonton film horor, dan hal ini yang menyebabkan hormon adrenalin meningkat.

Hormon adrenalin diproduksi oleh kelenjar adrenal yang dapat meningkatkan tingkat metabolisme tubuh, sehingga energi yang tersimpan dalam tubuh Anda lebih cepat untuk terbakar atau digunakan. Jadi, menonton film horor dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

Selain itu hormon adrenalin juga akan bekerja sama dengan hormon kortisol dan hormon noradrenalin. Ketika detak jantung berdetak dengan cepat akan membuat aliran darahnya juga meningkat, hal tersebut dapat merangsang pelepasan gula untuk diubah menjadi energi. Jadi kadar gula yang ada di dalam tubuh juga akan berkurang.

Hal ini diungkapkan oleh M. Imran Qadir dalam penelitiannya yang berjudul Is normal blood glucose level influenced by watching horror movies?. Dalam penelitiannya tersebut ia menyimpulkan bahwa ada hubungan ilmiah yang signifikan antara kadar glukosa darah normal dan menonton film horor. 

Berdasarkan hal tersebut, sampai sekarang belum ada bukti konkrit menonton film horor dapat menyembuhkan penyakit diabetes. Terlebih jika penderita diabetes tersebut sudah memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya. Justru menonton film horor malah memperburuk keadaan. Bahkan dapat menyebabkan meninggal dunia arena rasa ketakutan yang berlebihan.

Ketakutan atau stres saat menonton film horor dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon adrenalin. Hal ini menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga jantung harus bekerja lebih keras dan lebih cepat untuk memompa darah.

Jika seseorang sudah mempunyai masalah pada jantungnya dan mengalami ketakutan saat menonton film horor, maka peningkatan hormon adrenalin dapat membahayakan kesehatannya.

Seorang ahli jantung dari University of Maryland pada tahun 2015 juga menemukan bahwa menonton film horor dapat menyebabkan endotelium (jaringan pada dinding pembuluh darah) menyempit. Hal ini kemudian menyebabkan menurunnya aliran darah dan meningkatnya tekanan darah. Ini juga merupakan akibat dari hormon adrenalin.

Jadi, meskipun dapat menurunkan kadar gula darah tetapi tetap perhatikan kondisi yang lain ya, dan jangan lupa untuk tetap berkonsultasi kepada dokter yang lebih paham mengenai hal tersebut.

Ikuti tulisan menarik Fahmi Nurdian Syah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu